Kenapa perasaan seperti ini datang tiba-tiba dan meluluhkan hati gue yang beku ini? Kenapa?
-Teresia Rikanta
•••
"Lo mau pesen apa?" tanya Tere baik-baik
Petra mengerti maksud Tere dengan perlakuannya yang langsung Petra berkata "Makasih" ucapnya dengan tersenyum
Tanpa basa-basi Tere langsung memesan makanan yang akan Ia pesan sesudah mendengar kata-kata Petra itu "Mang mie ayam 2 pake baso, minumannya es jeruk 2" ucapnya cepat
Mang tukang baso itu mengangguk "Siap neng"
Petra tertawa melihat sikap Tere itu, lantas Petra melipatkan tangan di meja dan menatapnya serius
Tere sangat risih saat Petra melakukan itu "Apaan sih lo?!!"
"Kalo diliat-liat lo-"
"Lo apa?!!"
"Kaya cowok" Petra tertawa
Tere mendengus kesal "Goblog"
Padahal sebenarnya Petra menyadari jika Tere mempunyai daya tarik jika dilihat lebih dekat bahkan hampir membuat hatinya deg-degan saat dekat dengan Tere namun Ia menyembunyikan itu dari Tere karena Petra tak mau mempunyai perasaan lebih dari sekedar teman untuk Tere
Begitupun dengan Tere, Ia mengira jika Petra akan mengatakan sesuatu yang mengenakkan hatinya, namun kenyataannya parah, Ia malah mengejek Tere
Apakah Tere benar-benar jatuh cinta? Atau Petra yang mempunyai perasaan lebih kepada Tere?
***
"Bye" ucap Tere singkat yang ingin cepat-cepat pergi meninggalkan Petra karena berpura-pura bertingkah jika Ia kebelet untuk buang air kecil
"Makasih Teresia" Teriak Petra langsung pergi meninggalkan Tere
Tere berlari sekuat tenaga untuk ke toilet yang ada dalam rumahnya, belum sampai toilet, dirinya dicegat duluan oleh Mira, mamanya Tere
"Kamu tadi dianter sama Petra lagi?" tanya Mira tiba-tiba
Tere melempar pelan tasnya pada sofa "Aduh mah, bentar ya, aku ke toilet dulu"
"Nanti cerita ya"
Tere mengangguk cepat "Iya, iya mah" Ia langsung berlari ke toilet dan melihat dieinya yang berada di depan cermin kamar mandi, Ia menepuk-nepuk wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya
"Kenapa gue gini?! Astaga!!!"
"Eng-enggak mungkin"
"Kenapa gue jadi deg-deg an gini sih kalo ketemu dia"
Tere terus menatap dirinya dirinya di depan cermin
"Apa jangan jangan Gue suka sama Petra?!! Oh jangan, gamungkin tapi-"
"Kenapa ada perasaan ini?!!"
Tere menopang tangannya pada sebuah meja di depan kaca itu "Inget rencana lo Tere, inget rencana lo, jangan sampai gagal" Tere kembali meyakinkan dirinya agar Ia tidak sampai menyukai Petra
Tiba-tiba handphone yang berada dalam saku rok SMA Tere berdering dan memperlihatkan nomor yang tidak dikenalnya
"Halo?" tanya Tere saat mengangkat telepon itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Prom
Teen FictionKetika perempuan SMA yang tomboy bertemu dengan laki-laki famous yang menjadi dambaan siswi-siswi di sekolah dan ketika perempuan itu dihadapi dengan sebuah acara PROM yang mengharuskannya untuk berubah 360 derajat. Apakah Ia mau melakukannya? Atau...