Sudah 1 minggu kiara tidak sadarkan diri. Kondisinya pun semakin memburuk.
"Bang, gimana kondisinya kak kia?" tanya alex.
"Masih sama al, belum ada perubahan." ucap rey.
"Bang, aku takut kak kia bakal ninggalin kita." ucap alex.
"Lo gak boleh ngomong gitu, al. Vellyn gak bakal tinggalin kita, iya gak bang?" ucap vino.
"Iya, vellyn gak bakalan tinggalin kita." ucap rey.
Tak lama, pintu ruang rawat terbuka. Terlihat lah seseorang yang tidak pernah perduli dengan keberadaan kiara.
"Maaf tante, ada yang bisa saya bantu?" tanya rey seraya berdiri.
"Saya mencari kamar anak saya, kiara."
"Maaf tante, sepertinya tante salah kamar. Ini kamar vellyn adik saya, bukan kiara anak tante." ucap rey.
"Tapi, dia kiara anak saya."
"Maaf tante, mungkin dia hanya mirip saja sama anak tante." ucap vino.
"Iya tante, sahabat saya itu bunda nya lagi diluar kota. Makanya sekarang abangnya yang jaga." ucap reza.
"Udahlah mah, kak kia gak butuh mamah. Lagian mamah sendiri kan yang bilang kalo kak kia bukan anak mamah." ucap alex.
"Lex, lo kalo ngomong dijaga donk. Itu mamah lo, masa lo mau ngusir mamah lo sendiri." ucap adrian.
"Tapi dia gak pernah anggap aku anaknya. Dan aku bersyukur, setidaknya kak kia masih punya keluarga yang menyayanginya. Sekalipun hanya keluarga angkat."
"Maaf nih tante, bukannya mau ngusir tapi saya kira kehadiran tante tidak dibutuhkan disini." ucap vino.
"Lo kalo ngomong dijaga ya, vin. Dia lebih tua dari lo." ucap adrian mulai kesal.
"Masih mending gue masih mau menghormati dia, kalo gak udah gue usir dengan kasar." ucap vino.
"Mah, mending kita pulang aja. Kita gak akan bisa masuk kalo ada mereka."
"Tapi yan, mamah mau ketemu kia."
"Lain kali aja mah, kan kita bisa kesini lagi." ucap adrian pergi diikuti mamah.
"Sorry, al. Gue tadi bukannya tidak sopan sama nyokap lo."
"Santai aja lagi bang, gue juga bakal lakuin itu. Buat apa dia datang, emangnya dulu dia pernah perduli gitu."
"Kamu gak boleh gitu, al. Bagaimana pun dia tetap ibu kamu." ucap rey.
"Tapi aku gak pernah dianggap, bang. Cuma karna aku itu bukan anak kandung dia bang." ucap alex seraya menghapus air matanya.
"Udah donk, jangan nangis al. Ntar velllyn sedih gimana? Emang kamu mau liat vellyn sedih?" tanya vino dibalas gelengan kepala oleh alex. "Yaudah, senyum donk. Supaya vellyn seneng liatnya."
**********
"Kak rafa." ucap kiara dengan suara serak."Kamu udah sadar sayang." ucap rafael dibalas anggukan kepala oleh kiara.
"Bawa aku pergi dari sini, kak."
"Iya, nanti kalo kamu udah sembuh kakak bakal bawa kamu pergi."
"Janji ya kak, kak rafa bakal bawa aku pergi."
"Iya sayang." ucap rafael seraya mengelus kepala kiara. "Sha, apa kamu akan tetap menerima cin..."
"Kak rafa tenang aja, aku gak pernah benci sama kak cindy. Asalkan kak cindy gak akan pernah tinggalin kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay or Go
Teen FictionCerita 1 Kenapa takdir selalu mempermainkanku? Mengapa takdir merenggut orang-orang yang aku sayang? Dulu sahabatku, keluargaku, lalu sekarang kekasihku. Apakah tidak cukup melihatku selalu menderita? Mengapa takdir tak pernah mengizinkanku tuk baha...