38. Kembali semula

1.6K 33 2
                                    

"Makasih ya kak, kak rezky udah mau temani aku." ucap zefa setelah sampai didepan pintu masuk.

"Iya sayang, apa sih yang gak buat kamu." ucap zidan seraya mengacak-ngacak rambut zefa.

"Ekhem, pacaran mulu." ucap rafael yang sudah berada didepan pintu.

"Kak rafa?" kaget zefa.

"Iya sayang, kakak kangen sama kamu." ucap rafael seraya memeluk zefa.

"Aku juga kangen sama kakak. Maaf selama ini aku gak bisa ingat sama kakak." ucap zefa seraya membalas pelukan rafael.

"Gak papa sayang, kakak tahu kamu selamat aja itu udah sangat bersyukur." ucap rafael seraya melepas pelukannya. "Oh iya, dia siapa sayang?" tanya rafael saat melihat zidan.

"Dia kak rezky, kak."

"Owh, kenalin gue rafael. Kakaknya gisha." ucap rafael seraya mengulurkan tangan.

"Gue zidan." ucap zidan seraya menjabat tangan rafael.

"Kok beda sama yang dibilang gisha?" tanya rafael bingung.

"Gak juga, nama lengkap gue kan zidan rezky winarta. Jadi gak papa kalo asya panggil gue rezky, toh itu nama panjang gue."

"Eh, ada calon mantu." ucap mamah yang berada dibelakang rafael.

"Calon mantu, mah?" tanya rafael bingung.

"Iya, ayo sini masuk dan." ucap mamah seraya masuk diikuti zefa, rafael, dan zidan. "Ayo duduk, dan."

"Iya, mah." ucap zidan seraya duduk.

"Kapan bawa mami sama papi kamu kesini, dan?" tanya papah yang baru duduk dan langsung duduk disamping mamah.

"Tenang pah, bentar lagi juga aku bawa mami sama papi kesini. Ini juga baru tahu orangnya setuju apa kagak, pah."

"Emang kia setuju, dan?"

"Tanya aja sama orangnya langsung, mah."

"Ih, kak rezky apaan sih."

"Aduh, adik kesayangan kakak udah besar ternyata." ucap rafael seraya mencubit pipi zefa.

"Ya iyalah udah besar, masa kecil terus kak." ucap zefa cemberut.

"Wih, ada bang zidan." ucap adrian yang langsung duduk disamping rafael. "Habis darimana, bang?"

"Makam alva, habis itu ke GT Cafe."

"Bang, gue denger tadi lo bilang kia udah setuju. Kapan emang bang?"

"Tadi waktu di GT Cafe, dia bilang sendiri kalo..." ucap zidan terpotong karena zefa menutup mulutnya.

"Loh, sayang jangan kaya gitu. Kasihan zidan gak bisa nafas itu." ucap papah yang melihat zidan mulai kehabisan nafas.

"Hah? Serius pah?" ucap zefa langsung melepaskan bekapannya. "Aduh kak, maaf aku gak sengaja tadi. Aku minta ma...." lanjutnya terpotong karena zidan memeluknya.

"Udah, aku gak papa. Kamu gak perlu minta maaf." ucap zidan masih memeluk zefa. "Aku sayang sama kamu, jadi jangan pergi tinggalkan aku." lanjutnya seraya melepas pelukan, lalu mencium kening zefa.

"Aku juga sayang sama kakak."

"Cie, ada yang lagi kasmaran nih."

"Ih, kak rian nyebelin. Jangan gitu dong, kan aku malu."

"Kenapa harus malu? Sama calon suami sendiri masa malu." ucap zidan yang membuat pipi zefa merah.

"Duh, pipinya kok merah banget sha?"

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang