BAB 1

2.9K 87 2
                                    

Meyla nyaris terguling dari kasurnya ketika pesan dari Revan menghampiri ponselnya. Gadis itu terlihat sangat gembira, entahlah, namun sejak beberapa menit yang lalu ia sibuk membuat Revan penasaran.

revanptr_
Apa sih, Mey?
Lo buat gue penasaran!

meyla_karina
Nggak, ah. Gue takut lo marah,

revanptr_
Gue bkn org yg pemarah,

Meyla terkikik mendapati pesan dari Revan yang terlihat semakin penasaran.

Beberapa saat yang lalu, Meyla mendadak dihampiri perasaan kesepian. Erin yang tidak membalas pesannya, tugas matematika yang tidak ia mengerti. Dan juga, tidak ada notifikasi penting yang masuk kedalam ponselnya. Hanya ada pesan dari grub yang sibuk membicarakan tugas matematika. Dan Meyla, tidak tertarik untuk ikut bergabung.

Lalu, sebuah ide muncul dalam otaknya. Belum lama ia mengikuti akun instagram Revan, dan meminta cowok itu agar mengikutinya juga. Dari situlah, entah mengapa, Meyla ingin berbuat sedikit keisengan dengan Revan.

meyla_karina
Nggak ah, biar jadi rahasia gue aja,

revanptr_
Lo bikin gue penasaran, Mey

meyla_karina
Nanti juga lo tahu sendiri

Meyla lalu menutup aplikasi instagramnya, mengecek beberapa pesan di Whatsapp yang topik pembicaraannya masih sama saja. Bosan, ia lalu mematikan ponselnya dan menatap malas kearah buku matematikannya lagi.

***

"Jadi lo beneran suka sama Revan?"

Meyla mengedikkan bahunya, lalu menyeruput jus jeruk dihadapannya.

"Nggak tahu,"

"Lah, gimana sih, lo?"

Erin terlihat kesal ketika lagi-lagi Meyla hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban atas pertanyaannya.

Beberapa menit yang lalu, Meyla bercerita tentang gadis itu yang baru saja chatting dengan Revan tadi malam. Mengenai apa alasan Meyla mengirim pesan dengan Revan, Meyla hanya menjawabnya sebagai mengisi waktu luang. Iseng saja katanya.

Tapi, Erin malah berpikir yang lain. Gadis itu berpikir bahwa Meyla mulai tertarik kepada Revan. Dilihat dari fisik Revan yang bisa dibilang termasuk ke dalam The Most Wanted Boy disekolah, siapa sih, yang mengatakan bahwa Revan itu  keren?

"Nanti suka, baru tahu rasa,"

Meyla tersenyum simpul, "Kalo suka mah, siapa sih yang nggak suka sama dia?"

"Secara nggak langsung lo udah bilang dia keren, Mey!"

"Gue malah baru nyadar kalo dia itu keren banget. Lho tahu kan? Dulu gue nganggep dia itu biasa aja? Standar lah buat dibilang keren," ucap Meyla diiringi tawa renyahnya.

"Nyesel kan, lo?"

"Nggak juga,"

Demi apapun yang ada dihadapannya, Erin ingin sekali menabok wajah Meyla dengan jus jeruk gadis itu. Jawabannya yang datar dan terkesan sangat,,,arrghh, Meyla menyebalkan!

"Nggak usah ngomongin thu cowok, orangnya mau lewat. Nanti dikiranya ngapain lagi,"

Meyla mengalihkan pandangannya kearah Revan, yang sebentar lagi akan melewati mejanya. Tanpa disadari, senyuman itu muncul begitu saja, terukir dalam bibir Meyla.

DISAPPOINTED [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang