tiga puluh lima : salah tingkah?

798 53 21
                                    

U n t u k R a m a

Rabu, 4 April 2018.

Ketika istirahat, Asya dan Rani hanya duduk di dalam kelas. Rani mengerjakan soal-soal persiapan ujian, sedangkan Asya asyik bermain handphone. Dia tengah meng-scroll timeline, mencari sesuatu yang bisa membangkitkan semangat belajarnya. Jujur saja, Asya tak pernah bersemangat untuk belajar, apalagi untuk ujian.

Tiba-tiba Nisa menghampiri meja mereka. Asya langsung menengok kearah Nisa, sedang Rani masih berurusan dengan soal fisikanya itu.

"Cie yang kemarin jalan bareng." Ledek Nisa memulai percakapan dengan Asya.

Asya meringis, "bisa aja, lo." Jawabnya sedikit canggung.

Tiba-tiba Rani berdecak kesal, lalu mengajak Asya pergi ke kamar mandi.

"Sya, kamar mandi yuk." Ajak Rani sambil menarik tangan Asya.

Asya menaikkan sebelah alis tanda tak paham.

"Mau pipis," jelas Rani.

Asya pun langsung berdiri, "Nis, duluan ya."

Ketika di luar kelas, Asya langsung menutup wajahnya, karena ia melihat Rama yang sedang berdiri di depan kelasnya.

Namun, Rama langsung masuk kembali ke dalam kelas. Tak ada yang tahu tujuannya masuk, bisa jadi untuk menghindari Asya.

Asya masih setia menutup wajahnya dengan tangan kirinya. Bahkan ketika mengobrol dengan Rani.

"Gue kesel banget sumpah. Dia jadi sok akrab gitu, jijik."

"Oh, Nisa to."

"Iya lah, njing."

"Tau nggak sih, gue malah udah lupa kalau pernah temenan sama di-"

Belum sempat Asya menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Rama muncul dari dalam kelas.

Dan kala itu juga, Asya sedang berjalan tepat di depan pintu kelas IX-E. Akhirnya, Asya dan Rama pun bersebelahan. Hanya berjarak kurang lebih 60 cm.

Dengan kencangnya, Rani meneriaki nama Asya berkali-kali.

"Asya, Asya, Asya, Asya,"

Sedang Asya, hanya bisa menutup wajahnya karena terlalu malu.

Ketika hendak berbelok ke kamar mandi, Asya sempat mengintip Rama dan temannya.

Mereka tertawa.

Rama tertawa.

Asya hanya bisa tersenyum bahagia begitu melihat hal itu.

"Sya, nanti dulu ih Ramanya."

Asya langsung memfokuskan matanya pada Rani. "Ya, ada apa?" Tanyanya

"Gue nggak suka sama Nisa."

"Ya, sama. Gue juga nggak suka. Tapi mau gimana lagi, kita sekelas sama dia tinggal beberapa hari lagi kok. Tenang aja."

Rani menghela nafas, "gue kasihan banget sama Vina."

"Nggak cuma lo, gue juga kasihan sama dia. Ketikung itu sakit."

"Apa gue perlu telpon Vina buat kesini juga?"

"Eh lo gila? Apa lo nggak lihat jadwalnya dia hari ini? Guru killer semua isinya."

"Lhah masa iya sih?"

"Iya njir, makanya kalau lihat tuh pakai mata."

"Malah ngasih tahu. Itu mah gue juga tahu, kalau nggak pake mata, gimana mau lihat?"

"Udah ih, balik yuk." Ajak Asya yang merasa tak betah berada di depan kamar mandi seperti ini.

Ketika mereka kembali, Asya dikejutkan dengan banyaknya teman Rama yang sedang berdiri di depan kelasnya.

Anjiran, kenapa pada keluar gini sih, pikir Asya.

Dilihatnya Rama sedang melihat kearah Asya sambil tersenyum tipis.

Rani hanya menatap Asya dengan tatapan usil.

Asya merasa akan ada kejadian buruk yang menimpanya.

Ketika mereka lewat di depan Rama dan juga teman-temannya, dengan isengnya Rani mendorong tubuh Asya ke arah Rama.

Untungnya, Asya tak sampai menabrak ataupun terjatuh di hadapan Rama.

"Eh, s-sori," ucap Asya terbata-bata.

Saat itu juga, senyum Rama semakin mengembang.

"Lhoh Asya, disenyumin tuh."

"Cie Rama senyum."

"Hayo, Rama baperin anak orang."

"Asya tuh lho Ram, langsung salting."

"Mukanya langsung kayak kepiting rebus woi."

Ledekan dari teman-teman Rama berhasil membuat Asya semakin salah tingkah.

Asya buru-buru ingin pergi dari situ juga.

Sayangnya, ia tak menyadari ada seseorang yang sedang berjalan di depannya. Asya ingin melewatinya dengan berbelok ke kanan, tapi gagal. Akhirnya ia lewat bagian kiri, dan ia berhasil kembali ke kelasnya.

"Sya! Rama senyum ke lo!" Seru Rani.

"Iya, gue tau. Tapi kenapa senyum, njir." Tanya Asya masih tak percaya.

"Wah, siap-siap rasa suka lo terbalas nih, Sya. Ahaha."

U n t u k R a m a

• U n t u k R a m a •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04-04-18

Tanggal cantik kali ini, aku bisa melihatmu tersenyum!
Benar-benar menenangkan hati!
Ayolah Rama, sering-seringlah tersenyum dan tertawa!

Tulisan untuk Rama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang