"Boleh gue duduk disini?" tanya adrian kepada zefa.
"Duduk aja kak."
"Pertama kali gue liat lo, gue seperti liat adik gue." ucap adrian setelah duduk.
"Pasti yang kakak maksud itu kiara kan?"
"Ya, dia adik gue yang paling gue benci."
"Kenapa kakak benci dia?"
"Gue selalu berfikir kalo dia penyebab meninggalnya sahabat gue. Sampai akhirnya gue tahu, semua itu bukan salah dia." ucap adrian seraya menatap zefa. "Tapi semua itu udah terlambat, dia udah pergi. Dan gue sekarang menyesal."
"Yang kakak maksud sahabat kakak itu bang radit kan?" tanya zefa dibalas anggukan oleh adrian.
"Lo percaya kagak kalo ada orang yang selamat dari kecelakaan yang membuat mobil yang dikendarainya meledak?"
"Gak ada yang gak mungkin didunia ini kak."
"Maksud lo masih ada kesempatan kiara untuk selamat?"
"Yups, kalo allah udah berkehendak kiara bisa selamat siapa yang bisa mencegahnya."
"Tapi gak mungkin, mobil itu meledak jadi mana bisa kiara selamat. Mustahil itu mah."
"Kalo allah berkehendak kiara selamat, sebesar apapun kecelakaan itu kiara bakal selamat. Percaya itu kak."
"Apa gue boleh berharap kalo lo itu adalah kiara? Adik yang dulu gue sia-siakan." batin adrian.
"Kakak gak boleh menyerah, siapa tahu ada keajaiban sehingga kiara bisa selamat."
"Boleh gue meluk lo kagak? Gue ingin rasakan bagaimana gue meluk adik gue."
"Boleh lah kak, kenapa gak?"
"Makasih." ucap adrian seraya memeluk zefa.
"Sayang ikut abang yuk."
"Kemana bang?" tanya zefa seraya melepas pelukan.
"Udah ikut aja, daripada disini."
"Lah, emang kalo disini kenapa bang?"
"Abang gak mau kamu deket-deket sama dia."
"Kenapa dia gak boleh deket-deket sama gue?"
"Lo gak perlu tahu alasan gue apa, yang jelas jangan pernah dekatin asya. Ayo sya, kita pergi." ucap revan seraya menerik zefa pergi.
"Gue jadi curiga pasti ada yang lo sembunyikan, dan lo gak mau ada orang yang tahu." batin adrian.
GT cafe
"Ini cafe milik kiara dan abang kamu."
"Tapi kenapa namanya GT cafe bang? Perasaan mereka berdua berinisial RK bukan GT?"
"Radit manggil kiara itu gisha, sedangkan kiara manggil radit itu tama. Makanya mereka berdua menggunakan nama panggilan mereka sebagai nama cafe ini."
"Ya ampun rev, kamu udah lama gak kesini lagi. Kemana aja kamu?" tanya nina seraya duduk didepan revan. "Dia adik kamu, rev?"
"Ya, dia adik aku. Aku bisa titip dia tidak? Soalnya aku ada urusan."
"Abang mau kemana emang?"
"Ada urusan yang harus abang selesaikan, kamu disini ya sama nina. Dia sahabat abang, jadi kamu pasti bakal baik-baik aja." ucap revan seraya berdiri. "Abang pergi ya sayang, nanti abang jemput kamu lagi."
"Oh iya, nama kakak siapa?"
"Aku nina"
"Oke, aku zefani."

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay or Go
Teen FictionCerita 1 Kenapa takdir selalu mempermainkanku? Mengapa takdir merenggut orang-orang yang aku sayang? Dulu sahabatku, keluargaku, lalu sekarang kekasihku. Apakah tidak cukup melihatku selalu menderita? Mengapa takdir tak pernah mengizinkanku tuk baha...