十 四 : Juu Yon

71 5 0
                                    

♫☼☼☼☼☼♫

"Jadi, apa yang mau lo jelasin ke gue?" tanya Ryu sembari mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya ke lantai.

Gue menunduk. Terlalu takut untuk menatap netra segelap malam milik Ryu.

"Fey... Kalau gue ngomong itu dijawab," tegasnya.

Masih dengan kepala tertunduk, gue menautkan kedua jari telunjuk gue. "Gue minta maaf, Ryu. Gue udah terlanjur janji sama sahabat gue buat ngenalin dia sama elo. I'm so really sorry."

Ryu mendesah. "Lain kali, jangan kayak gitu lagi. Gue nggak suka."

"Iya."

"Ya sudah. Gue mau cabut ke kelas. Lo gimana? Masih mau tinggal disini?"

Gue menggeleng. "No."

"Mau bareng?" tanya Ryu lembut membuat gue menatapnya tak percaya.

"Fey?"

"I-iya." Gue tergagap. Nerveous.

Oh, God. Kembalikan Ryu yang dulu. Sumpah!!! Ryu yang kayak gini beresiko membuat gue terserang penyakit jantung.

♫☼☼☼☼☼♫

"Fey, tau nggak beberapa minggu ini, gue ngerasa udah kenal Ryu lebih deket. Ternyata, Ryu itu orangnya..."

Bla... Bla... Bla...

Gue memutar bola mata bosan. Mendengar curhatan Gege tentang Ryu beberapa minggu terakhir ini benar-benar membuat gue muak. Ryu yang inilah... Ryu yang itulah... Ryu kayak ginilah... dan sebagainya.

Gue sampai hafal, malah!

"Fey, gimana?" tanya Gege membuat gue tersadar dari lamunan gue.

"Hah? Apa?" ujar gue.

"Lo nggak dengerin gue ya?" Gege manyun. "Gue bilang, gimana pendapat lo kalau gue nyatain perasaan gue buat Ryu. Gue rasa, kali ini gue benar-benar suka sama cowok, Fey. Ryu is my prince, and my first love. Gue harus milikin dia," tekad Gege kuat.

Aduhh... Fyi, kalau udah bertekad seperti ini, Gege bakalan ngusahain segala cara untuk mendapatkan tujuannya. Sekalipun, hal itu bukanlah hal yang baik.

"Umm... Ge'." Gue berujar hati-hati. Karena biasanya, Gege paling nggak suka digurui. "Gue rasa, lo nggak boleh bertindak terlalu gegabah."

Melihat Gege yang hampir mengeluarkan kalimat protesnya, gue mengangkat sebelah tangan, memerintahkannya untuk tidak menyela omongan gue.

"Bukan karena apa. Gue nggak mau, kalau Ryu bakalan nge-judge lo sebagai cewek agresif dan yang paling parah, dia bakalan ilfeel sama lo."

"Oh, benar juga. Hampir aja gue bertindak sembrono lagi. Thanks ya, Fey." Gege tersenyum.

"Ur well, Ge'."

♫☼☼☼☼☼♫

Happy reading😊😊😊

Kemarin nggak update. Tugas lagi hectic banget. Maaf ya... Diusahakan, bakalan aku double chapt-nya. Entah kapan.

Sincerely,

Fey

[16.01.2018]

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang