八 : Hachi

96 6 0
                                    


♫☼☼☼☼☼♫

"Woi, Fey." tegur Taufik, salah seorang teman sekelas gue.

"Pa'an?" Gue bertanya acuh tak acuh.

"Kita bertiga satu kelompok. Gue, lo, ama Ryu," jawab Taufik.

"Oh... What? Bareng Ryu?" tanya gue setengah memekik.

"Iya. Memangnya kenapa? Justru bagus buat lo kan Fey, mayan buat bantu-bantu lo nanti. Gue mau numpang nama aja lah kali ini. Gih males gue," ucapnya tak tahu diri.

"Numpang nama?" jerit gue, "nggak bakalan gue biarin lo ngelakuin hal laknat kayak gitu!"

"Sekali ini aja, Fey. Ya, ya, ya?" bujuk Taufik dengan wajah memelas dan mata yang berkedip-kedip manja.

Manja sih manja. Tapi bikin eneg!

"Eng. gak!" ketus gue dengan nada yang ditekankan pada setiap suku katanya.

"Sial! Iya-iya. Lo menang lagi!" aku Taufik dengan raut kesal.

"Hahaha."

"Ehm. Sudah selesai kan debatnya. Sini, bantuin gue nyari materinya di perpus. Tugas ngerangkum ini, mesti kita kumpul sebelum pulang!" titah Ryu yang tiba-tiba aja muncul didekat gue.

"Baik, pak bos!" hormat Taufik.

Inget, Tau.fik. Bukan gue!

♫☼☼☼☼☼♫

Gue memandang bosan tumpukan buku yang ada dihadapan gue. Apa-apaan ini?! Apa enggak ada yang bisa gue lakuin disini? Uhg, gue benar-benar bosan!

"Daripada lo bengong disitu, lebih baik lo mulai ngebuka salah satu buku didepan lo itu, lalu mulai ngerangkumnya. Kita mesti nyelesain minimal tiga buku hari ini." Suara Ryu membuyarkan kebosanan gue.

"Gue males," sahut gue.

"Cepat kerjain, cebol. Atau nama lo nggak bakalan gue cantumin," ancam Ryu.

"Iya-iya!" ketus gue, "nggak bisa banget sih ngeliat orang seneng." Gue mendumal.

"Apa lo bilang?" tanyanya.

"Nothing."

"Oh," ujar Ryu singkat.

Selama beberapa bulan ini, frekuensi perdebatan antara gue dan Ryu memang berkurang drastis. Sejak pengancaman oleh Bu Dona hari itu, gue dan Ryu memutuskan untuk sementara ini menghentikan perang. Yah, kalau kepepet, kita hanya melancarkan perang gerilya---sembunyi-sembunyi---saja.

Hmm, walau gue akuin, beberapa bulan terakhir ini, rasanya kayak ada yang kurang.

'Apaan tuh? Ryu?'

Hahaha. Bahkan gue menertawakan hal yang baru saja terpikir oleh otak gue itu.

Gesrek nih, otak!

♫☼☼☼☼☼♫

Happy reading😊😊😊

Voment ya...

Sincerely,

Fey

[09.01.2018]

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang