44

1.5K 108 10
                                    

Namun begitu Hoseok senang melihat Namjoon dan Seokjin yang sekarang kembali berbaris bersama XI-IPS-1. "Terimakasih kepada semuanya khususnya anak-anak sebelas IPS satu yang mau memberikan kejutan ini kepada Seokjin-ssaem. Terimakasih juga kepada kepala sekolah yang menginzinkan saya melakukan hal ini. Saya janji setelah ini saya akan menerima hukuman dari anda. Saya juga akan bertanggung jawab atas sikap saya ini." Ucap Namjoon menggunakan mic.

Semua penonton bertepuk tangan dengan apa yang ditampilkan oleh XI-IPS-1. Suho memberikan aba-aba kepada semuanya untuk memberikan penghormatan kepada penonton. Setelah membungkukan badan bersama-sama ke arah penonton, mereka langsung turun dari panggung.

.

.

"Begitulah. Aku sangat malu sekali." ucap Seokjin tiba-tiba menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Yoongi dan Jimin yang mendengar cerita bagaimana Namjoon melamar Seokjin di sekolah hanya tersenyum gemas. Apalagi melihat reaksi Seokjin menceritakannya. "Tapi kamu senang kan diperlakukan seperti itu? Hayoh, ngaku!" ucap Jimin.

"Ya siapa juga yang gak senang diperlakukan begitu oleh seseorang yang dicintai" ucap Seokjin.

"Ngomong-ngomong, Namjoon kemana?" tanya Yoongi.

"Dia sedang kencan" ucap Seokjin.

Jimin yang duduknya dekat dengan Suga dengan kepala disimpan di bahu Suga kaget mendengarnya. Reflek Jimin dan Yoongi menengakan duduk mereka dan menatap Seokjin terkejut. "Apa kau bilang?!" Ucap Jimin.

"Kalian akan menikah seminggu lagi dan kau dengan entengnya dia sedang kencan? Kau tunangannya pun sedang di sini!" ucap Yoongi.

"Serius sekali sih kalian. Dia kencan bersama appa ku. Mereka pergi memancing. Aku tidak mau ikut, makanya aku mengajak kalian ke sini." ucap Seokjin.

Jimin kembali menyamankan posisinya untuk bersandar di pundak Yoongi. "Bikin kaget saja pengantin satu ini! Kalau dia emang menyakiti mu, aku tidak akan diam!" ucap Jimin sebal.

"Kalau beneran Namjoon kencan dengan wanita lain, aku ikut menghajarnya!" ucap Yoongi.

"Iya-iya. Terimakasih atas perhatiannya, sahabat-sahabat ku" ucap Seokjin terharu.

.

Namjoon bersama appa Seokjin sedang memancing di sebuah danau. Mereka duduk berdampingan dan menunggu pancingan mereka dimakan oleh ikan. "Maaf aku tiba-tiba mengajak mu memancing." ucap appa Seokjin.

"Tidak apa, appa. Aku senang appa mau mengajak ku memancing." ucap Namjoon.

Hening terjadi di antara mereka berdua. Namjoon melihat umpan ikan nya masih belum dimakan oleh ikan. Suasana diantara mereka berdua begitu canggung. Namjoon sempat berpikir menyesal mengajak tawaran appa Seokjin untuk memancing berdua.  Seokjin kenapa dia tidak mau ikut memancing bersama? Coba ada Seokjin, mungkin tidak akan secanggung ini. 

"Seokjin... apakah dia sangat istimewa bagi mu?" tanya appa Seokjin tiba-tiba.

Namjoon sedikit terkejut ketika mendengar pertanyaan tersebut. Namjoon langsung melihat ke arah appa Seokjin yang duduk di sampingnya. Ternyata appa Seokjin pun melihat dirinya dengan tatapan serius. Namjoon menarik nafas perlahan dan membuangnya perlahan juga. Mencoba terlihat untuk tidak gugup di depan orang yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya. "Ah rasanya malu sekali ditanya seperti itu oleh cinta pertama Seokjin" ucap Namjoon malu dan direspon oleh kekehan appa Seokjin.

"Seokjin sangat istimewa bagi ku. Dia adalah sosok orang yang sangat baik sekali. Orang yang penuh kasih sayang. Pernah waktu itu dia menangis karena melihat salah satu murid kami sakit dan mempunyai masalah dengan orang tua nya. Dia begitu mengkhawatirkan murid kami itu. Di sana aku terpesona padanya dan meyakini bahwa Seokjin bakal menjadi pasangan dan orang tua yang baik." ucap Namjoon tanpa sadar dia tersenyum sendiri menceritakan Seokjin.

My Partner Teacher (Namjin/GS) #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang