4. Abang rey

3.4K 139 6
                                    

Setiap hari sabtu aku selalu pergi ke rumahku. Maksudku, rumah orang tua angkatku bukan orang tua kandungku. Tidak ada yang tahu kalo aku punya keluarga angkat, termasuk sahabatku.
 
Aku bersyukur, walaupun keluargaku tidak perduli denganku tapi masih ada keluarga angkatku. Disini ada ayah, bunda, bang rey dan juga bi ijah serta mang asep. Disini aku tidak pernah kekurangan kasih sayang, justru aku selalu dimanjakan layaknya tuan putri.

"Lyn, kamu kok kesini nya selalu hari sabtu? Abang kangen tau." ucap rey sambil duduk disebelah kiara.

"Ya, mau gimana lagi bang. Aku kan masih punya keluarga, walaupun gak pernah diakui." ucap kiara lirih.

"Kok jadi sedih sih, abang gak mau ya adik tersayang abang sedih."

"Kalo abang gak mau aku sedih, abang harus beliin aku es krim." ucap kiara semangat.

"Yaudah, sekarang aja."

"Serius nih, bang?"

"Iya sayang."

"Asyik, makasih abang." ucap kiara senang sampai memeluk rey.

"Yaudah, ayo kita pergi."

"Ayo." ucap kiara sambil pergi.

"Dasar, kalo ada maunya aja cepet." ucap rey berjalan keluar.

"Mau kemana bang?" tanya bunda ditaman depan.

"Itu bun, mau beli es krim. Biasa si adek minta beliin."

"Yaudah, tapi pulangnya jangan kemalaman ya bang."

"Oke bun, abang pergi dulu ya." ucap rey pergi menyusul kiara yang sudah didalam mobil.

**********


"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" ucap pelayan cafe.

"Caramel 1, greentea 1."

"Oke, mohon tunggu sebentar." ucap pelayan tersebut lalu pergi.

"Abang tau aja dech."

"Ya iyalah abang tau, buat adik tersayang abang semua abang tau."

"Silahkan." ucap pelayan meletakan pesanan dimeja lalu pergi.

"Apa ada masalah, lyn?"

"Gak ada kok bang." ucap kiara sambil memakan es krim.

"Abang tau kamu ada masalah, jangan dipendam. Abang siap kok buat dengerin."

"Biasalah, bang."

"Huft, kamu tinggal sama abang aja ya. Buat apa sih tinggal di rumah itu, kalo gak ada yang peduli." ucap rey seraya memakan es krimnya.

"Bener juga ya, buat apa aku tetap bertahan kalo gak ada yang perduli." batin kiara.

"Pokoknya kamu tinggal sama abang, kagak usah balik ke rumah itu lagi."

"Abang tenang aja, kalo aku udah gak tahan aku pasti bakal pergi. Tapi untuk sekarang, aku akan coba untuk bertahan."

"Terserah kamu aja, intinya kalo kamu mau tinggal sama abang bilang oke."

"Pasti, bang." ucapnya sambil tersenyum.

"Abang gak akan biarin senyum manismu itu hilang. Abang bakal lawan siapa pun yang buat kamu sedih, sekalipun itu keluarga kamu." batin rey.

"Setidaknya aku punya abang yang sayang sama aku. Walaupun kakak kandungku sendiri benci sama aku." batin kiara.

**********


"Kak, hari ini kakak gak pulang?" tanya alex ditelepon.

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang