06; atasan

250 52 0
                                    

Setelah beberapa hari berusaha mencari apartemen, namun tidak kunjung menemukan harga yang sesuai kantong, akhirnya gue memutuskan untuk tinggal di apartemen Jimin.

Gak papa lah tinggal sama cowok-cowok.

Gue tau Jimin sama Taehyung cowok baik-baik.

"Seul, ntar pulang jam berapa?" Tanya Jimin, disela-sela waktu sarapan pagi ini.

"Seperti biasanya, paling jam empat udah pulang." Jawab gue. "Kenapa?"

Jimin menjawab, "Nanti malem sepupu gue mulai pindah. Nanti tolong tunjukin dia kamarnya ya."

"Oke." Balas gue. "Lo udah bilang kan kalo ada cewek tinggal disini?" Tanya gue.

"Udah, udah. Udah gue bilangin." Jawab Jimin.

"Kalian pulang jam berapa ntar?"

"Paling gak pulang." Jawab Taehyung. "Jaga malem."

"Subuh gue pulang kok." Sambung Jimin.





🐻





Malem harinya, sambil nungguin sepupu Jimin, gue nonton TV.

Gue gak tau udah berapa lama gue nonton, tapi sekarang ini udah jam 10 malem.

"Kok sepupu Jimin gak dateng dateng? Gak jadi pindahan sekarang kali yaaa?" Gue bermonolog.

Gue menunggu lagi.

Lalu, entah sejak kapan kesadaran gue menghilang, sepertinya gue ketiduran.





🐻





Gue bangun saat jam diponsel sudah menunjukkan angka 05.50.

Gue menyibak selimut yang membungkus tubuh gue, lalu beranjak dari sofa tempat gue tidur semalam.

Gimana kabar sepupunya Jimin?

Gue liat kamarnya.

Pintunya tertutup.

Paling sepupu Jimin udah datang semalem, soalnya biasanya kamar itu terbuka.

Gue memulai hari dengan masak, lalu mandi.

Beres mandi, gue balik ke meja makan. Udah ada Jimin disana.

"Jim, sorry ya gue ketiduran semalem. Kakak sepupu elo gimana?" Tanya gue sambil duduk di kursi yang ada di hadapan Jimin.

"Gak papa kok, semalem dia udah dateng." Balas Jimin.

Gue ngangguk-ngangguk.

"Si Tae, nggak pulang?" Tanya gue.

Jimin menggeleng, "Tidur di rumah sakit dia."

Bersamaan dengan itu, pintu kamar sepupu Jimin terbuka.

Gue noleh.

Laki-laki yang gue yakini sebagai sepupu Jimin keluar dari sana.

"Loh?" Ujar gue, merasa familiar dengan wajah sepupu Jimin.

Laki-laki itu mendekati meja makan, lalu mengambil posisi di sebelah Jimin.

"Ohh, ini Bapak nyebelin yang waktu itu ya?" Seru gue setelah ingat ternyata sepupu Jimin ini adalah laki-laki yang Pak Leeteuk suruh gue tungguin.

"Enak aja Bapak, gue masih terlalu muda untuk dipanggil Bapak." Balasnya dengan sewot.

Jimin menatap gue dan sepupunya itu bergantian.

"Loh? Kalian udah saling kenal?" Tanya Jimin.

"Nggak, sih." Balas gue. "Jadi waktu itu gue ketemu Bapak ini--"

lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang