Dulu gue suka bahkan cinta mati sama dia tapi lo, iya elo yang udah membuat perasaan gue aneh terhadap lo
-Petra Davidson
•••
Tere berdehem kepada Petra "Sorry, gue lagi gaenak badan. Lo pulang aja ya, gue mau istirahat" ucap Tere dengan wajah datarnya
"Tapi-"
Tere mendorong Petra agar tidak masuk rumah "Tolong, gue cape"
"Re-"
"Maaf, tolong gue lagi gak mau diganggu" Ia langsung menutup pintu rumahnya, Mira yang melihat kejadian itu langsung bertanya pada Tere "Berantem?"
Tere menggeleng "Enggak mah, cuman Tere lagi gaenak badan kaya tadi malem, jadi gini deh, aku ke atas dulu ya mah"
Mira mengangguk namun terlihat oleh mamanya itu jika Tere mengalami sesuatu yang membuat mood dan hatinya menjadi sedih namun Mira hanya tidak memberitahunya
Tere melangkahkan kakinya dengan lambat menuju kamar dan Ia langsung membanting pintu kamar, tubuh yang mempunyai semangat kini hanya seperti daun kering yang terbang ketika angin menghampiri begitupun dengan Tere, tubuhnya lemas selemas mungkin dan Ia langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur
Perlahan air mata mulai menyelimuti wajah Tere "Sorry Angel, gue terjebak dengan perasaan ini" ucapnya dengan melihat langit-langit kamar
***
Tamu-tamu tak diundang mulai datang menghampiri Petra ke rumahnya satu persatu, mulai dari Wira, Dito, Karmel, Bayu, dan Raka mulai berdatangan ke kamar Petra
"Lo gak mau nyambut kita gitu?" tanya Bayu polos
Petra memasang wajah sedatar-datarnya "Emang lo diundang ke sini?"
"Bukan masalah diundang atau gak diundang bro, tapi ada gaya magnet yang membuat gue kesini" jawab Bayu dengan gaya soknya
Petra mengangguk "Iyain"
Dito yang sedang main ps itu seperti terusik dengan jawaban Bayu sehingga Ia memilih untuk bertepuk tangan tepat di depan muka Bayu "Gila, gila, anak fisika mah gini ya"
Semua tertawa termasuk Petra yang sedang badmood itu mendengar ucapan lantang Dito
"Gapapa, jadi guru nanti dia di sekolah ini lagi, siap-siap bertemu murid seperti kita"
Semua kembali tertawa
"Keos anjir lamun si Bayu nu jadi guru mah moal baleg, haha" (Payah anjir kalo si Bayu yang jadi gurunya gaakan bener). Karmel kembali berucap
Semua tertawa "Aduh ngakak berat beuh ini mah"
Dito mengangguk dan memegangi perutnya yang kelelahan tertawa "Eh Pet gimana lo jadi nembak si Angel?"
Petra bersandar pada bawah sofa "Niatnya sih mau nembak tapi gue bingung"
Pembicaraan mulai serius dan mereka semua melihat Petra dengan serius tanpa bermain ps lagi
Kening Wira mengerut "Jadi apa gunanya boneka besar itu?"
Petra menggeleng "Gue gak tau, bahkan beberapa hari ini gue gak kontak-kontakkan dama Angel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...