"Lo jadi pergi ke Lombok?" Tanya Jimin, sambil memerhatikan gue yang sedang memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas.
Gue mengangguk, "Iya. Jam 9 pesawat gue take off." Balas gue.
"Cuma bawa itu?" Tanya Jimin, sambil nunjuk sebuah tas punggung yang siap gue bawa. "Cukup emang?"
Gue mengangguk. "Cukup kok. Cuma semalem, besok gue udah balik." Balas gue.
"Elo beneran cuma sama Bang Chanyeol?" Tanya Jimin lagi.
Gue menghampiri Jimin, sambil mengangguk.
"Kalo dia ganggu elo lagi, bilang gue ya." Katanya dengan serius.
"Iya, iya." Balas gue.
Lalu, terdengar teriakan dari mulut Chanyeol. "SEUL.. Udah siap belum?"
Gue balik berteriak sambil menghampiri Chanyeol. "UDAHH.."
"Udah?" Tanya Chanyeol.
"Udah." Jawab gue, sambil mengangguk.
"Cuma bawa tas itu?" Tanyanya lagi sambil nunjuk tas di punggung gue.
Kenapasih pada komentarin bawaan gue.
"Kan cuma semalem doang." Jawab gue. "Elo ngapain segala bawa koper gede begitu. Kaya mau nginep sepuluh hari aja tau gak." Lanjut gue sambil memperhatikan koper besar milik Chanyeol.
"Keperluan gue banyak." Jawab Chanyeol.
Gue hanya mengangguk malas.
"Yaudah, ayo berangkat!" Kata Chanyeol.
"Bang.."
Mendengar suara Jimin, gue dan Chanyeol menoleh.
"Jangan ganggu Seulgi. Kerja aja yang bener." Katanya.
Jimin ngomong begitu, gue jadi gak enak sama Chanyeol.
Ya gimana ya, gak enak aja gitu. Kesannya kaya Chanyeol jahatnya kebangetan sama gue.
"Iyaaa!" Balas Chanyeol singkat, lalu pergi.
"Gue pergi dulu ya, Jim." Pamit gue pada Jimin.
"Hmm, hati-hati ya." Balasnya yang gue jawab dengan anggukan.
"SEUL, BURUAN.." Teriak Chanyeol.
"IYAAA!"
Kurang dari dua jam, akhirnya gue dan Chanyeol sampai di Lombok.
"Seul, tolong bawa sebentar dong." Katanya sambil menyodorkan koper besarnya pada gue.
"Kenapa?" Tanya gue.
"Mau ambil sesuatu di tas, susah." Katanya.
Akhirnya gue bawa koper Chanyeol, sedangkan pemiliknya mulai mencari-cari barang di tas punggungnya, sambil tetap berjalan.
"Cari apa sih?" Tanya gue.
"Nah, ini dia.." Katanya, sambil mengeluarkan sebuah kacamata hitam dari tasnya.
Gue hanya memerhatikan Chanyeol yang memasang tas punggungnya.
Lalu, setelah itu dia mengenakan kacamata hitamnya.
Berkat kacamata hitam, seluruh bandara memberikan perhatiannya pada Park Chanyeol.
"GANTEEENG GANTEEENG!"
Walau pun samar-samar, gue bisa mendengar para gadis, bahkan para pramugari yang lewat membicarakan Chanyeol.
Laki-laki di depan gue ini berpose ganteng, tebar pesona bak model yang sedang berjalan di catwalk, sementara gue di belakangnya bawa-bawa koper udah kaya pembokatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]
Fiksi Penggemar"Gue punya rahasia, yang gue sendiri pun gak tau rahasia itu apa." -Chanyeol "Udah biasa, gue emang selalu sial." -Seulgi "Gue gak mau orang yang gue sayang disakitin lagi." -Jimin