二 十 八 : Ni Juu Hachi

68 2 0
                                    

• • • • •

"Lo, ngapain duduk disini? Duduk di tempat lain, sono!" ketus gue seraya mendorong tubuh si tiang listrik berjalan, Ryu.

Ryu bergeming; menolak perintah gue.

"Ish! Pasti bakalan tambah rame habis ini!" gue mendumal lantas berbalik menatap Ryu sengit, "Elo, sih!"

"Udah penuh, Fey. Yang kosong cuma tempat lo doang," jelas Ryu. "Lagian, salah gue duduk disini? Tempat umum, kan?"

Iya, sih. Tapi ya, tetep aja. Ah, pokoknya ini karena Ryu. Titik! Nggak boleh nego!

"Tapi kan, haish," gue mengacak-acak rambut, "lo jauh-jauh gih dari gue. Gue nggak mau di cap pelakor sama orang-orang."

Gerakan Ryu terhenti. Ia membelokkan tubuhnya menghadap gue, "Siapa?" tanyanya.

Gue mengernyit; heran. Apanya yang siapa?

Mengerti akan kebingungan gue, Ryu menambahkan, "Siapa yang bilang lo pelakor?"

Gue menutup mulut. Mati! Gue keceplosan.

"Ah, enggak. Gue nggak ngomong gitu." Gue menyangkal. Walau tahu, kecil kemungkinan Ryu untuk percaya.

"Nggak usah ngelak! Siapa?!" tegasnya dengan nada suara menuntut.

"Bukan siapa-siapa." Oke. Ini percobaan terakhir gue.

"Okay, then. Anggap aja gue percaya," tukas Ryu.

Refleks, gue menghela nafas lega. Syukurlah, Ryu percaya. Tapi, baru aja gue bilang gitu, gue dikagetkan dengan gebrakan meja yang diikuti dengan suara lantang milik seseorang yang tadinya duduk di sebelah gue--setelah berhasil menyuruh Ling-ling dan Chika pindah ke hadapan gue-- menyapa semua penghuni kantin.

"Ehem! Sorry sebelumnya, karena gue udah ganggu jam istirahat kalian. Tapi, ini urgent banget buat gue. By the way, gue Ryu. Orang yang mungkin sering lo ceritain atau denger belakangan ini. Gue nggak bakalan lama ngomongnya, tapi gue cuma mau bilang, gosip yang kalian denger itu hoax! Nggak ada yang ngerebut pacar orang. Gue masih free. Gue dan Fey--cewek yang kalian gosipin itu--- hanya temen. Enggak lebih. Setidaknya, untuk sekarang ini." jelas Ryu. Tetapi gue yakin, untuk kalimat terakhir itu, mungkin cuma gue dan Ling-ling serta Chika yang denger. Itupun, kalau gue nggak salah denger.

Tapi kalau emang itu yang di omongin Ryu, gue mesti gimana?! Ahhggg!!! Tambah puyeng 'kan, gue!!!

• • • • •

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang