Gue berdiri di depan pintu apartemen Chanyeol dengan perasaan ragu.
Haruskah gue memencet belnya? Atau jangan?
Kalo gue menemui Chanyeol, gue harus ngapain? Mau marah-marah gara-gara dia pindah gak lapor sama gue?
Emang gue siapanya? Kan gue bukan siapa-siapa dia.
Gue berbalik, memutuskan untuk tidak menemui Chanyeol.
Tapi baru dua langkah, gue berbalik lagi ke arah pintu apartemen Chanyeol.
Udah sampe sini masa gak masuk sih? Sayang uang taksi dong!
Akhirnya, gue memberanikan diri untuk memencet bel apartemen Chanyeol.
Gue hanya perlu memencet bel sekali sampe akhirnya Chanyeol membuka pintu apartemennya.
Untuk sekian detik gue dan Chanyeol hanya saling melempar tatapan mata.
Canggung.
"Hmm, masuk masuk." Seru Chanyeol, mempersilahkan gue masuk ke apartemennya.
Gue menghela napas panjang sebelum akhirnya melangkahkan kaki ke dalam apartemen Chanyeol.
Sampai di dalam, gue mengedarkan pandangan, menatap beberapa kardus yang berserakan di lantai apartemen.
"Bisa-bisanya ya lo pindah gak bilang sama gue." Omel gue, memulai pembicaraan.
Chanyeol tidak menjawab, dia hanya berjalan ke arah sofa dan mendudukkan dirinya disana.
"Kenapa lo pindah?" Tanya gue lagi sambil menghampiri Chanyeol.
Chanyeol diam sebentar, sampai akhirnya dia menjawab, "Gue emang gak pengen lama disana kok." Jawabnya.
"Jimin bilang, rencananya elo tinggal tiga bulan disana. Kenapa belum tiga bulan udah pindah?"
"Kebetulan gue dapet tempat tinggalnya lebih cepet, jadi ya gue pikir kenapa gak pindah sekarang aja?" Balas Chanyeol.
Untuk sejenak gue dan Chanyeol terdiam.
Gue merasa apa yang dikatakan Chanyeol tidak benar.
"Elo.. bukannya mau ngejauhin gue, kan?" Ujar gue.
"Enggaklah, buat apa?" Jawab Chanyeol cepat.
Ya bener juga sih.
Buat apa dia rela cepet-cepet beli apartemen cuma buat ngejauhin gue.
"Kalo gitu di kantor lo biasa aja dong sama gue, jangan kaya orang gak kenal gitu." Seru gue.
Chanyeol hanya diam, menunduk tanpa menjawab pertanyaan gue.
"Chan?" Ujar gue, tapi Chanyeol tidak merespon panggilan gue. "Kenapa sih?" Ujar gue lagi.
"Lo mengharapkan apa dari gue?!? Gue bersikap seperti Chanyeol yang baru elo kenal?" Tanya Chanyeol, sambil mengangkat kepalanya.
"Hmm?" Ujar gue kebingungan, tak mengerti apa yang dikatakan Chanyeol.
"Lo tau sendiri gue suka sama elo." Ujar Chanyeol. "Jadi, jangan berharap gue bisa bersikap seperti biasa, karena buat gue, elo bukan temen biasa."
"Ya.. gue tau." Jawab gue. "Elo pun bukan temen biasa buat gue." Ujar gue sambil duduk di sebelah Chanyeol.
"Enggak! Jangan anggap gue siapa-siapa." Seru Chanyeol.
"Kemaren elo sendiri yang ngajak gue nikah."
"Enggak! Kemaren gue gak sadar, tapi sekarang gue udah sadar, gue gak pantes jadi orang yang elo suka."

KAMU SEDANG MEMBACA
lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]
Fanfiction"Gue punya rahasia, yang gue sendiri pun gak tau rahasia itu apa." -Chanyeol "Udah biasa, gue emang selalu sial." -Seulgi "Gue gak mau orang yang gue sayang disakitin lagi." -Jimin