Chapter 21

419 24 0
                                    

Ke esokan harinya, lana berbeda dari kemarin, hari ini dia kelihatan begitu bahagia, terlihat begitu jelas dari wajah dan matanya kalau lana bahagia hari ini .

Lana pun masuk kedalam kelas dengan senyumnya dan lagi2 lirikan matanya selalu tertuju ke arah retaa .. reta pun yang melihatnya heran .

" eh ca, lo ngrasa ada yang aneh ga sih sama lana ?? " tanya reta heran

" aneh gimana ?? " jawab eca

" yaa kaya, bahagia gitu wajahnya tumben2 nih ya masuk kelas dia senyum, la biasanya dia kan bermuka datarnya itu " kata reta

" iyaa sih, tumben juga dia ga pelit senyum. Kayaknya dia lagi seneng deh hari ini, soalnya kemarin kan lo tanya dia kenapa dia diem sama lo ya meskipun gue yang chat tapi pasti dia merasa kalo lo perhatian sama dia " jawab retaa

" oh iya, mungkin dia seneng kali kalo gue perhatian sama dia " kata reta dan terkekeh

" liat deh muka lana, sumringah gitu senyumnya manis banget liat deh lesung pipinya sama kan kaya gue, apa mungkin jodoh kali yaa " kata reta terkekeh dan menatap ke arah lana namun lana tidak mengetahuinya .

" heh, kalo tuhan ga ngerestuin lo sama lana lo juga ga akan bersatu . jodoh itu di tangan tuhan " sahut ecaa

" kalo misalnya tuhan nakdirin gue sama lana gimana ?? Kalo nunggu jodoh doang yang keburu kelar idup lo " jawab reta terkekeh

" dasar ya lo nyebelin banget jadi cewek " dengus eca kesal

Reta hanya tertawa kecil . Tak lama kemudian lana pun tiba2 duduk di samping reta

" ngapain lo ? " tanya lana

" ga ngapa2 in " jawab reta pura2 cuek padahal dalam hatinya seneng banget

Lalu eca pun berjalan pergi namun suara reta menghentikan langkahnya .

" ehh ca lo mau kemana " tanya reta

" ke luar, cari angin " jawab eca bohong dan segera berlalu

Reta pun tersenyum nakal ..

" mungkin dia iri sama gue " dalam hati reta

" re pinjem headsetnya " kata lana

Reta pun langsung mengambil headsetnya dari dalam sakunya . Lana pun langsung mengambil headsetnya dari tangan reta dan memakainya .

" lan satu dong " kata reta, lana pun melirik reta dan memberikan headsetnya yang sebelah kiri .

Dan reta pun memasang headsetnya .

" ihh kok brisik sih " kata reta lalu melepaskan headsetnya dan melirik ke arah ponsel lana

Begitu pun lana yang mendengar celotehan reta langsung melirik retaa .

" malah game yang di dengerin " kata reta kesal

" kapok " jawab lana menahan tawanya

Reta hanya merenyitkan mulutnya, dan lana pun memakai headsetnya .

" dasarya nyebelin banget jadi orang, tapi gue sayang sama lo lan " dalam hati reta dengan menatap ke arah lana tapi lana tidak mengetahuinya .

Setelah reta mengalihkan pandangannya, kini lana mulai menatap ke arah reta namun reta tidak mengetahuinya .

Tak lama kemudian lana melihat ada 2 bungkus permen ..

" ini punya siapa ?? " tanya lana

Reta pun melihat kearah 2 bungkus permen yang di atas mejanya .

From The EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang