Dekat dengan lo, gue merasa terbang rasanya
-Teresia Rikanta
•••
Dea mulai memasuki gudang yang ada di sekolahnya. Debu, sarang laba-laba, bahkan serangga- serangga kecil didapati oleh matanya saat masuk ruangan tersebut. Jelas Dea takut untuk masuk lebih dalam lagi ke gudang itu namun Tere yang berada disebelahnya kini malah tertawa dengan sikap Dea yang tengah ketakutan
Tere tertawa "Lo takut cuman gara-gara ini" Ia mengambil kecoa tersebut hingga Dea berlari
"ANJIR LO RE, GUE BAKAL BALAS DENDAM SAMA LO" teriak Dea yang terengah-engah karena berlari
Tere hanya menanggapinya dengan tertawa
Dengan penuh kehati-hatian meraka berdua membersihkan sebuah patung air mancur yang sudah amat berdebu untuk digunakan pesta prom nanti. Tere di sisi kanan dan Dea di sisi kiri patung air mancur bulat itu. Bahkan tak ada suara yang keluar dari mulut mereka masing-masing hanya lagu yang terdengar karena dinyalakan oleh Tere di dalam handphonenya
Tiba-tiba suara pintu terbuka dengan pelan, jelas mereka berdua langsung menoleh ke sumber suara tersebut dan tibalah seorang pria yang jangkung dengan jaket bomber yang digunakannya, Ia berjalan pelan kepada mereka berdua "Maaf gue ada urusan penting dulu di rumah"
Tere diam dan berniat untuk bersikap dingin pada Petra namun Ia tak bisa, sehingga dirinya tersenyum kecil mengetahui jika Petra datang sesuai dengan janjinya. Petra yang melihat hal itu langsung berkata "Ngapain lo senyum-senyum? kangen sama gue? makasih" ucapnya tanpa rasa malu
Jelas Tere tersentak saat Petra mengatakan hal tersebut, memang benar begitu kejadiannya namun apakah harus diutarakan? sungguh menyebalkan.
"Geer aja lo! Gue senyum gini--- karna lo dateng kesini soalnya Dea gak boleh lama-lama"
Dea mengangguk menyetujui perkataan Tere, namun Ia tahu jika Tere sedang berpikir keras tadi untuk alasannya pada Petra
"Banyak alesan lo! Sok yang mana yang harus gue kerjain?" tanya Petra
Dea yang mengetahui barang-barang sekolah yang harus dipakai untuk prom nanti, membimbing Petra dan Tere agar tidak salah mengambil barang. Jujur mereka berdua terpukau ternyata di dalam gudang jelek itu terdapat barang-barang yang menarik dan mewah, hanya debu-debu menyelimutinya
"Lo tau yang ginian dari mana De?" tanya Tere
"Gue tau dari kakel kita yang udah pernah ngelakuin prom, awalnya gue malu tapi harus gimana lagi. Sejak semester 1 gue udah tau barang-barang sekolah yang harus dipakai tuh yang mana"
Tere mengangguk paham "Kenapa sih lo milih gue De?"
Sambil berjalan mengelilingi dan melihat-lihat barang yang tak terpakai di gudang, Dea menjawab "Semenjak kecelakaan itu, gue makin dikekang sama mama, ya kalo gue jadi mama pun, gua akan bersikap seperti itu. Mungkin orang-orang berpikir bahkan diri lo sendiri berpikiran gitu tapi gue enggak, lo punya sesuatu di prom ini dan akan lo pancarkan begitupun dengan Petra, makanya gue langsung milih lo ngegantiin posisi Petra dan Petra ngegantiin posisi gue. Dan yang lebih pentingnya, gue percaya sama kalian berdua" ucapnya tenang
Sungguh perkataan Dea sukses membuat Tere terharu dan menimbulkan senyuman kecil dalam wajahnya "Makasih udah percaya sama gue" Ia dan Dea kembali lagi menuju tempat Petra yang tengah membersihkan suatu lampu disko yang amat kotor. Tak disadari juga, Tere tersenyum melihat Petra yang sedang membersihkan barang itu dengan serius, Ia lebih suka jika melihat Petra serius daripada menyebalkan seperti yang sudah terjadi
Petra menoleh ke arah Tere dan memanggilnya "Re, sini" ajaknya untuk membantu Petra membersihkan barang-barang selanjutnya
Tere berjalan menghampiri Petra "What?"
"Coba lo pegangin bentar"
Tere mengangguk dan memegangnya. Ia melihat Petra yang serius sungguh membuatnya tambah tampan terlebih dengan butiran-butiran keringat yang berjatuhan dari pelipis kepalanya, hingga Tere tersenyum namun senyuman kali ini sangat kecil bahkan hampir seperti tidak tersenyum. Tere benar-benar menyukainya
Suara nada dering Dea berbunyi dan dengan demikian Dea disuruh pulang oleh mamanya, Rita. Ia pun langsung berpamitan pada Petra dan Tere untuk pulang terlebih dahulu
Dea beranjak dari sana lalu Reno, dan kawan-kawan lain yang menjadi panitia prom ini seperti Karin, Raja, Kirana, Sadam, Gisel, Salma, dan Rendy datang membantu pekerjaan mereka ini. Sebagian ada yang membersihkan barang-barang dan sebagian lagi ada yang membuat pernak-pernik sebagai hiasan background panggung dan hiasan pada langit-langit aula nanti. Mereka semua menerima Tere dengan penuh percaya, walaupun mereka baru kali ini kumpul lengkap tapi mereka semua sudah saling mengenal termasuk Tere
Jujur, selama berjam-jam bahkan hari sudah malam mereka semua tetap melanjutkan pekerjaan mereka. Tak ada lagi yang bermain-main karena waktu mereka sudah mepet dan mereka semua akan menghadapi ujian
hingga hampir jam 7 malam, mereka semua pulang termasuk Petra dan Tere. Tere menolak untuk pulang bersama dengan Petra namun Petra mempunyai alasan yaitu Ia membutuhkan Tere saat ini untuk mengajarinya fisika karena terdapat beberapa soal yang diberikan oleh Bu Susi sangat susah baginya dan Ia harap Tere dapat membantunya
Melihat Petra dengan wajah yang memelas dan dengan rasa kasihan, akhirnya Tere menyetujuinya dan mereka berdua belajar di rumah Tere dan lagi-lagi disambut oleh Mira yang sangat senang melihat Petra hadir belajar bersama dengan Tere
Mereka berdua belajar di ruang tamu dan Petra menunjuk beberapa soal yang menurutnya susah pada Tere. Untung Tere telah les lebih lama dari Petra sehingga Ia mengerti soal-soal itu dan dapat menjawabnya
Sungguh amat senang dirasa oleh Petra "Re makasih ya, kalo gak ada lo, mati gue ngerjainnya'
Tere tersenyum lebar "Santai bos" ucapnya dengan legeg
Petra melihat pada jam tangan miliknya, jam telah menunjukkan pukul 9 malam dan Ia harus beranjak untuk pulang "Re gue harus pulang, makasih banyak, maaf gue udah ngerusak waktu lo"
Tere hanya tersenyum "Sans"
Ia pun menghampiri Mira dan berpamitan padanya "Bu, Re, makasih ya, saya pulang dulu" motor ninja itu langsung menghilang perlahan dari mereka bedua
"Hati-hati nak"
Tere dan Mira kembali ke dalam rumah dan Mira tersenyum pada Tere, Tere yang risih melihatnya langsung berkata dengan santai "Apaan mah?"
Mira menggeleng
"Aku tidur dulu ya mah, goodnight" ucap Tere sambil melewati tangga-tangga
Mira menanggapinya dengan kembali tersenyum dan mengangguk
Sekilas Tere melihatnya dengan kebingungan "Mama, mama" ucapnya pasrah dan menggeleng
Tere langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang paling Ia sayangi dan dengan tiba-tiba Ia teringat pada wajah Petra yang tengah serius saat membersihkan barang-barang hingga butiran keringat bercucuran dan wajah serius saat menjawab soal-soal itu hingga Ia merasa senang saat bisa mengerjakannya dan tanpa sadar, senyuman kini mengembang di wajahnya Tere dan ingin rasanya Ia berteriak, namun Ia urungkan sikapnya itu, hingga Ia loncat-loncat bahkan memeluk guling dan bantal karena rasa senangnya saat melihat Petra dengan berkata "Petraaaa, gue sukaaaa sama lo"
-MeVsProm-
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...