Gue cuman takut kehilangan lo
-Petra Davidson
•••
Tere melihat Dea yang berada di tengah jalan sedang mengambil barang yang jatuh disitu
Tiba-tiba mobil datang dengan kecepatan tinggi ke arah Dea yang ingin berlari namun tubuhnya tidak dapat pergi dari tengah jalan itu hingga mobil yang dalam kecepatan tinggi itu menabrak Dea
"Arghhhhhhhhh, Tereeeeee" Teriak Dea melihat ke arah Tere namun tubuh Dea tidak bisa bergerak
Brukkkkkk
Dea terbaring di tengah jalan itu dengan darah yang terus keluar dari tubuhnya
"Deaaaaaaaaaaaa....." Teriak Tere yang langsung bangun dari tidurnya
Terlihat butiran keringat bercucuran di kepala Tere dengan nafas yang terengah-engah "Apa ini cuman mimpi?" tanyanya pada dirinya sendiri dengan menepuk-nepuk pipinya
"Aduh sakit" ucapnya saat Ia mencubit pipinya
"Untung cuman mimpi" lanjutnya dan menormalkan kembali nafas yang terengah-engah itu
Tere melihat jam yang ternyata masih menunjukkan pukul 4 pagi, Ia berniat untuk tidur kembali namun Ia masih terbayang dengan mimpi buruk tentang saudara sekaligus saudaranya itu
"Kenapa gue harus dapet mimpi yang kaya gitu, cuman mimpi Tere" ucapnya pada dirinya sendiri
Ia mengalihkan pikirannya itu dengan cara menonton tv disney movie channel yang selalu Ia suka selama 1 setengah jam
Hingga jam 5.30 pagi Ia dengan niat hati bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan turun ke bawah untuk sarapan
"Good morning mom" ucapnya pada Mira yang tengah menerima telepon dengan wajah sedih
Tere heran ingin bertanya pada mamanya itu namun Ia masih mempunyai etika untuk bertanya hingga Mira, mamanya selesai menelepon
Gagang telepon kini telah tertutup dan tetes demi tetes air mata mengalir di pipi Mira
"Mamah kenapa?" Tere khawatir
Mira memeluk Tere "Dea kecelakaan nak"
Mulut Tere ternganga dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Muncul seketika air mata yang telah membendung itu mengaliri wajah Tere dengan deras
"Mama gak bercanda kan?" tanyanya dengan mengingat kembali wajah Dea
Mira menggeleng
"Deaaaaaaaaaaa......." Tere berteriak tak menyangka jika Dea kecelakaan dengan air mata yang bercucuran
"Kenapa mimpi buruk itu terjadi" batin Tere
Mira memeluk erat putrinya itu dengan penuh iba dan sayang "Sudah nak, tenang ya nak" ucap Mira dengan lembut
Tangisan Tere masih berlanjut hingga Mira dengan tulus berkata "Yaudah, ayo kita lihat Dea di rumah sakit"
"Jadi Tere-"
"Iya, udah nak kamu gausah sekolah, kita lebih baik lihat keadaan Dea"
Sepercik senang Tere rasakan saat Mira berkata demikian namun masih ada tetesan-tetesan itu berjatuhan
Tepat jam 7.30 pagi mereka berdua sampai di rumah sakit yang ditujukan oleh Rita, mamanya Dea
"Mah, Dea ruangan berapa?" tanya Tere tergesa-gesa
"Sabar nak, kita pasti ketemu sama Dea"
Tere mengangguk dan mengikuti langkah Mira yang dituntun oleh satpam untuk mengantar ke ruangan yang ditujukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...