Me Vs Prom (15)

1.5K 77 4
                                    

Kenapa jadi cewek tuh susah dan susahnya sampai kebangetan

-Teresia Rikanta

•••

"Kayaknya lo gaperlu pake make-up dulu deh" ucap Dea setelah melihat wajah Tere dan berpikir sedalam-dalamnya

Tere berteriak "Yess, thank's God"

"Eitss, lo harus pake masker dan di lulur!" ujar Dea tegas

Mata Tere terbelalak mendengar hal itu. Ya, salah satu dari sekian banyak yang Tere benci adalah luluran dan masker, menurutnya melakukan hal itu adalah hal yang paling menyebalkan, bukan hanya merenggut waktunya dengan semena-mena tapi seluruh tubuhnya pun tak bisa bergerak. Ya itu adalah pemikirannya, karena Tere pernah melakukan itu dan hasilnya sangat buruk, semuanya hancur

"Dea, please gue gak suka dilulur De" rengek Tere

Dea menggeleng "Lo mau tampil spesial kan nanti dihadapan dia? Jadi ubah gaya cowok lo ini jadi C-E-W-E-K yang pantes buat lo sekalian biar DOI lo itu terkesima saat prom nanti" Ia menekankan kata-katanya itu

Tere merengek "Mama bantu aku"

Dea mengoleskan masker wajah yang cair itu pada muka Tere, dengan sang pemilik wajah berbaring di tempat tidur, tak lupa wajah yang akan Ia permak itu dibersihkan terlebih dahulu. Tak tahu kenapa rasanya ada yang gatal di sekitar hidung Tere yang membuatnya tak tahan untuk menggaruk dan Tere pun langsung menggaruk padahal cairan masker itu sudah mengering di wajahnya

Dea pergi menuju dapur untuk mengambil mentimun yang ada di kulkas untuk dikenakan pada matanya Tere dan saat Dea berbalik menuju Tere, kedua mata hitam itu bertemu dan Ia sangat ingin menghajarnya habis-habisan

"Enyeng getel" (anying gatal) ucap Tere saat menggaruk bagian disekitar hidungnya

"TERE!!!!" teriak Dea marah "Anjir lo tuh ARGHHH, pikiran lo tuh dimana sih?!" dengan geram Dea melempari Tere dengan mentimun yang Ia bawa

"Dea, gak baik lo itu marah cuman gara-gara masker murahan gini, mending kita makan mentimunnya, lagian asli tadi gatel banget makanya gue garuk juga" Tere tak sadar ketika mengucapkan perkataannya itu, masker yang ada diwajahnya retak dan dia benar-benar memakan mentimun yang dilempar oleh Dea tadi

Keterlaluan nih cewek

Sabar Dea

Dea mengacak-ngacak rambutnya "lulur ini tuh harganya Rp200.000,00 dan lo bilang itu murah? Dengan yang isinya cuman segini, lo bilang murah? Aduhh Tere, sia kunaon sih nte bisa berubah wae kalakuan teh, lieur aing ningalina" (Aduhh Tere, kamu kenapa sih gak bisa berubah terus kelakuannya, bingung aku ngeliatnya)

"Sudah bawaan lahir"

Dea melotot "Gandeng sia, ulang deui ah" (Berisik kamu, ulang lagi ah)

Tere membuang nafasnya dengan kasar dan Dea yang belum puas mengulang kembali mengoleskan masker pada wajahnya Tere dan kembali lagi memotong mentimun di meja rias Dea. Tere yang tak mau berlibat perkelahian dengan Dea pun langsung membaca buku dengan mengangkatkan buku novel itu ke atas supaya terlihat oleh matanya, namun tangannya tak bisa menopang buku tersebut hingga akhirnya, buku itu jatuh pada masker yang masih basah padahal baru saja Ia  membuka buku itu

Terima saja nasibmu, Tere

Dea kembali berbalik dan nahas Tere telah kabur dengan cepat ke toilet yang ada di kamar Dea dan menguncinya dengan erat tatapan mata yang tajam terarah pada buku novel yang terbuka lebar di atas tempat tidur dengan bercak besar berwarna hijau yang Dea tahu jika warna itu adalah warna masker wajah miliknya

Me Vs PromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang