三 十 二 : San Juu Ni

53 3 0
                                    

• • • • •

Ciittt.

Suara decitan pintu terdengar nyaring begitu gue dan Ryu baru saja memasuki aula. Tapi tenang. Ini bukan seperti suara yang ada di film-film horor, okay?

Gue berjalan menghampiri tumpukan kotak-kotak bekas air minum kemasan yang tergeletak tak jauh dari mimbar. Astaga... Siapa sih, orang kurang ajar yang lupa membuangnya? Nyusahin orang aja!

"Gini nih, alasan kenapa Indonesia nggak maju-maju. Penerus bangsanya aja, kurang peduli lingkungan. Mau jadi apa bangsa kita di masa depan!" gue menggerutu seraya mengangkat tumpukan sampah keluar aula.

Ryu tak menanggapi gerutuan gue. Tangannya sibuk membantu gue memindahkan kardus-kardus---syalala sialan--ini.

Sekian lama berkutat membersihkan aula dalam keheningan, gue duduk dengan punggung tersandar di dinding dan kedua kaki yang terselonjor lurus.

Ryu datang entah dari mana. Sepertinya, Ryu baru saja kembali dari kantin, karena di tangannya terdapat dua botol air mineral. Ia melemparkannya pada gue yang dengan sigap gue tangkap.

"Thanks," ujar gue.

"Hm," balasnya.

Gue diem. Ryu juga diem. Kok jadi awkward?

"Kalau di ingat-ingat, udah lama ya, kita nggak kesini?" gue membuka obrolan. "inget nggak, terakhir kesini, kita ngapain?" tanya gue sambil menolehkan kepala ke arah Ryu yang sedang memejamkan matanya.

"Hm."

"Hm. Hm. Mulu lo dari tadi!" ketus gue, "yang lain, kek!"

Ryu mendesah, "Ngapain lagi, kalau bukan karena dihukum 'kan, Fey?"

Gue memukul lengannya keras. Tak tanggung-tanggung. Siapa suruh, ngebuat orang lain kesal. "Bukan kayak gitu. Elo nggak asik, ah!"

"Trus, apalagi kalau bukan itu?" tanya Ryu frustasi.

Gue menghembuskan nafas kasar. "Inget nggak, perjanjian kita? Yang ketahuan Bu Dona ituloh..." pancing gue agar Ryu mengingatnya.

"Oh... Yang disangka nikah itu?"

Lagi-lagi, gue memukul lengannya. "Kok nikah?"

"Ya emang Bu Dona ngomong gitu, 'kan?"

"Iya ya." Gue mengangguk-angguk, membenarkan.

"Eh, Eh. ngapain lo tarik-tarik?" sahut gue karena tiba-tiba aja, Ryu bangkit dan mengajak gue mengikutinya.

"Udah, lo ikutin gue aja."

• • • • •

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang