***
Rivalda mengecek kolong mejanya, nihil. Ia tidak menemukan apa-apa disana.
Eh, tunggu!
Rivalda sepertinya sudah tertarik dengan pemberian Secret Admirer-nya.
Oreo dan sepucuk surat.
Mungkin kalau diberi Oreo dari siapapun tak akan pernah ia tolak, tapi kalau diberi sepucuk surat? Entahlah, hanya Allah yang tahu.
Tak mau ambil pusing setelah pikirannya ngalor-ngidul, Rivalda langsung melipir ke arah meja Rendra.
Ia betul-betul ingin menanyakan tentang Devan dan Shasya kemarin.
Beruntung sekali, pagi-pagi Rendra sudah datang.
"Hai Rendra!"
"Hmm."
"Tumben amat lo, Da! Nyapa si Rendra, lagi ada maunya kan lo." Bukan, suara itu bukan dari mulut Rendra. Tapi, dari mulut si ganteng sebelah Rendra--ya walaupun sama gantengnya-- , sebut saja namanya Aldo.
Rendra & Aldo. Mereka berdua dekat, layaknya Rivalda yang dekat dengan Farika.
Coba, bayangkan! Kedua orang tampan seperti mereka bersahabat.
Sungguh, pemandangan yang MasyaAllah luar biasa jikalau mereka berdua duduk bersampingan. Lebih-lebih saat sedang mengobrol dan tertawa bersama.
Luar Biasa!
Oh ya, walaupun sosok Aldo si OSIS itu begitu tampan, ada satu sifat yang tidak disukai beberapa orang semacam Rivalda, cerewet dan sering berbicara sarkastis.
Ya contohnya tadi.
Omong-omong setelah Aldo berbicara tadi, Rivalda langsung mendelik ke arahnya. Aldo pun langsung bungkam.
Aldo si ganteng juga takut sekali dengan tatapan elang milik Rivalda. Menyeramkan.
"Ren, ikut gue yuk. Mau bicara penting!"
"Ada Apa? Di sini aja kenapa sih."
"Gue nggak mau ada pengganggu, dan ya ini rahasia." Rivalda melirik Aldo, seolah mengisyaratkan bahwa yang ia maksud 'pengganggu' adalah seorang Aldo Muhammad .
Aldo balas menatap Rivalda dengan tatapan tajam. Tapi, tak setajam Rivalda.
"Ck, yaudah deh.Kalian berdua kapan akurnya sih." Rendra beranjak sebelum menatap Rivalda dan Aldo satu persatu.
"Gak akan."
"Gak mungkin."
***
"Ada hubungan apa antara Devan sama Shasya? Kemarin gue lihat mereka berdua pulang bareng." Rivalda dengan ucapan to the point nya.
"Buset, tudu point banget mbak!" ejek Rendra.
"Serius, Ren!"
"Hmm, gimana ya Da gue ngomongnya." Rendra tampak menimang-nimang perkataannya.
"Udah jujur aja." Rivalda tampak begitu penasaran.
"Kata Elvia.......................................Devan.......
...sama....Shasya....kemarin... Baru jadian." Ada jeda di setiap ucapan Rendra.Perkataan begitu menohok hati Rivalda sukses membuatnya bungkam.
"Ja..jangan sedih, Da." Rendra mencoba menghibur Rivalda.
***
Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib Rivalda sekarang.
Setelah ia mengetahui fakta bahwa Devan sudah memiliki kekasih, sekarang sahabat sejolinya --Farika-- justru tidak masuk sekolah dengan alasan izin.
Pada jam pelajaran pertama sampai kedua kelasnya bebas, tidak ada guru yang mengajar.
Jadilah Rivalda sendirian. Ia menolak mentah-mentah ajakan sebagian temannya untuk pergi ke kantin.
Rivalda kembali mengecek kolong mejanya seperti tadi pagi.
Dan wow.
Ia menemukan apa yang ia cari.
Sebungkus biskuit oreo dan sepucuk surat.
Buru-buru ia membaca isi surat tersebut.
Teruntuk kamu penikmat Oreo, yang sedang galau.
Jangan bersedih terus, lupakan dia yang membuatmu menderita.
Saya tidak suka kamu menangis hanya gara-gara dia.
Jadi, mari tersenyum.
Kenikmatan saya sirna dan saya bisa saja menghajar dia untuk kamu.
Kedinginan Oreo dan ketenangan dari surat saya semoga dapat membuat senyum kamu kembali terukir.
Dan ya, saya ada disini. Di dekat kamu. Jangan cari saya dulu. Dan jangan pernah merasa risih jika saya seperti mengintai kamu.
Suatu saat saya akan menampakkan diri kepada kamu.
Dari saya, penikmat senyum kamu dan tidak suka melihat kamu bersedih.
Tak terduga, seutas senyum Rivalda baru saja diperlihatkan. Entah mengapa, setelah membaca isi surat tersebut membuatnya sedikit--bahkan sangat sedikit-- lupa dengan kesedihannya.
Dan tak lupa, ia memakan biskuit kesukaannya yang didapatnya secara cuma-cuma dari seseorang.
Iya, seseorang.
Seseorang dari beberapa orang di kelasnya.
Walaupun dirasa tidak akan mungkin, tapi tetap bisa jadi kemungkinan kalau dia adalah salah satu dari Catur, Azmi, Farhan, Aldo, Irsyad, Nandito, Rendra, atau pun Rio.
Entahlah siapa, Rivalda tidak ingin mencari dia buru-buru seperti dulu.
Toh, di suratnya sendiri, dia akan menampakkan dirinya bukan?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[oreo & sepucuk surat]✔️
Teen Fiction↪↩ ️️˜"*°•.˜"*°• About Rivalda with her secret admirer between 8 boys from her classmates. •°*"˜.•°*"˜