" I know I'm not alone
I know I'm not alone"Alunan lagu tersebut menggema disebuah kamar yang sepi dan sunyi. Seseorang yang mendengarkan lagu tersebut sedang berpikir keras bagaimana membuktikan bahwa lagu itu benar artinya. Didalam keramaian sekalipun ia tetap sendiri, tak ada yang menganggapnya ada.
Tok.. Tok.. Tok
"Non,disuruh turun sama tuan"
"ck. Sudah berapa kali sih bi aku bilang. Panggil aku Jasmine aja"
Yaps dia Jasmine. Wanita yang sangat cantik, imut dengan rambut sebahunya dan mata sipitnya yang terlihat sangat manis. Namun, sekarang dirinya tidak seperti itu. Ada sesuatu yang membuat sifatnya berubah sangat berubah. Sekarang ia jadi pendiam dan sangat dingin pada orang lain.
Tapi, pada seseorang yang ia kenal sikapnya sangat lembut termasuk bi inah. Pembantunya yang tadi memanggilnya.
Bi inah pun hanya tersenyum canggung "hehehe abis bibi ga enak aja non eh jasmine kalo manggil nama takut diomelin tuan"
Jasmine memegang pundak bi inah "kita sama-sama manusia bi.hhm bibi panggil aku non kalo depan papah yah, aku juga takut kalo bibi diomelin. Bibi kan juga orang tua aku"
"yaudah jasmine disuruh makan abis itu berangkat sekolah"ujar bi inah
Jasmine hanya mengangguk dan langsung menuju ruang makan untuk makan bersama.
"Jasmine. Papah selama seminggu pergi ke luar kota karena ada rapat besar-besaran jadi kamu dirumah jangan nakal yaaa!! "
"mamah juga mau ke swedia"
Baru saja jasmine duduk dimeja makannya tapi sudah diberi infomasi yang tidak mengenakkan dari Rio dan Rena. Ya, mereka kedua orang tua jasmine yang hanya mementingkan pekerjaannya.
Bagi jasmine hal itu sudah biasa, ia hanya menampakkan wajah datarnya sambil memasang earphone dan menyuapkan makanannya.
"Jasmine kalo papah ngomong kamu dengerin,hargai, turutin apa kata kami, kalo bukan kami yang membiayaimu terus siapa lagi" rio berbicara sambil menggebrak meja ia geram dengan respon anaknya.
Sifat kedua orang tua jasmine sangat berbeda. Papahnya sangat sayang, perhatian pada jasmine berbanding terbalik dengan mamahnya yang sangat cuek dan seperti tak menganggap jasmine itu anaknya.
Jasmine melepas earphonenya dan mengambil tasnya lalu berdiri "kalian minta dihargai? dituruti? Coba kalian pikir. Kalian seperti itu tidak sama jasmine. Perhatian kalian aja ga ada sama jasmine. Jadi jangan salahin Jasmine kalo jasmine kaya gini"
Jasmine pun pergi kesekolahnya berjalan kaki tidak seperti biasanya ia membawa motor ninja kesayangannya. Mungkin karena pikirannya kacau jadi ia tak ingin membawanya.
TBC...
Hai readers gmana nih?
Don't forget to Vote and Comment guys!Semoga nih cerita ga fail kaya sebelum2nya.
❤IN❤
![](https://img.wattpad.com/cover/138354145-288-k862163.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Teen Fiction[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...