Seokjin dan Namjoon terdiam. Mereka bingung. Karena menjadi wali kelas tanggung jawabnya lumayan besar. Dimana mereka harus mengurus anak-anak sekelas. “Bagaimana?” ucap staf membuyarkan lamunan Seokjin dan Namjoon.
“Saya bersedia asalkan Namjoon-ssaem juga bersedia. Karena saya disini masih terbilang guru baru yang masih harus adaptasi.” Ucap Seokjin.
“Berarti semua keputusan ada di tangan anda, Namjoon-ssaem. Jadi bagaimana?”
Namjoon menatap Seokjin yang sedang menatapnya juga. Lalu Namjoon juga menatap staf tata usaha yang sedang menatapnya juga. Sejujurnya dia bingung harus menerima atau menolaknya. Namjoon menghela nafas dan berucap “Saya...”
.
.
Kelas XI-IPS-1 begitu gaduh. Layaknya pasar yang sedang ramai akan interaksi pedagang dan pembeli dimana-mana. Ada yang asyik selfie bareng, main game bareng, ngegosip, dan bahkan ada yang bermain bola di depan kelas. Seharusnya ini adalah jam mereka bersama wali kelas. Dimana wali kelas akan memberikan informasi dan murid-murid pun yang komplen tentang masalah kelas. Lantas dimana wali kelas mereka?
“Denger-denger, wali kelas kita ganti lagi.” Ucap siswi yang sebangku bersama Jungkook yang bernama Yugeom.
“Apa? Ya ampun, ini semua gara-gara bocah nakal itu tuh.” Jungkook menunjuk Taehyung dan kawan-kawan yang sedang bermain bola di depan kelas.
Terlihat lima orang sedang bermain bola di depan kelas dengan heboh. Mereka sedang challenge siapapun yang gagal dalam mempertahankan bola itu atau keluar dari arena permainan mereka, orang yang membuat bolanya keluar dari arena permainan tersebut harus push up sebanyak 20 kali.
Dan saat Bambam mengoper bola ke arah Taehyung sedikit melambung dan Taehyung menendangnya dan bola itu semakin melambung sehingga menyentuh jam dinding. Semua siswi di sana reflek menjerit karena takut jam dinding itu jatuh.
Jungkook yang gemas melihat kelakuan mereka langsung berjalan ke depan kelas dan mengambil bola. “Ya!! Cukup pas bunga saja yang kalian pecahkan gara-gara main bola di kelas!” Jungkook murka.
Keempat teman-teman Taehyung yang tadi bermain bola langsung sembunyi di belakang Taehyung. Jungkook memang terkenal di kelasnya sebagai cewek galak. “Ehehe... maafkan kami my princess Jungkook. Kami tidak akan mengulanginya lagi.” Ucap Taehyung nyengir.
“Bodo amat, kalian jangan main bola lagi di kelas!” Jungkook menyimpan bola di bawah bangkunya.
Taehyung langsung cemberut dan melihat sekitar. Dia langsung mengambil spidol dan menggambar sesuatu di whiteboard. Teman-temannya langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh Taehyung. “Lihat ini, kalian tebak ini siapa?” tanya Taehyung begitu selesai menggambar.
Semua murid di sana langsung melihat kelakuan Taehyung dan tertawa melihat gambar Taehyung yang terbilang begitu abstrak. “Gigi kelinci, sepertinya itu Jungkook ya?” ucap Bobby.
“Benar sekali. My Bunny Kookie.” Ucap Taehyung sambil mengedipkan sebelas matanya kepada Jungkook yang sedari tadi menatapnya sebal.
“Ya! Aku tidak sejelek itu!” ucap Jungkook tidak terima.
Jungkook langsung maju ke depan dan merebut spidol dari tangan Taehyung dan menggambar sesuatu di sana. “Hey kalau ini siapa?” ucap Bobby memperlihatkan gambarnya kepada semua teman-temannya.
Semua murid terkecuali Jungkook melihat gambar Bobby dan langsung tertawa. “Apa-apaan ini, gak jelas banget” ucap Taehyung.
“Kau tau ini siapa?” Tanya Bobby lagi.
Semua murid tampak fokus dan asal menebak. Bobby menjawab semua yang ditebak teman-temannya salah. “Ini tuh lesung pipi, kacamata, dan selalu bawa buku. Masa gak tau ini siapa?” Bobby menunjukkan sesuatu yang menurut dia adalah lesung pipi, kacamata dan buku.
Bobby langsung menulis nama seseorang di samping gambar itu. ‘Namjoon-ssaem.’ Begitulah tulisan Bobby. Semua murid yang melihat itu kembali ketawa. “Woy, itukan guru kesayanganmu, Tae. Masa gak bisa nebak sih” ucap Bambam.
“Guru kesayangan kalian juga.” Ucap Taehyung.
Dan mereka bertiga juga langsung ketawa. Jungkook yang sudah selesai menggambar langsung melihat gambar Bobby dan menatap gambar itu sebal. “Ya! Siapa yang menggambar Namjoon-ssaem seperti itu?! ini penghinaan.” Jungkook tidak terima Namjoon-ssaem kesayangannya digambarkan begitu abstrak dan aneh.
“Lalu kamu gambar apa itu?” ucap Bobby.
“Ini?! Ini balasan untuk Taehyung akibat dia menggambar sesuatu dan menganggap bahwa itu adalah diriku!” ucap Jungkook sebal dan bergegas ingin menghapus gambar hasil Bobby.
Bobby langsung melihat gambaran Jungkook sembari menghadang Jungkook untuk tidak menghapus gambarannya. Semuanya langsung tertawa kembali melihat gambar Jungkook. Gambar Jungkook sangat berseni sekali. Hanya saja, gambarannya membentuk orang seperti alien. “Alien? Apakah diriku seperti alien?” tanya Taehyung.
“Ya, kau seperti alien. Kau aneh dan menyebalkan! Dasar Taealien!!” Jungkook menatap Taehyung sebal.
“Ah terimakasih pujian dan panggilan sayangnya, my bunny kookie” ucap Taehyung dengan wajah malu-malu.
Tepat setelah itu, tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu kelas dan semua langsung hening dan melihat kearah pintu. Pintu itu terbuka dan terlihat Seokjin. "Seokjin-ssaem?” tanya Taehyung.
“Hay Taehyung.” Sapa Seokjin.
Seokjin langsung masuk dan berjalan menuju meja guru. Semua murid menatap dia sedikit bingung. Kenapa Seokjin-ssaem masuk ke kelasnya saat jam pelajaran sejarah belum dimulai? “Maaf ssaem, sekarang jam nya wali kelas.” Ucap Jungkook.
“Iya, ssaem tau.”
“Lalu ke- ah jangan bilang bahwa ssaem jadi wali kelas kami?!” tebak Jungkook.
Seokjin menatap Jungkook dan dia tersenyum. “Ya, saya akan menjadi wali kelas kalian. Maka dari itu mohon bantuannya terhadap kalian semua.” Ucap Seokjin.
Seketika kelas menjadi ramai. Lalu bagaimana dengan Namjoon?
TBC
Yuhuuu saya semangat ngetik fanfic sedangkan untuk tugas malah gak ada semangatnya karena masih jauh dari deadline. Duuh #plak
Anoo, itu yang murid-murid gambar bayangin aja gambaran mereka seperti apa dan membuat kalian tertawa wkwkwkwk #maksa #plak
Dan maafkan untuk chapter ini namjoon nya saya sembunyikan dulu alias tidak muncul dulu wheeheheh
Gimana, lanjut gak?
8 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner Teacher (Namjin/GS) #END
FanfictionMenjadi seorang guru adalah cita-citaku sejak lama. Dan aku berhasil mewujudkannya. Hanya saja, di sekolah tempat ku mengajar ini banyak sekali kejadian yang tidak akan kulupakan. Seperti, mengenal seorang yang bernama Kim Namjoon. |WARNING| NAMJIN...