Demi apa pun, gue menyesal dengan tidak sengaja sudah mengerjai Chanyeol soal makan malam kemaren. Karena, hari ini, dia malah membalas dendam dengan mengerjai gue abis-abisan si kantor.
Dari tadi laki-laki tinggi itu terus menyuruh gue mengerjakan ini dan itu.
"Seulgi?" Ujarnya dari pintu ruangannya. Gue bahkan belum duduk setelah menyerahkan berkas yang dia suruh sampaikan kepada Pak Leeteuk.
Teman-teman yang lain serempak menoleh ke arah gue.
Gue menghela napas panjang sebelum menjawab, "Iya, Pak?"
Apalagi nih kali ini?
"Minta tolong berkas ini di fotocopy ya!"
"Lo bikin masalah apa sih, Seul? Kayanya daritadi lo bolak balik di panggil Pak Chanyeol deh." Bisik Wendy.
Gue cuma menggelengkan kepala pelan pada Wendy, lalu berjalan cepat menghampiri Chanyeol.
"Pak, maaf mesin fotocopynya semua sedang di service." Ujar gue.
"Saya tau. Makanya saya suruh kamu yang fotocopy. Kalo mesinnya ada juga saya bisa fotocopy sendiri."
"Kalo di fotocopy pake printer bagaimana, Pak?" Tanya gue menawarkan agar berkasnya di fotocopy pakai printer saja.
"Nanti printernya rusak. Ada seratus halaman yang perlu di fotocopy."
Siaaal.
"Pak, tapi tempat fotocopynya jauh." Balas gue. "Gimana kalo yang bawa kendaraan saja yang pergi?"
Gue melihat beberapa orang yang ada di ruangan ini bergantian.
"Saya saja, Pak yang pergi." Ujar Jinyoung menawarkan diri.
Dengan cepat Chanyeol merespon, "Enggak, enggak. Ada tugas lain buat kamu."
Kenapaaa???
Akhirnya gue sadar, bagaimana pun caranya Chanyeol akan berusaha untuk membuat gue yang pergi.
Maka, dengan sedikit kasar gue merebut berkas yang Chanyeol pegang.
"Fotocopy seratus kali kan, Pak?" Tanya gue.
Chanyeol mengangguk.
"Saya pergi." Seru gue, lalu dengan kesal melangkahkan kaki keluar ruangan.
"Perlu di temenin nggak, Seul?" Tanya Wendy.
Gue menggelengkan kepala cepat. "Enggak deh."
Sekembalinya dari berpanas-panasan mencari tukang fotocopy, gue langsung menemui Chanyeol di ruangannya.
"Ini, Pak fotocopynya." Seru gue sambil meletakkan lebih dari seratus kertas yang gue bawa dari tukang fotocopy.
"Ya sudah, silahkan keluar." Balasnya tanpa menoleh ke arah gue.
"Masih ada yang perlu saya kerjakan lagi, Pak?" Tanya gue. Gue males kalo pas lagi kerja nanti di panggil lagi.
Chanyeol yang dalam posisi duduk mendongakkan kepala ke arah gue yang sedang berdiri di hadapannya.
"Udah gak ada." Katanya.
"Enggak, Pak! Nanti Bapak panggil saya lagi. Saya capek, Pak bolak balik. Mending kasi saya tugas sekarang." Seru gue.
"Yaudah, bikinin saya kopi aja sana." Balas Chanyeol.
Gue menjawab, "Biasanya yang bikin kopi OB, Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]
Fanfic"Gue punya rahasia, yang gue sendiri pun gak tau rahasia itu apa." -Chanyeol "Udah biasa, gue emang selalu sial." -Seulgi "Gue gak mau orang yang gue sayang disakitin lagi." -Jimin