PROLOG

4.6K 144 3
                                    

Bukan kisah cinta yang terlambat, penyesalan cinta, ataupun cinta dalam persahabatan.

Meyla tidak tahu bahwa apa yang ia rasakan terlalu sakit untuk dipertahankan. Sebuah rasa yang mungkin paling ia benci saat ini.

Seharusnya ia tidak perlu menjadi seperti ini. Seperti orang yang keluar rumah untuk membeli gulali di tepi jurang.

Meyla mengenal Revan, bukan hal yang ia sesali. Tetapi Meyla menyukai Revan, adalah hal yang paling ia sesali.

Meyla dan Revan berteman bukan hanya saat mereka satu sekolah pada saat SMA. Tetapi, sudah sejak 3 tahun lalu. Bukan pertemanan layaknya Meyla dan Erin, tetapi seperti pertemanan antara gula dengan garam.

Teka-teki yang hampir satu tahun ini mencoba Meyla pahami mengenai diri Revan yang terkesan sangat dingin. Bukan, bukan seperti manusia judes dan dingin di cerita dalam novel, tetapi dia, Revan adalah sosok yang terlihat dingin saja dari luar, tapi nyatanya sempat Meyla berpikir Revan adalah seseorang yang humoris.

Sejak Meyla mengenal Revan, semuanya berubah. Sejak Meyla menyukai sifat Revan, semuanya terlihat sangat unik dimatanya. Dan sejak Meyla menyukai Revan, semuanya malah terasa sangat menyakitkan.

Ada banyak hal yang tidak Meyla sadari. Putaran waktu yang tidak bisa dihentikan ataupun dikembalikan, sekalipun itu menyakitkan. Karena ada sesuatu yang terlalu keras untuk disentuh, namun terlalu berharga untuk dilepas.

Dear Revan,

...
Gue kecewa sama lo, Van.

***

New story...
Jangan lupa vommentnyaaa


DISAPPOINTED [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang