tujuh : class meeting

1.1K 91 45
                                    

• U n t u k R a m a •

Setelah ujian tengah semester selesai, tentu saja akan ada banyak siswa yang memilih untuk membolos sebab tak ada pelajaran.

Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa siswa kelas sembilan yang menyarankan untuk mengadakan class meeting.

Ada basket, dan sepak bola.

Grup kelas IX-C tiba-tiba ramai sebab membahas siapa saja yang akan mengikuti classmeet itu.

KeCe -IXC

Deno
Woi, yang mau ikut CM sepak bola siapa?

Ari
Gue mau

Niko
Gue sama Dewa ikutan.

Deno
Oke
Yang cewek besok dateng
Semangatin kek
Ngapain
Liat doang juga gapapa
Serah
Intinya,
Besok kudu dateng
Lihat yang main sepak bola
Liat gue maksudnya
Hahaha

Asya
Galucu.

Deno
Nyolot lu, Ram

Asya
Heh anj

Deno
Ngapa lu

Asya
Ngga ngapa2

Deno
Dateng lo
Liat gue main besok
Hahahahaha

Kesal.

Asya pun membanting handphonenya keatas kasur.

Tiba-tiba di teringat dengan tugas dari salah satu gurunya yang memberikan tugas sejak sebelum ujian akhir semester berlangsung.

Duh, tugas bahasa jawa belum gue kumpul, terpaksa ke sekolah dong. Pikirnya.

• U n t u k R a m a •

Keesokan harinya, Asya terbangun pukul enam pagi. Jika biasanya ia bangun pukul lima, kini ia bisa santai ketika bangun sedikit kesiangan.

Ia pun bergegas ke kamar mandi dan menyiapkan tugas bahasa jawa untuk dibawa ke sekolah.

Di sekolah,

Asya pun berjalan menuju ruang guru, menemui guru yang telah memberikan tugas itu.

"Permisi, bu," ucapnya pelan lalu ia masuk ke dalam ruang guru.

"Iya? Ada apa?" Rupanya guru yang menjawab ialah guru tujuan Asya.

"Ini bu, mau ngumpulin tugas. Maaf, terlambat mengumpulkan,"

"Oh iya, nggak apa-apa kok, nak. Terima kasih ya," ucap guru itu sambil tersenyum manis.

"Kalau gitu, saya permisi dulu bu, assalamualaikum." pamit Asya.

Asya tak pernah berpikir bahwa mengumpulkan tugas akan secepat itu. Ia bingung, untuk apa ia datang ke sekolah selain untuk mengumpulkan tugas. Akan lebih baik jika ia memanfaatkan waktu untuk tidur pulas menikmati alam mimpinya.

Tak ada tujuan. Pikiran Asya kosong. Ia hanya terus berjalan menuju tempat dimana ia sering tempati.

Kelasnya,

Kosong tentunya. Tak ada satupun siswa yang ada didalam sana kecuali Asya.

Ia pun duduk di bangku yang biasanya ia gunakan.

Karena mengantuk, Asya pun memutuskan untuk menutup matanya sebentar saja.

Namun, tak lama kemudian ada empat laki-laki datang, dan mengganggu tidur Asya.

Tulisan untuk Rama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang