***Hari itu, beberapa orang di kelas X MIPA-1 tengah mengadakan rapat dadakan.
Mereka bersebelasan --Catur, Farika, Irsyad, Farhan, Aldo, Alya, Zeevana, Raisya, Nandito, Rendra, Azmi-- duduk melingkar di tempat kosong yang berada di belakang.
Agenda yang mereka bahas kali ini tentu tidak jauh-jauh dengan si penikmat biskuit oreo --siapa lagi, Rivalda Al Khawarizma Maysella--.
"Oke Nandito, lo kemarin kan udah berhasil ngecoh Alda. Denger-denger nanti itu pulang cepet, lo jengukin Rivalda ke rumahnya terus lo kayak bikin baper dia gitu loh jangan lupa juga bawa oreo banyak. Bahkan kalau bisa lo tiba-tiba kayak bilang lo yang sebenarnya si secret admirernya dia," komando Farika selaku pemimpin utama pergerakan ini.
"Ck, kok gue sih. Kalau gue baper gimana," ujar Nandito dengan nada setengah kurang ajar. Maka tanpa aba-aba, dia sudah mendapat tatapan tajam dari beberapa pasang mata.
"YA MASA SI FARHAN TONG! Dah tau anaknya lempeng gitu gak bisa diandelin!" Emosi Farika memuncak.
"Iya loh Nan, kalau Farhan kan nanti Farikanya cemburu." Dengan kurang ajarnya Catur Wangseto Aji --si pemimpin kedua atau wakil pemimpin-- berceletuk seperti itu.
"Weh iya ya Tur. Berabe ntar wkwk."
"HEH NGOMONG APA LO, GUE TAMPOL NIH YA!!"
"Njay, udah kayak anak biskuat lo Far," komentar Zeevana yang langsung mendapat tatapan tajam Farika.
"Woi mak lampir terus gimana entar setelah Nandito datang?" tanya si Aldo --juga dengan kurang ajarnya--.
Memang, anak lelaki kelas X MIPA-1 itu mayoritas memang kurang ajar semua.
"Nah terus anak laki-laki pada datang ikut jenguk, tapi nanti formasinya Farhan sama Irsyad ditaruh paling depan ya?"
"Kenapa?" tanya lelaki berkacamata --yang sedari tadi sebenarnya berkutat dengan buku-- karena merasa namanya terpanggil.
"Udah nurut aja lo!"
"Tuh Han yang nurut sama calon istri," bisik Catur kepada Farhan di sebelahnya. Farika sebenarya mendengarnya, tapi ia hanya membiarkannya. Tidak mau membuang waktu rapat penting kali ini.
"Oke terus nanti sesuai rencana, kalian bongkar tentang Irsyad. Nah terus gue datang terus kayak langsung salah paham gitu loh. Pada ngerti kan?"
Semuanya kontan mengangguk.
"Oke, Zeev, Sya, Al, kalian gak mau ikutan jenguk juga? Tapi pas bareng gue."
"Sorry Far, gue sama Zeevana nggak bisa. Ada urusan penting," jawab Raisya dengan tampang bersalahnya yang kentara.
"Oh, iya gpp kok santai aja," ujar Farika.
"Kalau kamu yang?" tanya si Aldo kepada pacar tercintanya --Alya--.
"Maaf guys, gue nanti disuruh bantu-bantu Mama." Alya pun menjawab dengan rasa bersalah.
"Iya gpp sayang."
"Eh Farika gue punya usul nih." Catur tiba-tiba angkat bicara.
"Apa?"
"Jangan yang aneh-aneh loh, kalau yang menyangkut Irsyad. Soalnya anaknya gampang khilaf," ujar Azmi.
"Yaampun Gus Azmi, berapa kali lo bilanh kayak gitu Subhanallah," komentar Rendra.
"Tenang gus, ini menyangkut Farika kok tenang. Jadi nanti lepas Farika kayak salah paham gitu, ntar lo nya langsung cabut kayak di sinetron di tipi ya Far. Terus nanti dikejar Farhan."
"Apa-apaan lo?!" Farhan nampak tak terima.
"Setujuuu," kor Aldo, Rendra, serta Raisya.
"NJIR, KAGAK SUDI GUE!"
"Nurut aja kenapa sih kalian ha, tenang Han lo nanti gue beliin buku baru. Dan lo Far, gue jajanin dah. Tapi kalian harus nurut!"
"Ck."
"Hmm."
Catur tersenyum miring. Seakan puas dengan rencana penjodohan Far-Far couple --alias Farhan dan Farika--.
Sementara itu, di tempatnya Irsyad menghela napas panjang. Memang, saat rapat seperti ini dia akan banyak diam. Ia susah mengutarakan pendapatnya --sekalipun untuk gadis pujaannya--, ia senang melihat usaha keras teman-temannya ini.
***
MissionX:IRSYAD❤OREO&RIVALDA
Nandito : Woi gue dah sampai di rumahnya Rivalda.
Aldo : Ya tinggal masuk bego!
Nandito : santuy
Rio : Guys sorry ya gue nggak bisa ikutan, gue cuma bisa kasih do'a dari sini
Irsyad : thanks, rio
Rio : Yoi my broh! Besok gue janji ikut beraksi kok.
Irsyad membaca pesan dari Rio tersebut dengan perasaan cemas. Rasanya dia masih takut kalau saja Rivalda akan menolak cintanya.
Walau beberapa kali Farika sudah meyakinkannya.
Sudah disepakati kalau besok hari yang tepat untuk Irsyad menyatakan perasaannya kepada Rivalda.
Irsyad meyakinkan dirinya, ia tidak boleh mengecewakan usaha keras teman-temannya --yang mau repot-- untuk mempersiapkan ini semua.
Setidaknya, Irsyad harus berusaha.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[oreo & sepucuk surat]✔️
Novela Juvenil↪↩ ️️˜"*°•.˜"*°• About Rivalda with her secret admirer between 8 boys from her classmates. •°*"˜.•°*"˜