34

1.2K 129 16
                                    

"Jadi ini ya belum ada cerita? Kau tidak mau cerita padaku, hah? Aku beneran marah padamu!!!" Ucap Seokjin marah.

"Ah bukan begitu. Aku niatnya akan mengejutkan mu di waktu seminggu sebelum pernikahan kami." Ucap Jimin.

"Ceritakan! Jangan sampai ada yang kelewat!" Titah Seokjin.

"Baiklah. Kemarin-kemarin aku..."

Bagaimana Jimin menceritakan dia bersedia dijodohkan dengan Min Yoongi a.k.a Suga?

.

.

Flashback
Jimin PoV

Ah akhirnya selesai juga pekerjaan hari ini. Aku bergegas pulang. Pamit dulu sebentar kepada rekan-rekan kerjaku dan aku langsung pulang menggunakan mobil kesayanganku.

Mobil ini adalah mobil pemberian appa. Entah kenapa dia memberikan ku sebuah mobil. Aku menjalankan mobil ku menuju swalayan karena aku baru ingat bahwa persediaan makan dan juga kebutuhan lain di rumah sudah habis.

Aku mengambil keranjang belanja dan menuju rak makanan terlebih dahulu. Ah, aku lupa lagi aku butuh apa ya. Aku melihat banyak sekali makanan. Aku ingin semuanya. Memang gak baik belanja makanan di saat kita sedang lapar. "Sayang, ini jangan terlalu banyak." ucap seorang wanita di samping ku.

Aku langsung melihat seorang wanita itu. Ternyata dia sedang ngomel kepada seorang pria yang mengambil makanan terlalu banyak. "Kamu diam saja bawa troli belanja saja! Biar aku yang atur, Aku yang tau kebutuhan apa saja di rumah!" ucap wanita itu sambil mengusap-ngusap perutnya yang membuncit. Ah mungkin sedang hamil.

Pria itu dengan terpaksa memasukan kembali makanan ke rak sebelumnya. Aku tersenyum geli melihatnya. Sepertinya seru sekali punya pasangan. Ah, jadi ingin menikah. Seandainya Seokjin menerima perasaan ku sejak dulu. Mungkin kami sudah seperti mereka. Pergi belanja berdua dan menunggu kehadiran seorang putra atau putri kami.

Ah sudahlah. Kenyataannya Seokjin hanya menyayangi ku sebagai seorang sahabat. Aku cepat-cepat memilih makanan yang aku butuhkan dengan asal. Setelah itu aku pergi menuju rumah. Sekarang aku sudah sampai di rumah dan menyalakan semua lampu rumah. 

Ah aku jadi teringat pasangan itu lagi. Mungkin pria itu kalau pulang kerja disambut hangat oleh istrinya. Kenapa aku jadi seperti sorang pria yang ingin cepat-cepat menikah?! Seandainya Seokjin mau menikah dengan ku, rumah kecil ku ini gak akan sepi. Mungkin aku sudah disambut hangat olehnya. Dasi ku sudah dibuka kan dan dia merangkul menuju dapur. Hehe... maaf aku membayangkan lagi Seokjin menjadi istriku.

Setelah membersihkan diri dan juga mengisi perut yang kosong, aku merebahkan tubuhku di ranjang. Tiba-tiba terdengar suara nada dering dari gadget-ku. Aku langsung mengambilnya dan terlihat nama Eomma di sana. Aku buru-buru mengangkatnya. "Yoboseyo, eomma" ucapku.

"Yoboseo, Jiminie. Sedang apa?"

"Aku sedang istirahat."

"Ah baguslah. Langsung saja, kau tau nyonya dan tuan Min yang tinggal di Daegu?" tanya eomma.

"Nyonya dan Tuan Min? Ah aku tau."

"Sebenarnya eomma dan appa besok akan pergi ke rumahnya. Kami akan membicarakan perihal perjodohan dengan putrinya." ucap eomma dengan suara yang senang sekali.

"Oh begitu ya." ucap ku.

"Kau masih ingatkan dengan putrinya nyonya dan tuan Min? Dia sekarang tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik dan lucu sekali. Ah eomma akan punya menantu"

My Partner Teacher (Namjin/GS) #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang