24. Kembaran?

2.1K 66 0
                                        

"Al, yang waktu itu kamu katakan itu benar?" tanya rey seraya memakan sarapan.

"Iya bang, dia mirip banget sama kak kia. Dari matanya, cara berjalannya, bahkan senyumnya sama. Yang membedakan cuma rambutnya aja bang, kak kia rambutnya agak sedikit cokelat kalo dia hitam legam bang."

"Siapa tahu itu cuma kebetulan aja, al. Mungkin dia hanya orang yang mirip sama vellyn aja."

"Tapi bang, waktu aku peluk dia rasanya sama ketika aku memeluk kak kia. Nyaman bang, sama persis sama pelukan kak kia."

"Kalo begitu, kita harus cari tahu al. Jadi kita bisa tahu dia itu vellyn atau hanya orang mirip sama vellyn aja."

"Iya bang, itu juga yang mau aku lakukan. Semoga aja ada keajaiban ya, bang." ucap alex dibalas anggukan oleh rey.

"Semoga itu benar kamu, lyn. Aku bakal cari tahu tentang dia, dan semoga aja dia beneran vellyn." batin rey.

"Semoga ada keajaiban sehingga kak kia bisa selamat." batin alex.

                  
**********

"Sayang, kenalin ini shilla pacar kakak." ucap rival ketika melihat zefa yang ada di dapur lalu menghampirinya.

"Hai kak, aku zefani." ucap zefa seraya mengulurkan tangannya.

"Aku shilla." ucapnya seraya menjabat tangan zefa. "Kamu lagi ngapain emang?"

"Aku mau buat cake, kak."

"Fani, kakak kan udah bilang jangan ke dapur."

"Kenapa sih, kak? Bosen tahu di kamar mulu, makanya aku mau buat cake."

"Kakak bilang enggak ya gak, ngerti gak sih!" bentak rival.

"Kak galih..." ucap zefa seraya meneteskan air mata lalu pergi ke kamarnya.

"Fani, dengerin kakak dulu." ucap rival hendak menyusul zefa namun ditahan oleh shilla.

"Biar aku aja, kamu tunggu sini." ucap shilla seraya menyusul zefa. "Fani, boleh kakak masuk?" ucapnya didepan pintu.

"Masuk aja kak."

"Udah dong jangan nangis, ntar cantiknya ilang lagi." ucap shilla seraya memeluk zefa.

"Kok aku kaya pernah dengar kalimat tadi ya, tapi kapan?" batin zefa.

"Udah ya, kak galih itu cuma gak mau kamu kenapa-napa tadi."

"Tapi kenapa kak galih sampai bentak aku kak? Aku itu..." ucapnya menggantung.

"Kak galih gak ada niat untuk bentak kamu, dia sayang sama kamu. Kamu ingat kan, kamu baru aja bangun dari koma?" tanya shilla dibalas anggukan oleh zefa. "Dia itu gak mau sampai kamu terluka, dia gak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya."

"Fan, maafin kakak. Kakak gak bermaksud untuk membentak kamu tadi. Kakak..." ucapnya terpotong karena zefa memeluknya erat.

"Kakak jangan pernah bentak aku lagi, aku takut waktu kakak marah." ucap zefa dipelukan rival.

"Iya, kakak janji gak akan bentak kamu lagi. Udah ya, jangan nangis lagi." ucap rival seraya melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata zefa.

"Kalo kakak mau aku gak nangis lagi, kakak harus belikan aku es krim."

"Gak bol..." ucapnya terpotong oleh perkataan shilla.

"Yaudah, sekarang aja yuk."

"Serius kak?" tanya zefa dibalas anggukan oleh shilla. "Makasih kak, kak shilla baik banget." ucap zefa semangat.

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang