"Udah pulang?" Tanya gue, saat melihat Jimin dan Taehyung datang.
Taehyung langsung merebahkan diri di sofa panjang, sedangkan Jimin langsung pergi menuju kamarnya.
"Gue ketemu Sunbin tadi." Ujar gue, membuat Jimin menghentikan langkahnya. "Dia ngajakin gue kerjasama buat jadi designer di butiknya."
Jimin berbalik. "Seul, lebih baik lo gak berhubungan lagi sama Sunbin." Ujar Jimin.
"Kenapa?"
"Gak baik buat lo."
"Iya alasannya apa? Dia baik kok."
"Please, percaya aja sama gue. Jangan berhubungan lagi sama Sunbin."
"Makanya lo gak ngasi tau gue kalo Sunbin ngajakin gue kerja bareng?" Ujar gue.
"Semua demi kebaikan lo."
"Kebaikan yang gimana? Elo mesti jelasin dong, Jim, biar gue ngerti."
Jimin menggelengkan kepala. "Gue gak bisa jelasin, gue cuma bisa bilang, itu gak baik buat elo."
Hari ini gue ada janji sama Sunbin. Jadilan kami ketemuan di salah satu cafe deket kantor gue.
"Wahh, gue emang gak salah lihat. Dari satu gambar aja gue tau elo berbakat." Ujar Sunbin, sambil membalikkan buku yang berisi desain-desain yang pernah gue buat.
"Jangan berlebihan." Ujar gue malu-malu. Dalam hati gue seneng dapat pujian.
"Beneran, ini bagus banget." Seru Sunbin.
"Makasih." Balas gue, sambil senyum.
Gue meninggalkan Sunbin sebentar ke toilet, karena perut gue mules.
Pas lagi di toilet Chanyeol chat, bilang dia ada di depan.
Chanyeol:
Aku di depan cafe.
Kamu dimana?Seulgi:
Lagi di toilet.
Bentar.Chanyeol:
Ayo makan bareng.Seulgi:
Iya.Karena udah ditunggu Chanyeol, dan ada Sunbin juga yang nunggu, setelah selesai gue buru-buru kembali ke cafe.
"Ch..." Gue urungkan niat gue memanggil Chanyeol, karena tiba-tiba gue melihat Chanyeol dan Sunbin saling melempar pandangan intens, seperti saling mengenal.
"Kak Chanyeol?" Ujar Sunbin.
"Sunbin?" Balas Chanyeol.
Sunbin terdiam sejenak, sampai akhirnya dia mengambil tasnya, lalu pergi.
Tapi, Chanyeol menahan tangannya.
"Sunbin?" Ujar Chanyeol.
Gue yang berdiri tidak jauh dari mereka memilih menyembunyikan diri di balik tembok. Meskipun begitu, dari tembok ini gue masih bisa melihat keduanya.
"Kak, aku harus pergi." Sunbin mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari Chanyeol.
Sunbin kembali melangkahkan kaki.
"Alena.." Ujar Chanyeol, membuat Sunbin menghentikan langkahnya dan langsung berbalik. "Apa Alena anak.."
"Alena anak aku." Potong Sunbin dengan cepat. Wajahnya menampakkan ekspresi tidak senang.
"Artinya.. dia anak aku juga?" Ujar Chanyeol.
Mata gue membulat, dada gue rasanya sesak. Ada apa lagi ini???
"Bukan, dia anak aku." Seru Sunbin tegas. "Dia anak aku, dan gak ada hubungannya sama sekali sama Kakak."
"Aku minta maaf.." Ujar Chanyeol.
"Kak, jangan ngomong apa pun. Dan anggap aja kita gak ketemu hari ini." Tegas Sunbin.
Setelah mengatakan itu, Sunbin pergi.
Sekarang gue paham banget kenapa Jimin ngelarang gue suka sama Chanyeol dan ngelarang gue untuk berhubungan dengan Sunbin.
Jadi, semua ini masalah Alena?
Jimin pasti udah tau semuanya.
Gak terasa air mata gue turun. Gue bingung harus bersikap seperti apa saat bertemu Chanyeol sebentar lagi.
Gue usap air mata gue, lalu dengan mantap gue berjalan menemui Chanyeol, berpura-pura tidak mengetahui semuanya.
"Ehem." Seru gue.
Chanyeol langsung berbalik badan, menghadap gue.
"Udah lama?" Tanya gue, berbasa basi.
"Eng enggak kok, baru sampe." Balas Chanyeol sambil tersenyum, seakan gak terjadi apa-apa. Padahal tadi gue lihat wajahnya serius banget saat ngomong sama Sunbin.
"Hmm.. Kamu ketemu Bundanya Alena gak? Kok tiba-tiba gak ada? Padahal tadi nungguin disini." Ujar gue, sambil menunjuk kursi yang tadi ditempati Sunbin.
Chanyeol menggeleng dengan cepat. "Waktu aku datang udah gak ada siapa-siapa disini."
Beberapa menit kemudian, gue dapat chat dari Sunbin.
Sunbin:
Sorry ya Seul, gue balik gak bilang.
Tiba-tiba aja ada hal yang harus diurus di kantor.Kejadian tadi siang membuat gue benar-benar hancur. Rasanya mau ngapain aja males.
Gue gak nangis, gue cuma gak percaya aja semua ini terjadi disaat gue dan Chanyeol akan menikah.
Gue akan menyiapkan diri jika nanti Chanyeol kembali pada Sunbin. Atau, mungkin gue harus pergi meninggalkan Chanyeol terlebih dahulu sebelum semua itu terjadi.
Ini udah jam 12, tapi gue masih gak pengen tidur.
Gue nonton TV, tapi pikiran gue terbang kemana-mana. Gak bener-bener merhatiin acara TVnya.
"Seul?" Gue tau ini suara Jimin, tapi gue males buat jawab.
Sampe akhirnya Jimin manggil nama gue lagi. "Seul!"
Dengan malas gue menjawab. "Hmm?"
"Tumben belum tidur." Seru Jimin, sambil duduk di sebelah gue.
Gue cuma tersenyum kecut, sampai akhirnya menjawab. "Elo bener Jim. Mungkin gak seharusnya gue jatuh cinta sama Chanyeol. Seharusnya gue dengerin nasihat elo."
Jimin langsung menoleh pada gue. "Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jimin heran.
"Gue udah tau, siapa Alena, siapa Sunbin." Dengan getir gue bercerita pada Jimin.
Jimin menghela napas panjang.
"Kenapa elo gak bilang aja dari dulu?"
"Dari awal udah gue bilangin, jangan jatuh cinta sama Abang, Seul."
"Iya juga sih, guenya aja yang ngeyel ya?" Jawab gue sambil tersenyum pahit.
"Sekarang lo udah tau semuanya, gua akan dukung apa pun pilihan lo." Ujar Jimin.
"Sunbin selama ini ngebesarin Alena sendirian, gak kebayang susahnya gimana."
"Sebenernya gue juga baru beberapa bulan ini ketemu Sunbin. Dia cerita, di awal kehamilannya dia diusir sama orang tuanya. Dia gak tau harus kemana, akhirnya dia pergi ke luar kota. Disana dia mulai dari nol, bikin usaha pakaian. Akhirnya usahanya berhasil dan baru-baru ini dia pindah kesini." Ujar Jimin panjang lebar.
"Kenapa Chanyeol bilang Sunbin keguguran waktu itu?" Tanya gue.
"Emang Sunbin sendiri yang bilang begitu. Waktu itu Abang udah mau nikahin Sunbin, tapi Sunbin bilang dia keguguran. Mungkin dia bohong. Dia gak mau ngeliat Abang diusir sama orang tuanya. Setelah itu, Sunbin menghilang."
Gue menghela napas panjang. Kalo gue jadi Sunbin, belum tentu gue sekuat itu. "Kayanya gue harus sadar diri deh. Alena harus liat orang tuanya bersatu."

KAMU SEDANG MEMBACA
lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]
Fanfiction"Gue punya rahasia, yang gue sendiri pun gak tau rahasia itu apa." -Chanyeol "Udah biasa, gue emang selalu sial." -Seulgi "Gue gak mau orang yang gue sayang disakitin lagi." -Jimin