Gue bersyukur punya temen kaya Chanyeol, Jimin sama Taehyung. Karena saat gue sedang kesusahan begini, mereka ada buat gue.
Jimin sama Taehyung mengurus gue di rumah sakit, sedangkan Chanyeol mengurus masalah Wonwoo di kantor polisi.
Sekali lagi, gue merasa sangat bersyukur ada mereka.
Tadi sore, temen-temen kantor gue datang. Tapi, sekarang mereka udah balik.
Gak lama setelah teman-teman gue balik, Chanyeol datang dengan Wonwoo yang ada di belakangan.
Rasanya gue pengen lompat dari atas kasur, terus mukulin adek gue satu-satunya itu.
"Sini lo!" Bentak gue, tepat saat Wonwoo masuk ke ruang perawatan.
Wonwoo menghindari kontak mata dengan gue, dengan cara bersembunyi di belakang Chanyeol.
"Wonwoo!" Bentak gue sekali lagi.
Berkat itu Wonwoo berhenti bersembunyi, dengan pelan dia menghampiri gue di ranjang perawatan.
Gue menghela napas panjang, sebelum akhirnya menjewer telinganya.
"Kak, kak, kak.." Seru Wonwoo, mengaduh sambil berusaha melepas tangan gue dari telinganya.
"Bagus ya lo, bagus.." Seru gue, masih dalam posisi menjewer telinga Wonwoo. "Bukannya sekolah yang bener, malah ikut pesta narkoba?"
"Gue bersih kak, bersih." Seru Wonwoo gak terima.
"Kalo bersih kenapa bisa masuk penjara lo?" Balas gue sambil melepaskan tangan dari telinga Wonwoo.
"Enak aja, masuk penjara. Orang gue cuma diminta jadi saksi." Seru Wonwoo gak terima.
"Ya apa pun namanya, gimana ceritanya elo sampe terseret kasus kaya gini?" Tanya gue.
Sambil duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang perawatan, Wonwoo cerita. "Jadi gue lagi main dikosan temen gue, tanpa gue tau, mereka lagi make. Gue juga ditawarin, tapi gue nolak. Makanya gue bersih." Jelasnya.
"Makanya, gak usah bergaul sama temen-temen elo yang gak jelas." Omel gue.
"Yang penting gue gak ikutan kaya mereka."
"Masih ngejawab aja ya lo." Seru gue. "Gue bilangin papa, mama aja apa?"
"Please, jangan kak. Gue bisa dicoret dari Kartu Keluarga sama papa." Seru Wonwoo.
Sementara gue berdebat, Chanyeol cuma merhatiin gue dengan Wonwoo sambil duduk di sofa.
"Gara-gara elo gue jadi begini." Seru gue pada Wonwoo.
"Ya maaf.. Gue sedih, tapi seneng juga ngeliat elo kaya gini."
"Kok seneng?"
"Gue sedih elo jadi luka begini, tapi gue seneng karena tau gue punya Kakak yang sayang sama gue, yang sampe rela jatuh-jatuh cuma buat nyusulin adeknya." Ujar Wonwoo.
"Gak usah alay lo!" Bales gue.
Serius, obrolan serius macam ini gak cocok untuk gue dan Wonwoo. Karena biasanya gue dan dia gak pernah akur, kaya kucing sama tikus.
"Ngerusak suasana banget, orang lagi serius juga." Sungut Wonwoo.
Gak lama setelah itu, Jimin masuk ke ruang perawatan gue.
"Ada Wonwoo?" Ujar Jimin.
Melihat Jimin datang, Wonwoo langsung menyapa Jimin. "Hai, Bang."
"Gimana lo? Baik-baik aja?" Tanya Jimin sambil menepuk pundak Wonwoo.
Wonwoo mengangguk. "Gue baik kok. Kan gue anak baik." Balas Wonwoo.
"Kakak elo khawatir banget sama elo. Liat aja nih, akhirnya dia masuk rumah sakit." Seru Jimin.
"Gue kayanya udah bisa pulang deh Jim, orang gue gak papa kok." Kata gue.
"Tunggu beberapa hari lagi, baru nanti pulang." Balas Jimin.
"Gak betah gue, makanannya gak enak. Gak bisa kemana-mana juga."
"Ya namanya juga orang sakit." Balas Jimin.
Lalu, Chanyeol bangkit dari tempat duduknya menghampiri kami bertiga. "Gue pulang dulu ya." Seru Chanyeol.
Gue mengangguk. "Iya." Seru gue. "Elo gak pulang juga, Jim? Kayanya mulai kemaren lo belum pulang."
"Iya, abis ini gue pulang juga." Balas Jimin. "Kan udah ada Wonwoo juga yang jaga elo."
"Iya.." Ujar gue sambil mengangguk.
"Lo udah makan belum Woo?" Tanya Jimin.
"Udah, Bang. Sebelum kesini tadi gue makan sama Bang Chanyeol." Jawab Wonwoo.
Jimin hanya mengangguk, mengerti.
"Lo bareng gue nggak Jim?" Tanya Chanyeol pada Jimin.
"Duluan aja Bang, masih ada yang harus gue urus dulu disini." Jawab Jimin.
Akhirnya Chanyeol pulang terlebih dahulu, lalu tak lama kemudian Jimin menyusul.
"Kak?" Ujar Wonwoo.
"Hmm?"
"Bang Chanyeol baik ya.."
Gue yang sedang menggambar di buku sketsa gue menoleh ke arah Wonwoo.
"Iya.." Jawab gue sambil mengangguk-anggukkan kepala. "Bilang makasih lo sama Chanyeol, udah dibantuin."
"Iya.." Balas Wonwoo. "Lo ada something special ya sama Bang Chanyeol?"
Gue mikir, kok banyak yang bilang begitu? Emang kelihatannya gue ada sesuatu ya sama Chanyeol?
"Something special apaan? Gak ada." Balas gue.
"Masak gak ada sih?" Ujar Wonwoo. "Mana ada temen biasa yang mau repot-repot ngurusin adek temennya yang ditahan polisi, dengan segitu khawatirnya?"
"Khawatir?" Tanya gue.
"Iya.. Bang Chanyeol tuh ngurusin gue karena dia khawatir sama elo Kak. Dia bilang elo sakit gara-gara gue. Makanya gue di omelin sama dia. Dia bilang gini, 'Sekolah aja yang bener, jangan banyak tingkah. Kasian orang tua dan Kakak lo. Lo harus jadi seseorang yang bisa bikin mereka bangga. Gara-gara elo sekarang Seulgi masuk rumah sakit, untung lukanya gak parah. Kalo lo makin bertingkah, bisa aja Kakak lo sakit lebih parah.' Cerewet banget pokoknya ngomelnya, padahal kemaren gue baru kenal sama dia kan?" Jelas Wonwoo, panjang lebar.
"Ya tapi kan bener yang dibilang Chanyeol."
"Ya iyasih. Makanya gue pikir lo ada sesuatu sama dia." Ujar Wonwoo. "Gue yakin itu orang punya perasaan sama elo kak."
Gue cuma diem, merhatiin Wonwoo.
"Kalo elo sama Kak Chanyeol gue setuju aja sih." Ujar Wonwoo.
"Deuuuh, sejak kapan lo ngurusin hubungan gue?" Balas gue. Padahal dulu Wonwoo gak pernah tertarik sama kisah cinta gue.
"Ya soalnya Bang Chanyeol baik. Kemaren dia emang marah sih sama gue, tapi setelah itu ya udah, dia baik."
"Kalo Bang Jimin baik gak Woo?" Tanya gue.
"Bang Jimin??" Ujar Wonwoo. "Lo suka sama Bang Jimin juga?"
Gue jadi bingung ditanya begitu sama Wonwoo.
"Ya enggak, cuma tanya aja." Jawab gue.
"Lo kan temenan dari dulu sama Bang Jimin, masa--"
"Iya, gak mungkin juga kan ya Bang Jimin suka sama gue?" Potong gue cepat.
"Mungkin aja sih Kak." Balas Wonwoo.
"Kenapa?" Tanya gue.
"Ya bisa aja. Perasaan orang siapa yang tau?" Seru Wonwoo.
Gue menghela napas dalam.
"Dua-duanya baik kok Kak. Dengan yang mana pun, elo akan baik-baik saja." Wonwoo ngomongnya enak banget, seakan-akan Chanyeol dan Jimin sedang menunggu untuk dipilih oleh gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
lucky [chanyeol x seulgi x jimin] [complete]
Fiksi Penggemar"Gue punya rahasia, yang gue sendiri pun gak tau rahasia itu apa." -Chanyeol "Udah biasa, gue emang selalu sial." -Seulgi "Gue gak mau orang yang gue sayang disakitin lagi." -Jimin