Chapter 6

732 34 0
                                    

Setiap hari,dan di mana pun reta berada sepertinya tanpa ada rasa semangat, memang sejak kehilangan rival orang yang ia sayang i waktu sekolah menengah pertama di germany , sampai saat ini benar2 menghukum berat hatinya sudah berkali kali dia mencoba melupakan rival tapi slalu tidak bisa ..

Entah apa yang membuatnya sangat terpuruk dan susah melupakan masa lalunya .

" lo kenapa re diem mulu, biasanya ga pagi ga siang lo ga ada henti2nya buat ngakak " kata eca

" gapapa kok " jawab reta

" lo ke inget rivall lagi yaa ?? " tanya eca

" enggak kok, gue cuma kangen ajah sama dia " jawab reta

" yaelah sama aja kali re mikirin sama kangen itu se paket kali " kata eca

" bodo amat " jawab reta cuek

Lalu eca pun duduk di bangkunya ..

" udalah lo ngapain sih masih mikirin cowok yang udah ga peduli sama lo " kata eca

" ga segampang itu" jawab reta singkat

Eca hanya tersenyum, lalu memainkan ponselnya .

Dan di dalam kelas juga ada lana tapi tidak dengan candra kali ini entah candra kemana .

Reta pun memutar badanya menghadap ke arah eca yang berada di belakangnya tapi tiba2 saja pandangan reta beralih ke arah lana yang berdiri dari duduknya dengan menyilangkan rambutnya .

Entah setan apa yang  merasuki tubuh reta bisa2nya reta menatap lana kali ini padahal reta slalu membuang muka setiap ada lana .

" oh my god, gue kok baru sadar ya kalo rambut lana mirip sama rambunya rival, dunia ini emang sempit ya ada juga orang yang mirip kaya rivall, kalo lana jadi moodboster gue paling gue bisa ngerasa deket rival, so lana kan juga cuek sama kaya rivall malah makin mirip ajah " dalam hati reta

Dan lana pun berlalu dari dalam kelas .

" ca " panggil reta dan senyum sumringah

" hem " jawab eca, yang tadi tangan dan matanya sibuk dengan ponselnya langsung menatap ke arah reta

" lo udah senyum re ? Kaya bahagia banget kenapa ?  lo cepet banget sih moddynya ? " tanya eca heran

" em, gpp kok cuma lagi pengen senyum ajah bukanya ini ya yang lo minta " jawab reta dan masih dengan senyumnya

" iya sih tapi aneh sih, emang yaa mood lo itu susah di tebak " kata eca

" udalah itu ga penting, mendingan kita sarapan yuk ke kantin " ajak reta

" oke yuk " jawab eca

Reta dan eca pun berlalu ..

Setibanya di kantin reta dan eca memilih bangku yang kosong, lalu segera memesan makanan .

" lo kenapa sih re kaya seneng banget penasaran gue " kata eca yang masih di penuhi rasa penasaran

" kepo deh lo " jawab reta dengan terkekeh

" yaya lah kenapa bisa sebahagia ini, bahagia lo kaya ketemu sama idola lo " kata eca

" yaya dong gue kan habis ketemu idola gue si verell bramasta "  jawab reta asal dan terkekeh

" retaa gue serius " kata eca penuh penekanan

" gue juga serius kali " jawab reta terkekeh

" oke fine " jawab eca dan merenyitkan mulutnya

" ah udalah ngapain sih lo kepo, entar lo juga tau sendiri " jawab reta santai

" oke i see " jawab eca

From The EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang