"Ya begitulah. Dia adalah murid kesayanganku. Kau pun nanti kebagian mengajar di kelasnya. Kau akan menyukainya." Ucap Namjoon.
"Ah aku jadi semakin tidak sabar mengajar." Ucap Jin sangat antusias.
Namjoon melihat Jin langsung tersenyum sampai lesung pipinya yang membuat dia makin mempesona terlihat.
.
.Setelah mengelilingi sekolah, Jin dan Namjoon duduk berdua di kantin yang masih terbilang sepi dikarenakan ini masih jam belajar ke tiga. "Ngomong-ngomong, anda guru mata pelajaran apa?" Tanya Jin.
"Saya guru matematika. Tapi terkadang saya suka disuruh untuk mengajar pelajaran bahasa inggris juga."
"Jadi anda lulusan yang mana? Ataukah anda mengambil dua jurusan?"
"Sebenarnya saya lulusan pendidikan matematika. Soal saya bisa mengajar bahasa inggris itu hanya bakat alami saja. Hahaha..." ucap Namjoon sombong.
Jin hanya tersenyum kecil merespon ucapan Namjoon. 'Ya ampun, sombong sekali.'
"Seokjin-ssaem, anda sendiri megang mata pelajaran apa?" Tanya balik Namjoon.
"Saya mengajar tentang tiga kerajaan besar di Korea, bisa anda tebak?"
"Ah, sejarah. Saya lupa, bahwa anda menggantikan guru sejarah terdahulu yang sudah pensiun."
Tepat setelah itu, terlihat tiga siswa datang ke kantin sambil tertawa. Entah menertawakan apa. Lalu mereka duduk di salah satu bangku yang ada disana. "Mau pesan apa, Bob?" Tanya siswa yang bernama Bambam.
"Ah yang biasa aja, deh!" ucap Bobby.
"Sama." Ucap siswa satu lagi yang bernama Taehyung.
"Okee." Ucap Bambam.
Bambam langsung memesan apa yang teman-temannya pesan. Mereka tidak menyadari sedari tadi Namjoon dan Jin menatap mereka. "Anak-anak itu, mereka masih aja begitu." Ucap Namjoon.
"Kenapa?" Tanya Jin yang jiwa keponya kambuh.
"Mereka murid kelas 11 yang terbilang sangat bandel. Ini kan masih waktunya belajar dan mereka malah ke kantin." Ucap Namjoon.
Taehyung dan Bobby mengeluarkan handphone masing-masing dan memainkan suatu permainan yang sedang tren dikalangan murid-murid. Game yang bisa mengajak orang-orang main bareng atau war.
Namjoon langsung berjalan menuju meja mereka dan berdiri di belakang mereka. Bambam yang sudah memesan makanan kaget melihat Namjoon. "o-ow, Namjoon-ssaem." Ucap Bambam panik.
Bambam lebih memilih diam di dekat ibu kantin ketimbang pergi mendekati teman-temannya. Namjoon menepuk pundak Taehyung dan Bobby yang sedang asyik main game. "Apa sih Bam?! Lagi seru nih!!" ucap Taehyung tanpa menoleh ke belakang.
"Iya nih! Kalau mau ikutan tunggu dulu napa!" ucap Bobby sewot.
Sekali lagi Namjoon menepuk pundak mereka agak keras. Taehyung dan Bobby langsung teriak karena mereka jadi kurang fokus. "AAAA... tuh kan jadi ka-" tiba-tiba saja ucapan Taehyung terpotong saat dia melihat kebelakangnya.
"Eh Namjoon-ssaem, hehe..." ucap Taehyung memasang wajah tanpa dosa.
Bobby panik melihat Namjoon yang ada di belakangnya. Bobby sangat bingung harus bersikap seperti apa menghadapi gurunya yang melihat dirinya sedang di kantin saaat jam pelajaran. "Seru ya main game nya" ucap Namjoon sambil tersenyum ke arah Taehyung dan Bobby.
"Hehehe... iya ssaem." Ucap Taehyung dan Bobby berbarengan.
"Dan kalian tau ini jam berapa?"
"Jam sembilan, ssaem"
"Kalian tau juga kan ini belum jam istirahat?"
"T-tau, ssaem"
"Lalu... kenapa kalian di sini?!" ucap Namjoon menatap tajam Taehyung dan Bobby.
"Emm... kelas kami sudah istirahat duluan, Namjoon-ssaem!" ucap Taehyung mencari-cari alasan.
"Iya benar!" ucap Bobby menyetujui ucapan Taehyung.
"Ssaem sudah berapa kali mendengar dari kalian alasan yang sama perihal di sini pada saat jam pelajaran. Cepat masuk ke kelas atau ssaem akan kasih kalian hukuman untuk mengerjakan soal matematika sebanyak 20 soal dengan tingkat sulitnya sangat dahsyat!" ancam Namjoon.
Taehyung, Bobby dan Bambam yang mendengar dari jauh kaget mendengar ancaman Namjoon. Mereka tau bahwa Namjoon terkenal sebagai guru muda di sekolahnya yang jenius dan selalu meberikan soal matematika yang sangat sulit. Bahkan murid yang pintar pun terkadang selalu kesulitan.
"Tapi pak kami sudah pesan makanan. Kan sayang kalau nanti dimakannya keburu dingin." Ucap Taehyung yang masih kepikiran soal makanan.
Namjoon langsung mencari Bambam dan menemukannya di dekat bibi kantin. "Su-sudah pesan, ssaem." Ucap Bambam tiba-tiba.
"Gak mau tau. Pokoknya kalian sekarang harus ke kelas. Dalam hitungan lima detik bila kalian tidak masuk kelas, ssaem akan menghukum kalian. Satu... dua... tiga..." Namjoon mulai menghitung.
Taehyung, Bobby dan Bambam langsung lari menjauh dari kantin sambil menjerit membuat pedagang di kantin sana tertawa melihat tingkah mereka. "Bibi kantin, makanan yang kami pesan simpan dulu. Nanti kami bayar!!!" teriak Bambam.
Sedari tadi Jin yang melihat interaksi Namjoon dan ketiga murid bandelnya hanya tersenyum dan langsung tertawa begitu melihat ketiga siswa itu lari terbirit-birit sambil berteriak. Namjoon melihat Jin dan langsung menghela nafas. "Ya beginilah kalau menjadi guru, harus siap menghadap siswa yang bandel macam mereka." Ucap Namjoon.
"Sabar, orang sabar di sayang tuhan." Ucap Jin.
TBC
.
.
Yeay, bagian 3 agak panjang dari sebelumnya. Terimakasih yang sudah bersedia membaca ini fanfic :"3Wattpad tuh emang suka error atau gimana? Kok pas udah dipublis malah hilang sebagian teksnya yaa?.-.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner Teacher (Namjin/GS) #END
FanfictionMenjadi seorang guru adalah cita-citaku sejak lama. Dan aku berhasil mewujudkannya. Hanya saja, di sekolah tempat ku mengajar ini banyak sekali kejadian yang tidak akan kulupakan. Seperti, mengenal seorang yang bernama Kim Namjoon. |WARNING| NAMJIN...