Ketika gue menemukan cewek yang berbeda total dengan cewek lain
-Petra Davidson
●●●
"Tadi waktu di kafe lo ngomong apa sih? Apa ya gue gak denger?" tanya Petra menjahili saat mereka berdua melintasi jalan menggunakan motor ninja Petra
"Anjir ya lo Pet. IYA, IYA PETRA!" Jawab Tere bersemangat
Petra tersenyum dan memegang salah satu tangan Tere "Jadi kita udah resmi kan?"
Tere menepis tangan Petra saat memegang tangannya "Eits.. tapi ada syaratnya"
Kening Petra berkerut "Syarat apa sayang?"
Mata Tere membulat "Ew, Gak boleh ngomong sayang-sayang, gak boleh ke club, gak boleh berantem, gak boleh megang-megang gue, gak boleh bolos sekolah, harus rajin belajar, lo harus bisa ngurangin ngerokok, penampilan lo harus rapih, lo harus patuh sama ortu dan guru, dan yang terakhir lo harus ngelupain semua masa lalu lo yang buruk"
Petra tercengang saat Tere mengatakan hal itu semua. Selama perjalanannya memadukan kasih baru kali ini seorang cewek yang ditembaknya memberi larangan yang harusnya dilakukan oleh sepasang kekasih seperti memegang tangan si kekasih ataupun memanggil sayang pada kekasihnya "Gila nih cewek" batinnya
"Asli? Beneran? Ngapain kita pacaran dong kalo kaya gitu?"
Tere tertawa "Ya ngapain lo nanya ke gue? orang lo yang nembak gue duluan"
Petra tertawa pelan "Terus kenapa lo terima?"
"Karna gue sedih aja kalo ngeliat lo ditolak"
Petra memicingkan mata kirinya "Parah nih cewek" ucapnya dengan nada yang pura-pura marah, Ia tahu jika Tere menerimanya karena sayang begitupun dengan dirinya
Tere menghembuskan nafas dengan kasar "Karna sayang" Ia menatap mata Petra dengan lekat-lekat
Petra membalas tatapan itu "Aku juga sayang sama kamu Re, jangan tinggalin aku"
"Cieee pake aku sama kamu ya sekarang mah" Tere memukul pelan bahu Petra
"Biar kaya Salma dan Nathan" Petra tertawa
"JIJIK LO"
"Tapi sayang?"
"Iyain"
Petra kembali tertawa. Tere merasa dirinya tak menyangka jika Ia bisa menerima cintanya Petra. Laki-laki yang tak pernah disangkanya akan menjadi pacarnya sekarang, bahkan dulunya mereka bermusuhan, mana mungkin kita bisa sebagai pacar? teman juga tidak akan! pikirnya.
Disela kedinginan malam, Tere menggunakan jaketnya Petra dan tersenyum melihat dirinya kini lebih berwarna daripada sebelumnya
***
"APAAA?? KAK PETRA JADIAN??" teriak salah satu siswi di kantin yang tengah ramai itu. Kebetulan Angel dan teman-temannya sedang duduk tak jauh dari sana. Seolah ada yang membicarakan Petra, Angel langsung bergegas ke tempat suara itu berasal
"Ada apa dek? Kak Petra kenapa?" Tanya Angel dari belakang si siswi itu yang ternyata siswi tersebut adalah adik kelasnya, Tina yang pernah berurusan dengannya dulu. Tina tidak melihat siapa yang sedang berada di belakang sehingga Ia langsung menjawab "Gitu ka, Kak Petra pacaran sama kak Tere" jawabnya santai
Setelah Tina mengatakan itu, salah satu temannya bermain mata dengannya supaya Tina melihat apa yang ada dibelakangnya sekarang. Dengan tatapan yang bingung, Tina memutarkan badannya kebelakang dan Ia langsung syok ketika melihat siapa yang berdiri tepat di belakangnya sekarang ini dengan memberikan senyuman licik "Halo adik"
Tina takut dan menelan ludahnya "E-eh ka-kakak Ang-ang-angel" ucapnya gugup
Angel tersenyum dan duduk disebelah Tina "Apa berita itu benar?"
Tina mengangguk cepat
"Okey, bye honey" Angel langsung beranjak dari sana dan kembali ke teman-temannya dengan wajah yang emosi
Tina bernafas lega ketika Angel pergi dari tempatnya "Lo kenapa gak bilang kalo ada nenek lampir itu?" Bisiknya pada teman-temannya
"Lo langsung ngomong aja, makanya nanti kalo ada sesuatu tuh liat-liat dulu" balas salah satu temannya dengan berbisik
"Iya maaf, maaf, maafin gue"
Angel duduk di tempatnya semula dengan penuh emosi. Bila yang melihat hal itu langsung memberikan sebuah tulisan di snapgram Wira yang bertuliskan 'Congrats Petra dan Tere, semoga langgeng' pada Angel. Emosi Angel makin menggebu-gebu
"Kayaknya berita itu bener deh Ngel, mereka tuh udah pacaran" ucap Bila dengan penuh keyakinan
"Udahlah, lo juga udah punya Tara, ngapain harus lo pikirin lagi Ngel? Forget it" balas Syifa dengan legegnya
"Lo harus jambak tuh si Tere biar tau rasa dia atau datengin aja si Petra. Minta penjelasan sama dia" ucap Sandra dengan mengelus punggung Angel
"Okey, gue akan ketemu sama Petra nanti pulang sekolah!"
Angel pergi menuju kelas Petra saat kabar-kabar yang dibicarakan oleh teman-temannya dan adik kelasnya tentang Petra dan Tere telah resmi berpacaran sampai di telinganya. Marah, 1 kata yang didefinisikan untuk keadaan Angel sekarang ini. Walaupun hujan dan cuaca dingin namun hatinya tetap panas bagai api yang sedang berkobar-kobar
Ia menggebrak pintu kelas Petra dengan kencang dan didalam kelas itu hanya ada Petra dan Wira yang sedang berbincang. Terlihat wajah Petra lebih berseri kini. Ia mendatangi meja Petra dan menggebrak meja itu "MAKSUD LO APAAN HAH?" teriaknya "LO MAU NINGGALIN GUE?" lanjutnya
Kening Petra berkerut dan berdiri sehingga mereka berdua kini saling berhadapan "Angel, kita gak punya hubungan. Selama ini kita hanya teman" ucapnya dingin
Mata Angel melotot dan menunjuk Petra "JADI LO BERFIKIRAN GITU? OHHH" nadanya menantang
Petra memajukan tubuhnya "Jadi lo pikir gue nunggu lo putus sama Tara tuh gak sakit, My Angel? JADI GUE NUNGGU LO PUTUS GAK SAKIT HAH?" kini giliran Petra yang emosi bahkan Angel pun takut dan bergetar saat Petra mengatakannya dengan kencang dan penuh emosi
"Gu-gu-gue minta maaf Petra" butiran air mata jatuh dari mata Angel "Gu-gue gak bermaksud kaya gitu. Gue gak ingin lo ninggalin gue. Gu-gu-"
Petra tersenyum sinis pada Angel "Udahlah, lo gak usah banyak alasan. Hati gue udah buat Tere, jangan ganggu hidup gue lagi Angel. Gue gak mau jadi perusak kehidupan lo sama Tara" Petra kembali duduk menghadap ke arah Wira
"Tapi-"
"Udahlah Angel, lo harus rela" kini giliran Wira yang berbicara dan berjalan ke arah Angel lalu mendorongnya pelan agar Angel keluar dari kelas itu "Yuk keluar"
Angel berusaha agar pundaknya tidak dipegang oleh Wira "Awas Wira!!! Gue masih mau ngomong sama Petra!! Awas lo! Minggir!"
Wira terus mendorongnya hungga keluar dari kelas "Bye!" ucapnya sembari tersenyum dan menutup pintu kelas lalu menguncinya "Lo bagus Pet ngomong kaya gitu ke si Angel, biar sadar si dia" Wira dengan tenang kembali lagi ke tempat duduknya
Petra memijit keningnya menggunakan tangannya, Ia bingung saat ini. Dalam satu pihak Ia memiliki rasa terhadap Tere tapi di pihak lain Ia masih menyayangi Angel bahkan untuk berkata seperti itu pun rasanya susah sekali untuk Petra "Maafin gue Angel, maaf" batinnya
"Udah bro. Cewek yang kaya gitu gausah diladenin, lo udah punya Tere. Jangan gara-gara dia hubungan lo hancur, apalagi hubungan lo itu baru satu hari" ucap Wira dengan tertawa pelan
Petra mengangguk, membenarkan apa yang sahabatnya itu katakan namun Ia tetap merasa bersalah pada Angel
Berbeda dengan Angel kini yang tengah menyusuri lorong sekolah yang sepi dengan penuh amarah karena perlakuan yang menurunkan harga dirinya "Liatin aja Tere, gue akan bongkar siapa diri lo yang sebenarnya!" Ucapnya pelan dengan mata yang tajam
-MeVsProm-
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...