• • • • •"Gege?" ucap gue dengan nada tak yakin.
"Fey, gue mau minta maaf sama lo! Gue tahu... Tingkah gue sebelumnya itu, benar-benar childish banget. Gue ngejauhin lo, cuma gara-gara nuduh lo ngerebut Ryu dari gue, yang sama sekali nggak lo lakuin."
Gue menunduk lesu, "Tapi... Gue emang kayak gitu, Ge."
Mata Gege membelalak. Ya... Gue nggak heran. Dia pasti enggak percaya, orang yang dia sebut sebagai sahabat, tega merebut gebetan dia dari belakang.
Tapi, dugaan gue sepertinya salah, begitu melihat Gege menggeleng. "Lo nggak ngerebut Ryu," tekannya di kata terakhir, "gue yang kekanak-kanakan. Ryu bukan milik gue. Ryu masih bebas. Dia berhak nentuin siapa yang cocok sama dia. Bukan gue, yang seenak jidatnya mencap Ryu sebagai cowok gue," jelas Gege membuat gue menatapnya tak percaya.
Ini Gege, loh. Orang yang beberapa bulan lalu, mencap dirinya jatuh cinta mati-matian sama Ryu. Bahkan sempat, memusuhi gue dan melabrak gue habis-habisan.
"Tapi... Kenapa?" tanya gue ragu.
Gege mengangkat bahunya tak acuh, "Ya... Enggak kenapa-kenapa. Gue cuma perlu disadarin sama seseorang, kalau ngejauhin sahabat sendiri karena hal sepele kayak cowok, adalah hal yang enggak guna."
Gue mengernyitkan kening. Seseorang? Hah, mungkin gue salah denger.
"Terus, kenapa selama ini lo ngindarin gue?" tuntut gue.
Gue hampir aja ketawa begitu melihat Gege menunduk menatap sepatunya seolah takut berhadapan langsung dengan gue, "Gue... Malu," aku Gege.
"Malu?" Kenapa gue jadi tambah bingung.
Gege menatap gue seraya mengerucutkan bibirnya. "Gue malu, udah nuduh lo yang nggak bener."
"Oh... It's okay. Gue juga udah lupa."
Gege lantas melompat riang dan memeluk gue erat, "Huh, syukurlah lo mau maafin gue. Beberapa bulan tanpa lo, hidup gue jadi sepi. Maafin gue ya, Fey."
Gue membalas pelukan Gege sama eratnya. Jujur, gue juga ngerasain hal yang sama kayak Gege. Berbulan-bulan tanpa celotehan nggak guna Gege, gue jadi ngerasa sepi. "Iya, gue maafin."
Gege melepas pelukannya pada gue, "Trus, lo sama Ryu gimana? Udah ketemu?"
Pertanyaan Gege, membuat gue kembali down.
Apa Ryu pindah karena gue?
• • • • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki ] ✔✔✔
Short Story"Benar nggak sih, antara benci dan cinta itu beda tipis?" --- Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki] --- #TrueShortStory #Bseries #ProjectJanuary2018 © Copyright 2018 Written by iamfeyber