10. Masalah?

2.9K 110 5
                                    

"Bang, kalo suatu saat aku pergi abang jangan sedih ya." ucap kiara didekapan rey.

"Kamu ngomong apa sih, emang kamu mau pergi kemana?"

"Pergi jauh bang, dan mungkin gak akan balik lagi."

"Kok kamu ngomongnya gitu, kamu akan tetap disini oke. Kalo pun kamu nanti pergi, abang bakal tahan kamu supaya kamu gak jadi pergi."

"Itu gak akan mungkin bisa bang, gak akan bisa." batin kiara.

"Kok kamu bilangnya gitu sih, emang kamu mau pergi kemana? Kalo kamu pergi, abang ikut ya."

"Abang gak bisa ikut, kan abang harus jaga bunda. Kalo abang ikut aku, ntar siapa donk yang jaga bunda?"

"Tapi kan abang maunya ikut kamu, lagian bunda kan udah ada ayah yang jaga. Kalo kamu, siapa yang jaga coba?"

"Ada allah yang selalu jaga aku bang." ucap kiara tersenyum. "Lagian nanti aku juga pergi nya kan ke sisi allah." ucap kiara lirih agar rey tidak mendengarnya.

"Abang tahu itu, tapi abang khawatir tahu sama kamu. Abang itu sayang banget sama kamu."

"Iya, aku juga sayang sama abang."

"Entah ini betul atau tidak, ucapan kamu tadi seperti mengatakan kalo kamu memang akan pergi lyn." batin rey.

**********


"Cindy, lo udah balik?" tanya alva ketika melihat cindy di kelasnya.

"Iya, aku balik. Aku mau minta maaf sama kamu."

"Lo pikir segampang itu apa gue bisa maafin lo? Gak akan pernah! Mending lo pergi dari sini!" usir alva.

"Oke, aku bakal pergi." ucap cindy. "Aku harap kamu sudah mendapat penggantiku, va. Aku bakal seneng kalo kamu sudah move on dari aku." ucap nya setelah itu pergi dari kelas alva.

"Lo udah kagak ada rasa kan ke dia?" tanya dava setelah cindy pergi. "Kalo lo masih ada rasa sama dia, jangan lo terusin hubungan lo sama kia. Percuma va, lo justru akan buat kia sakit hati."

"Gue udah pernah bilang kan, gue sayang sama vellyn. Jadi gue gak akan akhriin hubungan ini." ucap alva pergi.

"Si alva kenapa tuh?" tanya vino ketika baru masuk kelas.

"Ho'oh, muka ditekuk kaya gitu. Lagi marahan sama kia emang?" tanya kelvin heran melihat sikap sahabatnya.

"Cindy udah balik, dan dia tadi kesini"

"What? Cindy udah balik?" tanya vino tak percaya.

"Iya, yang gue lihat dia emang udah gak ada rasa sama alva. Bahkan tadi dia bilang semoga si alva udah punya pengganti dia." ucap dava menjelaskan.

"Mungkin cindy emang udah gak ada rasa, tapi gue takutnya alva masih ada rasa ke dia. Takutnya si alva jadiin kia cuma pelampiasannya aja." sambung kelvin.

"Kalo sampai itu terjadi, gue orang pertama yang bakal kasih pelajaran ke alva. Kia udah kaya adik gue sendiri, kalo ada yang buat dia sakit hati dia bakal berurusan sama gue. Sekalipun dia itu sahabat gue sendiri." ucap vino lalu pergi.

"Itu anak...".

"Udah vin, biarin aja. Vino kalo udah sayang sama seseorang dia bakal lindungi orang itu gimana pun caranya, apalagi kalo udah dia anggap adik sendiri." ucap dava memotong perkataan kelvin. "Gue tau rasanya kehilangan orang yang kita sayang itu gimana, gue tau apa yang vino rasain sekarang."

"Iya, gue juga tau. Vino pasti gak mau orang yang dia sayang pergi lagi." ucap kelvin sembari duduk disamping dava.

**********


"Kak zo, kok kak zo ada disini?" tanya kiara setelah duduk disamping alva.

"Jangan pergi." ucap alva langsung memeluk kiara erat.

"Kak zo kenapa?" tanya kiara bingung.

"Kamu gak akan tinggalin aku kan?" tanya alva setelah melepas pelukannya.

"Iya, kak. Aku gak akan tinggalin kakak. Aku bakal pergi kalo kakak yang meminta aku pergi."

"Gak akan pernah, kamu akan tetap disini karna aku gak akan pernah meminta kamu untuk pergi." ucap alva seraya memeluk kiara.

"Aku gak bisa janji akan terus disamping kakak, tapi aku akan berusaha untuk tetap bertahan. Semua itu hanya karna kakak." batin kiara.

"Jangan pernah tinggalin aku vel, aku gak mau kamu pergi." ucap alva seraya memeluk kiara.

"Kak zo kenapa sih?" tanya kiara dibalas gelengan oleh alva. "Aku gak akan pernah tinggalin kak zo, kakak tenang aja oke." ucap kiara dibalas anggukan oleh alva.

"Janji ya, kamu gak akan tinggalin aku." ucap alva seraya memeluk erat kiara. "Aku gak mau kehilangan kamu, aku sayang kamu."

"Iya kak, aku gak akan tinggalin kakak. Dan kakak harus tahu, aku juga sayang sama kakak."

"Aku takut, takut kehilangan kamu. Orang yang aku sayang, setelah dia pergi. Aku gak akan mungkin bisa kalo seandainya kamu pergi, vel." batin alva.

"Aku sayang kamu, kak. Tapi aku takut, aku gak akan bisa selalu disamping kakak. Aku takut, aku bakal pergi kak." batin kiara.

   **********


"Sha, kamu gak akan pergi kan?"

"Maksud kak rafa apa sih, aku gak ngerti?" tanya kiara bingung.

"Kamu harus janji sama kakak, kamu gak boleh menyerah oke."

"Menyerah kenapa kak? Beneran dech, aku gak ngerti?" tanya kiara tambah bingung.

"Sha, kamu gak boleh pergi. Kamu harus tetap disini, oke."

"Kak, beneran aku makin bingung sama kakak."

"Kata om ferdi, kamu harus segera mendapat pendonor. Kalo terlambat sedikit aja kamu pasti gak akan bisa tertolong."

"Udahlah kak, aku gak papa. Aku ikhlas kalo nantinya aku bakal pergi." ucap kiara seraya tersenyum.

"Kamu gak boleh bilang gitu, kamu pasti sembuh." ucap rafael seraya memeluk kiara. "Jangan pernah tinggalin kakak, kamu harus bertahan."

"Aku kecewa sama kamu, vel. Aku kira kamu lebih baik dari dia, ternyata kamu sama aja." ucap seseorang lalu pergi.

"Udah donk kak, aku gak papa. Aku ikhlas kalo nantinya aku bakal pergi, aku udah gak kuat dengan semua ini kak."

"Jangan ngomong kaya gitu donk, kamu pasti bisa bertahan. Kalo kamu udah gak kuat disini, kamu ikut kakak ke jerman oke." ucap rafael seraya memeluk kiara lebih erat.

"Sekalipun aku ikut kakak, aku gak akan bisa bertahan lama kak. Aku bakal tetap pergi."

"Udah donk, sha. Jangan ngomong kaya gitu, kakak gak mau dengar kamu ngomong kaya gitu lagi."

"Apa aku harus bertahan kak, tapi untuk apa? Orang yang melahirkanku aja gak mau mengakui aku sebagai anaknya, buat apa aku bertahan." batin kiara.

"Kamu harus bertahan, sha. Kalo kamu pergi, aku gimana. Aku gak bakalan rela kalo kamu pergi, gak akan pernah." batin rafael.

  ~~~~~~~~~~


Hayo, siapa yang kecewa tadi? Penasaran gak, lanjut dipart selanjutnya ya pasti ada jawabannya.

Guys, udah mengena belum? Kalo belum, aku minta maaf.

Jadi, aku sangat membutuhkan saran dari kalian.

Jangan lupa vote dan komensnya, guys.

Sampai jumpa di part selanjutnya, guys.

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang