二 十 九 : Ni Juu Kyuu

66 2 0
                                    

• • • • •

"Jadi, gue harap kalian berhenti nyebarin hoax nggak mutu kayak gitu lagi. That's really annoying."

Samar-samar, gue mendengar Ryu menutup kalimatnya. Gue juga udah nggak ngeh apa aja yang disampaiin Ryu tadi. Yang ada di pikiran gue, ya... Cuma kemungkinan-kemungkinan tadi. Tapi, setelah gue pikir-pikir lagi, gue jadi keliatan oon karena mikirin hal yang--mungkin aja--hanya sebatas fantasi liar gue belaka.

"Fey? Yah, udah nge-fly aja nih, anak." Gue tersadar setelah mendengar gerutuan Chika.

Gue mengerjabkan mata, "Hm. Apa?"

Chika mendengus, membuat Ling-ling tertawa, "Gue tadi manggil-manggil lo dari tadi. Tapi, lo malah ngelamun nggak jelas. Ryu aja ampe heran ngeliatin lo."

Mendengar itu gue beralih menatap Ryu, "Lo ngapain natap gue kayak gitu?!" sahut gue jutek.

Ryu terkekeh. "Kayak gitu apaan?" usilnya.

"Ya kayak gitu. Seolah lo baru aja liat bidadari jatuh dari kayangan," jawab gue bercanda.

"Idihhh... Ge'er."

"Lah emang kayak gitu, kan?!"

"Emang ya, kalau orang kasmaran, dunia terasa milik berdua. Yang lain cuma numpang," celetuk Chika tiba-tiba. "Berasa jadi kacang ya, kita disini Ling. Ya udah, kita cabut aja. Bakso gue juga udah habis."

"Eh, jangan tinggalin gue. Gue ikut!" Gue segera beranjak untuk membayar bakso gue dan berniat menyusul Chika dan Ling-ling, kalau aja tangan kurang ajar Ryu tidak menahan langkah gue.

"Tunggu gue. Kita barengan," titahnya.

Gue memandangnya protes. Ngapain gue nunggu dia coba!

"Udah. Gue nggak nerima penolakan."

Gilakkk!!! Sikap diktatornya muncul lagi. Heran deh nih anak. Dikit-dikit nyebelin, banyak-banyak ngeselin. Eh, sama aja ya. Wkwkwk.

Enggan membantah--atau tau kalau itu nggak bakalan berguna--gue menurut.

• • • • •

"Pokoknya, ada apa-apa cerita sama gue. Jangan dipendem," nasehat Ryu pada gue ketika dia mengantar gue menuju kelas.

"Iya. Iya."

"Fey?"

"Hm." Gue bergumam acuh tak acuh.

"Apa yang gue omongin tadi, nggak usah dipikirin. Itu urusan gue," ujar Ryu lalu melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Lah, emang dia ngomong apa tadi? Gue jadi bingung. Jangan-jangan, yang itu?

Masak sih, yang itu?

• • • • •

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang