Chapter 34

311 13 0
                                        

" Aku hanya berharap di hari setelah hari kemarin, ada satu hari di suatu saat nanti yang akan membawamu kembali kepadaku untuk selamanya ..

Aku ga pernah minta sama tuhan untuk bertemu dengan kamu, dan aku juga ga pernah minta sama tuhan setelah aku bertemu kamu aku harus berpisah dengan kamu ..

Semua itu karena sebuah takdir yang mampu mempertemukan kita dan memisahkan kita sejauh ini, dan hari ini aku hanya bisa mengenang saat2 waktu yang tersisah dengan mu Duluu .. "

6.15 a.m

Reta tak pernah lupa memperbarui surat2 yang biasa ia tulis, dia selalu berharap suatu saat nanti surat2 yang ia tulis sekarang bisa tersampaikan kepada orang yang ia rindukan yaitu Lana ..

Reta punn masih stay duduk di depan meja studynya yang kecil simpel dan lucu itu, tepat di depan mejanya ada jendela kaca yang banyak embun .

Reta pun mengusapnya dan terlihat lah dari jendela sebuah jalanan kota oxford yang licin dan basah, pagi ini oxford sedang di guyur hujan derass ..

Reta pun segera siap2 untuk pergi ke kampus, karena jam sudah menunjukan jam 6.45, sebagai mahasiswa baru di jurusan History and English ( sastra inggris ) harus berangkat tepat waktu dan setiap hari pun di setiap jurusan harus tepat waktu ..

Dan saat membuka pintu Reta lupa tidak membawa payungnya dan Reta pun kembali menutup pintunya dan mengambil payung yang berada di belakang pintu rumah Reta .

Lalu Reta segera membuka payungnya yang bening dan cantik siap untuk melundunginya dari hujannya kota oxford .

Tapi sebelum Reta pergi ke kampus dia mampir ke sebuah kedai roti panggang kesukaannya .

" i order, one cup coffee late and one toast " kata Reta kepada pelayan kedai roti

" oke, waitt please " jawab pelayan

Dan Reta pun melepas satu sarung tanganya lalu
tak lama kemudian pelayan pun membakan 1 cup kopi dan 1 roti panggang .

Lalu Reta meneguk sedikit kopi yang di genggamnya dan menggigit setengah roti panggangnya untuk mengisi perutnya yang kosong, dan  Reta meletakkan cup kopinya di atas meja di dekatnya lalu memasukkan rotinya kedalam bungkusnya kembali dan di masukkan ke dalam tas Reta .

Dan setelah itu Reta pun langsung membuka payungnya dengan tangan kirinya karena tangan kanan Reta masih menggenggam kopinya .

Reta pun berjalan dengan cepat menyusuri jalanan kota oxford yang basah karena hujan, dan dingin yang semakin menusuk tulang, banyak orang2 berlalu lalang di pinggir jalan dengan menggunakan mantelnya, ada juga yang membawa payung dan juga ada yang menggunakan sepeda .

Tak lama kemudian reta sampai di oxford university, kampus yang besar, maju dan terkenal di kalangan dunia itu sekarang menjadi lembaran baru untuk Reta .

Dia harus hidup jauh dari kedua orang tuanya, dia harus hidup mandiri, melakukan apa pun sendiri ya meskipun ada Eca yang katanya juga ingin ke inggris  tapi sampai hari ini Eca belum juga datang ..

But it no hard problem untuk Reta. Karena sifat Reta yang supel dan mudah bergaul itu membuat Reta cepat beradaptasi dengan orang baru .

Reta pun langsung masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya .

" hallo " sapa Reta kepada seorang mahasiswa di oxford yang berwajah khas bule .

" haii" jawab cewek itu

" nice to meet you, my name is retaa and your name ? " kata Reta

" yes, nice to meet you too , my name is Ellena " jawab Ellena

From The EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang