♫☼☼☼☼☼♫"Fey!!!"
Gue menolehkan kepala, mencoba mencari dimanakah letak si pemilik suara fals nan nyaring bin cempreng tak bernada itu.
Huh, gue memutar bola mata membuat Ling-ling dan Chika tertawa. Siapa lagi kalau bukan Gege.
"Ada apa?"
Gege senyam-senyum sembari menepuk-nepuk pipinya yang merona. "Gue, mau ngajak Ryu date sabtu malam."
Gue tertegun. "Oh."
"Gue..., mau minta tolong buat nemenin gue ke mall buat nyari baju yang tepat? Ya? Ya?" ucapnya dengan menggoyang-goyangkan lengan gue.
"Iya," ujar gue. "Tapi, lo udah nanyain persetujuan Ryu, 'kan?" tanya gue yang dibalas dengan gelengan oleh Gege.
Gue menghela nafas, "Tanya dulu gih. Gue nggak mau kena semprot lagi gara-gara lo."
Bukan tanpa alasan gue ngomong kayak gini. Gue, udah sering dapat siraman rohani dari Ryu gara-gara ulah Gege yang selalu maksa gue buat ngebujuk Ryu buat jalan ama dia. Katanya, kalau gue yang ngomong, pasti diturutin sama Ryu. Padahal mah enggak sama sekali. Gue mesti nerima ceramah panjang dan perintah tak berperikemanusiaan dari Ryu.
Kembali ke masa sekarang, Gege menatap gue dengan mata membelalak. "Please, tolongin gue. Kali iiiiniii aja. Nggak lagi, deh," janji Gege.
Lagi, gue menghembuskan nafas kasar. Tau, kalau janji Gege kali ini hanyalah sekedar janji caleg biasa.
"Ya sudah. Nanti gue tanyain," putus gue membuat Gege bersorak.
"Yeyyy!!!"
♫☼☼☼☼☼♫
"Ryu, lo mau kan?" tanya gue sambil menunduk, menolak menatap ke dalam netra hitam yang saat ini seakan mencoba menenggelamkan gue."Lo~ jangan ngelakuin hak kayak gini lagi. Lo tahu kan, apa yang mesti lo lakuin kalau aja kali ini gue nerima permintaan sahabat manja lo itu, 'kan?" Ryu menjawab setelah sekian lama mencoba mengintimidasi gue.
Ragu-ragu, gue mengangkat kepala. Memberanikan diri menatap Ryu walau hanya berhasil tak sampai sepersekian detik dari awal ketika gue mencobanya.
"Iya."
Ryu mengangguk, "Baiklah. Tanya sahabat manja dan penakut lo itu, gue tunggu di kafe dekat sekolah, sabtu malam," titah Ryu. "dan untuk lo, gue tunggu keesokan harinya di tempat biasa," pesannya pada gue sebelum berlalu meninggalkan gue yang menelungkupkan kepala ke arah meja.
'Bunuh aja gue, Ya Tuhan!'
♫☼☼☼☼☼♫
Pengen banget nyelesaiin cerita ini, di bulan ini. Tapi apa daya, tugas akhir numpuk nggak ngira-ngira. Maafkeun:(
Sincerely,
Fey
[27.01.2018]
Btw, file cerita ini hilang😭😭😭 Part yang udah lumayan banyak, kehapus cuma-cuma di word. Rasanya, kepengen nangis dan nenggelim diri di laut mati saking desperatenya😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki ] ✔✔✔
Historia Corta"Benar nggak sih, antara benci dan cinta itu beda tipis?" --- Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki] --- #TrueShortStory #Bseries #ProjectJanuary2018 © Copyright 2018 Written by iamfeyber