[000] Finish

134 25 3
                                    

***

Setelah puas merenung, akhirnya Rivalda memutuskan untuk pergi ke ruang kelasnya.

Oh, tidak lupa dengan Rio yang mengekor di belakangnya.

Sambil berjalan, Rivalda tidak bisa bohong kalau ternyata renungannya tadi tidak membuahkan hasil. Yang ada, pertanyaan seputar apakah dia harus egois terus terngiang-ngiang. Serta ada beberapa hal yang mengganjal pikirannya.

Ia menggigit bibir bawahnya, sembari terus memain-mainkan tali yang menggelantung di hoodienya.

Sementara Rio, lelaki itu hanya memerhatikan Rivalda dari belakang. Dirinya hanya bisa diam, seperti membiarkan Rivalda untuk berdiskusi dengan pikirannya sendiri.

Tepat ketika sampai di depan ruang kelasnya, Rivalda --agak terkejut-- melihat pintu ruang kelasnya tertutup rapat.

Rivalda langsung was-was, pikirannya melayang kemana-mana.

Ia takut, kalau ternyata Rio berbohong kalau pelajaran Pak Djumari kosong.

"Yo? Ini kenapa pintunya ditutup? Jangan-jangan Pak Djumari ngajar Yo!"

"Duh, gue juga nggak tau Da. Ini gue coba chat Nandito. Haduh ini kalau ternyata Pak Djumari bener-bener ngajar habis riwayat gue depan mami!!" Rio ternyata juga memasang tampang khawatir.

Setelah beberapa detik menunggu, akhirnya chat Rio --yang dikirimkan ke Nandito-- mendapat balasan.

"Puji Tuhan ini Nandito balas katanya emang Pak Djumari kosong terus anak-anak sepakat nutup pintu supaya gak kedengaran kalau mereka gaduh, bentar si Nandito bakal bukain pintu Da," jelas Rio panjang lebar.

Rivalda hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dan benar saja, pintu ruang kelas terbuka setelahnya.

Rivalda melangkah masuk, dan....

Matamu melemahkanku

Saat pertama kali ku lihatmu

Genjrengan gitar beserta suara seorang lelaki terdengar. Rivalda terkejut, itu Aldo Muhammad yang tengah memainkan gitar beserta menyanyikan lagu Dari Mata.

Rivalda kembali dibuat terkejut ketika sosok Irsyad menghampirinya sembari membawa rangkaiam bunga dan sebungkus oreo.

Gadis itu menoleh ke arah Rio di belakangnya, namun yang ia dapati malah Rio tengah tersenyum manis seakan-akan tahu hal ini sebelumnya.

Dari matamu matamu

Ku mulai jatuh cinta

Ku melihat melihat ada bayangan

Dari mata kau buatku jatuh

Jatuh terus jatuh ke hati

Aldo terus menyanyikan lagu tersebut.

Rivalda memerhatikan sekeliling, semua teman sekelasnya nampak memperlihatkan senyum masing-masing. Bahkan Farika, gadis itu tampak tersenyum manis seakan tidak apa-apa dengan ini semua.

[oreo & sepucuk surat]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang