Jungkook langsung menatap Taehyung lama dan dia langsung menyadari kekonyolan dia. "Makasih loh telah mengakui bahwa kamu gak suka bahwa aku barengan terus sama Irene." Ucap Taehyung senang.
Jungkook langsung menepis tangan Taehyung dan berjalan cepat meninggalkan Taehyung di sana yang senyam-senyum senang. "Minggu ya kita jalan. Aku menagih janjimu." Teriak Taehyung.
"Bodo amat, bodo amat, bodo amat!" Ucap Jungkook terus-terusan tanpa merespon ucapan Taehyung.
.
.
Akhirnya libur semester, libur dimana ini sangat dinantikan oleh para penghuni sekolah seperti kepala sekolah, guru, staf TU, penjaga sekolah, tim perawat sekolah, ibu-bapak kantin apalagi para murid-murid. Libur ini juga sudah lama dinanti Seokjin, karena dia berencana akan pulang menuju rumah orang tuanya. "Kapan kau akan berangkat menuju rumah orang tuamu?" Tanya Jimin.
"Besok. Kau mau ikut?" Tawar Seokjin.
"Ingin nya sih ikut. Sekalian ingin melam- ah sakit!" Ucap Jimin langsung terpotong dengan teriakan sakit karena Seokjin mencubit lengannya.
"Mau ngomong apa, hah?" Ucap Seokjin sedikit sewot.
"Hehe... Bercanda." Ucap Jimin sambil tersenyum lebar.
"Jadi kau tidak akan ikut?" Tanya Seokjin lagi.
"Tidak. Pekerjaanku masih banyak. Salam saja kepada eomma dan appa mu. Ah sudah lama sekali aku tidak bermain ke rumahmu." Ucap Jimin.
"Terkadang eomma-ku selalu menanyakanmu." Ucap Seokjin
"Besok aku antar kamu menuju stasiun." Ucap Jimin.
"Tidak usah. Aku pergi sendiri saja. Lagian jadwal berangkat kereta ku pagi." Ucap Seokjin.
"Tidak mau! Aku mau nganter kamu ke stasiun pokoknya!" ucap Jimin bersikeras.
"Aku gak maksa loh!" ucap Seokjin.
.
Benar saja. Besoknya Jimin sudah stay di depan tempat tinggal Seokjin. Seokjin membawa koper kecil keluar dari tempat tinggalnya. Jimin buru-buru mendekat dan langsung mengambil koper kecil itu dari tangan Seokjin. "Biar aku saja." Ucap Jimin.
Jimin memasukan barang Seokjin ke dalam mobilnya. "Sudah semua?" Tanya Jimin.
"Iya sudah."
"Ayo." Ucap Jimin.
Saat Seokjin akan membuka pintu mobil Jimin, tiba-tiba ada seseorang yang menyapanya "Seokjin..."
Seokjin langsung berhenti dan melihat kepada seseorang yang menyapa. Bahkan Jimin yang sudah membuka pintu mobil pun langsung mengurungkan niatnya masuk ke dalam mobil begitu mendengar Seokjin menyebut nama seseorang itu "Namjoon-oppa..." ucap Seokjin.
Seokjin menutup kembali pintu mobil dan berjalan menghampiri Namjoon. "Tumben bertemu di pagi hari gini." Ucap Seokjin.
"Ya aku sengaja kok keluar pagi." Ucap Namjoon.
"Mau apa? Olahraga?" tebak Seokjin.
"Bukan. Sebelum libur, kau bilang akan pulang tanggal sekarang dan jam 7 pagi. Jadi aku berinisiatif akan mengantarmu. Tapi kayanya keduluan deh." Ucap Namjoon sembari mengusap belakang lehernya. Gugup mungkin.
Seokjin sedikit mengingat dan ya dia baru ingat. Dia pernah mengatakan pada Namjoon setelah memberikan rapot kepada anak-anak XI IPS 1. Seokjin melihat Namjoon dan tiba-tiba saja dia tertawa kecil. "Pasti ada maunya nih." Ucap Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner Teacher (Namjin/GS) #END
FanfictionMenjadi seorang guru adalah cita-citaku sejak lama. Dan aku berhasil mewujudkannya. Hanya saja, di sekolah tempat ku mengajar ini banyak sekali kejadian yang tidak akan kulupakan. Seperti, mengenal seorang yang bernama Kim Namjoon. |WARNING| NAMJIN...