31; batal

217 31 6
                                    

Beberapa hari ini gue pura-pura gak tau apa-apa di hadapan Chanyeol.

Dan Chanyeol sama sekali gak sadar gue tau masalah Sunbin, walaupun begitu gue tau dia banyak mikirin Sunbin dan Alena.

Gue sendiri masih mencari waktu yang tepat untuk mengatakan pada Chanyeol bahwa gue udah tau semuanya.

Hari ini hari minggu, dan gue ada janji sama Sunbin dikantornya.

Gue udah teken kontrak untuk jadi designer di butik dia, dan hari ini adalah hari pertama gue bekerja bareng dia.

"Tante, besok aku ulang tahun. Tante datang ya." Seru Alena. Hari ini anak itu ikut ke kantor bundanya karena libur sekolah.

"Pasti dong." Jawab gue, sambil senyum.

"Baju yang tante gambar buat aku udah jadi. Ada di rumah." Katanya lagi.

"Oh ya? Dipake untuk ulang tahun besok ya bajunya?" Tanya gue.

Alena mengangguk dengan semangat.

"Alena jangan ganggu tante Seulgi dulu dong." Ujar Sunbin.

"Enggak papa kok." Balas gue.

Setelah diberi tahu untuk jangan menganggu gue, Alena langsung menjauh, lalu bermain dengan beberapa mainannya.

Gue menatap Alena dalam.

Gue masih gak percaya, anak cantik itu anaknya Chanyeol.

"Seul, kenapa?" Tanya Sunbin.

Gue langsung menoleh ke arah Sunbin dan menggelengkan kepala cepat. "Gak papa kok." Ujar gue. "Gue suka aja liat Alena, cantik." Lanjut gue sambil tersenyum.

"Iya." Respon Sunbin, sambil menatap Alena. "Sebenarnya gue merasa bersalah banget sama Alena."

"Kenapa?"

"Dari dulu dia sering tanya Ayah, Ayah, Ayah, tapi gue gak bisa bawa Ayahnya."

"Emang Ayah Alena dimana?" Tanya gue, seakan-akan gue tidak tahu apa pun.

"Ayahnya gak tau Alena hidup. Bahkan dulu dia gak tau gue hamil anaknya." Jawab Sunbin.

"Kok gitu?"

"Ya.. Panjang ceritanya. Hidup gue rumit." Jelas Sunbin sambil memasang senyum pahit.

"Kalo suatu saat Ayah Alena datang..."

"Beberapa hari yang lalu gue ketemu Ayah Alena. Tapi, gue gak bisa ngomong banyak sama dia."

Gue menghela napas panjang. Gue udah tau Chanyeol Ayah Alena, tapi denger Sunbin sendiri yang bilang begitu, gak bisa dipungkiri hati gue sakit luar biasa.

"Oh ya? Dia masih belum tau tentang Alena?"

"Nah, itu dia yang gue heran. Dia tau Alena adalah anaknya. Dan, dia maksa mau nikahin gue.." Ujar Sunbin.

Saat ini gue benar-benar ingin menghilang saja. Sekali lagi gue merasa gak beruntung hidup di dunia ini.












Saat ini gue sedang ada disebuah cafe dengan Chanyeol.

Sejujurnya mulut gue udah gatel banget pengen ngasi tau Chanyeol bahwa gue udah tau tentang Alena dan Sunbin. Tapi, gue bener-bener gak tahu harus mulai dari mana.

"Chan, besok mau ikut gak ke ulang tahun Alena?"

"Oh iya, besok Alena ultah ya?"

Gue mengangguk cepat.

"Ikut gak??"

"Kayanya enggak deh sayang. Banyak kerjaan juga." Balas Chanyeol.

Gue mengangguk pelan, sambil mengaduk es Americano yang baru beberapa saat gue pesan.

"Hmm, tentang pernikahan kita.."

"Kenapa?" Potong Chanyeol cepat.

"Kamu yakin nau nikah sama aku?" Tanya gue.

"Yakin lah. Kenapa nanya gitu sih??" Chanyeol meraih kedua telapak tangan gue, lalu menggenggamnya.

Gue hanya tersenyum miris.

"Sejujurnya, aku udah tahu tentang Alena dan Sunbin." Ujar gue, mencoba memberanikan diri.

"Maaf aku gak ngasi tau kamu soal ini." Balas Chanyeol. "Sunbin memang mantan pacar aku."

"Bahkan hampir jadi istri kamu." Seru gue.

Chanyeol mengangguk pelan.

"Terus, kamu gak pengen kembali sama dia?" Tanya gue dengan perasaan harap-harap cemas.

Chanyeol melepaskan tangan gue dari genggamannya. "Kamu ngomong apasih?" Seru Chanyeol.

"Kamu harus kembali sama Sunbin." Ujar gue sambil menatap dalam wajah Chanyeol.

"Kenapa juga aku harus kembali sama Sunbin disaat aku udah punya kamu?" Seru Chanyeol.

"Selama ini mereka menderita. Mereka butuh kamu." Balas gue.

"Mereka??"

"Iya, Alena dan Sunbin."

Chanyeol mengurutkan keningnya, "Kamu gak berpikir Alena itu anak aku, kan?"

Gue hanya menundukkan kepala, lalu menghela napas panjang.

"Alena bukan anak aku, Seul."

Perkataan Chanyeol membuat gue marah.

"Chan, aku udah tau semuanya! Jadi, kamu gak usah bohong!" Seru gue dengan nada tinggi.

"Aku gak bohong."

"Aku tau Alena anak kamu."

"Enggak, Seul. Alena bukan anak aku. Sunbin emang mantan pacar aku, tapi Alena.."

"Mantan pacar yang pernah kamu hamilin? Siapa dia?"

"Ya emang, Sunbin pernah hamil anak aku. Tapi, Alena bukan anak aku."

Pada titik ini gue bener-bener merasa kecewa pada Chanyeol. Gak seharusnya dia berbohong mengenai anaknya disaat gue udah tau kebenarannya.

"Cukup, Chanyeol. Kamu harus bertanggungjawab sekarang. Jadilah laki-laki dan Ayah yang bertanggungjawab."

"Seul.."

"Aku mau ngebatalin pernikahan kita." Potong gue cepat.

Gue gak bisa berbahagia disaat gue tau Alena dan Sunbin melalui banyak hal karena kecerobohan Chanyeol. Gue gak bisa ngerebut Chanyeol dari mereka.

"Seulgi, dengerin aku." Saat ini Chanyeol terlihat sangat frustasi. Lebih frustasi daripada gue, mungkin.

Gue hanya menunduk, terdiam.

"Alena.. bukan anak aku. Memang benar Sunbin pernah hamil anak aku,  tapi bukan Alena."

"Alena anak kamu."

"Bukan, aku bahkan udah tanya sama Sunbin. Alena bukan anak aku, Seul." Chanyeol masih teguh dengan pendiriannya mengatakan bahwa Alena bukan anaknya.

"Kamu pikir Sunbin bakalan bilang 'iya'? Dia emang bilang bukan, tapi sebenernya 'iya', Alena anak kamu."

Chanyeol mengusap wajahnya kasar, "Apa aku harus tes DNA?"










"Ngapain disana?" Tanya Jimin.

Gue yang sedang berdiri di balkon menoleh, "Cari angin."

"Lo baik-baik aja?" Tanya Jimin, sambil menghampiri gue.

"Ya enggaklah." Jawab gue, masih memaksakan tersenyum.

Jimin berdiri di samping gue sambil menatap wajah gue.

"Gak usah ngeliat gue dengan tatapan kasihan begitu." Seru gue. "Gue udah biasa sial. Lo tau kan gue ini sering sial?"

Jimin masih menatap wajah gue lekat.

"Gue udah batalin pernikahan gue, Jim."

"Bagus." Balas Jimin.

"Gue udah ambil keputusan yang tepat, kan?" Tanya gue, meminta pendapat dari Jimin.

Jimin mengangguk cepat. "Sebagai gantinya, mau nikah sama gue aja gak?"

lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang