Lo sengaja terbangin gue ke awan terus jatuhin gue ke jurang kan?! Lo sengaja buat gue berharap banyak tapi ternyata kenyataannya buruk!
-Teresia Rikanta
•••
Petra pergi menuju kelas Tere, senyumannya mengembang membayangkan wajah Tere saat melihat kotak tempat makan yang Ia bawa, mungkin Tere akan sangat-sangat menyukainya.
Kakinya dengan cepat jalan ke kelas gadis itu. Tanpa basa-basi Ia langsung masuk dan menuju tempat duduk Tere lalu duduk tepat disebelah gadis tersebut
Tere hanya bisa diam dan hatinya berdegup kencang "My prince comeee, arghhh" batinnya
Petra yang tersenyum itu memberi kotak makan tersebut pada Tere "For the best girl ever"
Terlihat pipi Tere memerah oleh Petra namun Petra pura-pura tidak melihatnya "Nih ambil" ucap Petra
"Makasih" Tere tersenyum kikuk, Ia kembali dengan tingkah bodohnya dan suasana kembali hening dan kecanggunggan terjadi. Melihat hal itu, Petra pun jadi ikut salah tingkah
"Gueee-" Petra menggaruk kepalanya yang tak gatal "Gue cuman mau ngasih itu doang, dimakan ya" Ia langsung berdiri dan memasukkan kedua tangan pada saku celananya "btw pulang sekolah jangan dulu pulang, kita bahas prom bentar"
Tere mengangguk dengan masih menggigit bibir bawahnya
"Gue cabut ya, jangan lupa dimakan" lanjutnyaTere tersenyum sembari gugup "Makasih Pet-Petra"
Petra kembali tersenyum "Sama-sama" ucapnya yang langsung pergi dari kelas Tere. Sungguh hari-hari yang penuh warna untuk Petra kembali lagi datang dalam hidupnya
Setelah Petra pergi, Tere masih tertegun Ia tak percaya jika Petra kembali kepadanya hingga Ia mencubit dirinya sendiri dan memang benar adanya jika kejadian tadi bukanlah mimpi melainkan nyata dan alhasil Tere teriak "Aaaaaaaaa..."
Dea yang baru datang dari kantin mendatanginya dengan kening berkerut "Lo kenapa anjer?"
Tere membalasnya dengan tersenyum lebar dan memeluk tempat makan yang Petra kasih "Liat! Dia ngasih ini ke gue! Petra, De!"
"Ohhh" Dea menggoda Tere "Ciee cinta lama bersemi kembali nih"
"Kayaknya De, gue gak nyangka. Gue kaya yang terbang ke langit ketujuh De"
Dea langsung menampar pelan Tere "Lebay banget sih lo, jiga nu heeh wae jelma teh (kaya yang iya aja orangnya)"
Tere menaikkan kedua alisnya dan tersenyum lebar "Iya dong, gue!"
"Ah udahan senyum-senyumnya, jadi serem gue ngeliat lo kaya yang kesurupan. Coba buka isinya apa"
Tere mengangguk. Dengan sembari tersenyum, Ia membuka tempat makan Tere berbicara "Kayaknya makanan favorit gue deh antara mie a-" belum selesai
Tere mengucapkan harapan tentang isi dari tempat makan itu, senyuman Tere hilang ketika dilihatnya isi tempat makan itu yang adalah semur jengkol dengan nasi yang adalah salah satu makanan yang paling tidak disukai Tere dan seketika itu juga Tere teriak "PETRAAAA!!!!"Dea yang melihat kejailan Petra hingga sahabatnya ini marah langsung tertawa ngakak dan Petra yang ternyata ada dikelas sebelah dari kelas Tere, mengintip reaksi Tere dari jendela kelas lalu balik lagi ke kelas sebelah dan mendengar teriakan Tere hingga membuatnya sukses tertawa lepas. Tak hanya itu, Wira dan sahabat-sahabat Petra lainnya pun ikut tertawa melihat hasil dari kejailan Petra dan mereka pun sangat bahagia karena Petra bisa tertawa lepas lagi. Tidak seperti kemarin-kemarin, Ia hanya bisa tertawa palsu
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...