Setelah Hujan pastinya ada Pelangi, dan setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan yang menghampiri. Begitu pula dengan keadaan jasmine, hadirnya Leo membuat dia sedikit terhibur dari masalahnya. Dan beberapa hari ini juga Roby menjadi teman mereka berdua dan sekarang bertambah akrab, ditambah lagi Leo yang ikut futsal bareng Roby dan tentunya pasti ada Jasmine yang ikut dengan Leo. Membuat mereka semakin dekat.
Hari ini adalah hari pertandingan sahabat antara Sma Harapan Pertiwi dan Sma Dirga Bangsa. Dilapangan Sma Harapan Pertiwi sudah diisi oleh tim Futsal leo dan tim musuh. Tempat duduk penonton barisan pertama ada Jasmine dan Meila.
Leo melirik Jasmine yang sedaritadi menunduk."Hei, enggak ada support buat gua nih?" tanya leo membuyarkan lamunan Jasmine.
Jasmine tersenyum "Semangat!"Singkat, padat, dan jelas. Leo manyun, rasanya jasmine butuh KBBI untuk memilih kata yang lebih panjang dan bermakna.
"Gitu doang?"
Jasmine menaikkan alis kanannya "Lah, terus harus gimana?"
Leo menghela napas berat, ia berbalik dan berjalan menuju tengah lapangan."Leo!!". Leo berhenti
"Semangat ya! Pokoknya harus menang" teriak Jasmine, Leo tersenyum dan mulai melangkahkan kaki kembali.Pertandingan pun dimulai, bola dioper kesana kesini. Pluit yang nyaring dan suara para supporter menggema dilapangan tersebut. Kini bola dibawa oleh Roby dengan cepat dan gesit Roby membawa kearah gawang musuh, lalu ia oper pada Leo. Dan bola dengan mulus masuk kekandangnya.
"GOLLLL!!!" teriakan heboh dari para supporter tim Leo.
***
"Rob, liat Jasmine?". Tanya Leo sambil menyeka keringat didahinya.
"Jasmine? Daritadi gua gak liat tuh. Ayo gua bantu cari" jawab Roby.
Leo mengangguk dan mulai berjalan diikuti Roby dibelakangnya.
Dikelas, dikantin, diperpustakaan bahkan ditaman belakang juga tak ada. Sebenarnya Jasmine ini kemana? Sedaritadi dicari tidak ketemu, Leo bingung ia harus gimana.
Suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa mulai mendekat kearah Leo dan Roby yang sedang duduk sambil berbicara. Bajunya kumel, rambutnya berantakan dan wajah yang sangat ketakutan. Meila, gadis itu seperti orang yang sedang dikejar hantu."Leo, Roby!" panggil Meila.
"Mei, lu kenapa?"tanya Roby bingung.
"Entar aja aku jelasin, ayo ikut aku cepetan!"
Leo dan Roby mengikuti langkah kaki Meila. Pikirannya kini diselubungi dengan kebingungan. Meila mengajaknya kebelakang sekolah, sambil berjalan mengendap-endap. Terdengar suara tawa yang sangat menakutkan.
"Hahahaha, udah puas bahagia sama kakak gua hhhhmm?" Liora menumpahkan air minuman pada jasmine.
Jasmine dibully oleh genk PINKY GIRLS. Sisi kanan tangan jasmine dipegang oleh Sandra, sisi kirinya dipegang oleh Chika, Vera bagian yang menendang kaki Jasmine apabila ia memberontak, dan Liora bagian yang menyiksa Jasmine dengan segala kotoran yang ada.
Jasmine sedaritadi sudah memberontak, namun apalah daya. Mustahil untuk bisa lepas dari sikap kejam mereka."LIORA!!" Leo geram. Mukanya penuh amarah, tangannya mengepal kuat saat melihat kelakuan adiknya. Tak bisa dipercaya, Leo yang kenal sekali dengan Liora adiknya yang sangat penakut kini menjadi seorang penyiksa?
Robby juga terlihat sangat kesal melihat kelakuan licik Vera, sebenarnya beberapa jam yang lalu ia mendengar pembicaraan Vera dengan Liora. Hasutan dari Vera agar menjebak Jasmine saat pulang sekolah nanti.
"Woi, lu berempat harus ikut gua keruang kepala sekolah.Cepet!!"Pinky Girls panik, kemudian mereka digiring oleh Robby menuju tempat persidangan.
Leo menghampiri Jasmine yang sedang meringkuk lemas. Bajunya kotor, basah, rambutnya berantakan. Leo mengangkat wajah jasmine, ia membantu jasmine berdiri dan membawa kedalam mobilnya.
"Jasmine badan lu panas" ucap leo sambil memegang dahi jasmine. Jasmine hanya diam, tubuhnya begitu lemas dan tak ada tenaga sedikit pun. Leo memakaikan jaket pada jasmine agar mengurangi rasa dingin yang merangsang tubuh Jasmine.
Tepat ditelinga Jasmine Leo berbisik,"Jangan sakit nanti gua sedih".
Leo pun melajukan mobilnya kearah rumah Jasmine.
***
Rasanya tak tega melihat sang kekasih disiksa oleh adik sendiri. Bahkan rasanya hati Leo juga ikut sedih melihat keadaan Jasmine sekarang ini. Terbaring ditempat tidur dengan ditutupi selimut tebal dan kompresan dikepalanya. Orangtuanya tidak ada dirumah hanya ada bi Inah yang baru pulang dari kampung.
Dengan telaten dan hati-hati Leo mengganti kompresan pada Jasmine. Leo mengelus pucuk kepala Jasmine dan memperhatikan dengan teliti wajah Jasmine. Disaat tertidur pun wajahnya tak bisa dibohongi bahwa ada kesedihan yang selalu ia pendam.
Bi Inah datang dengan membawa dua gelas teh hangat
"Den, maaf stok buat bikin bubur habis Den, enggak ada bahan makanan""Yasudah bi, saya pergi keluar sebentar buat beli bubur. Tolong jagain Jasmine ya bi!"
Bi Inah mengangguk paham, Leo mulai melangkah keluar. Dan saat didepan pintu, Leo melihat Robby yang baru turun dari motornya.
"Gimana Robb?" tanya Leo.
"Udah gua bawa ke ruang kepala sekolah, tadinya mereka enggak percaya karena anak-anak tadi tuh pada ngebela diri tapi untungnya dibelakang sekolah ada cctvnya yaudah dah mereka dihukum" jawab Robby menjelaskan kronologi tadi.
Leo mengusap wajahnya gusar
"Hhmm, yaudah lu masuk aja gua mau beli bubur buat Jasmine"Leo pun pergi dan Robby melangkah masuk.
Pertama-tama yang dilihat adalah rumah yang sepi dan sunyi. Kemudian Robby masuk kekamar Jasmine. Robby duduk ditepi ranjang, dan memperhatikan Jasmine."Bi, biar saya aja yang ganti kompresannya" ucap Robby.
Bi Inah pun memberikan kompresannya pada Robby, lalu pergi.
"Jasmine... Gua suka sama lu" ujar Robby lirih.
Bingung, aneh. Itu yang ada dipikiran Robby. Setiap hari bahkan setiap waktu Jasmine selalu terlihat bersama Leo.Cemburu lebih tepatnya, apa Jasmine dan Leo ada hubungan?. Terdengar erangan kecil dari bibir Jasmine, matanya terbuka dan terlihat kaget melihat sosok Robby dihadapannya.
"Leo mana?" pertanyaan pertama yang Jasmine lontarkan semakin membuat rasa bingung Robby meningkat.
Robby mengerutkan dahinya,
"Le.. Leo?" tanya Robby mengulang pertanyaan Jasmine.Jasmine mengangguk.
"Oo.. ooh iya, dia lagi beli bubur. Nah tuh dia" seru Robby yang melihat Leo masuk membawa kantongan yang berisi makanan.
"Leo" ucap Jasmine yang dibalas senyuman manis oleh Leo.
Leo membantu Jasmine untuk duduk. Lalu menyuapkan bubur untuk Jasmine.Robby lebih memilih memainkan ponselnya daripada melihat pemandangan yang menurutnya aneh.
"Ada apa ini?" pertanyaan ketus yang berasal dari seorang wanita paruh baya membuat semua mata langsung tertuju padanya.
"Mamah.." lirih Jasmine.
"Cepet kalian pergi, ngapain si disini?"
"tapi tante Jasmine lagi sakit" ujar Leo.
"Biarin aja entar juga sembuh sendiri"
"Tapi tan.. "ucapan Leo terpotong karena bentakkan yang begitu nyaring.
"PERGII!!!"
Tbc...
Jangan lupa Vote, Koment and Share keteman-teman kalian ya!
Gimana next?
Sorry kalo Typo mamae🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Teen Fiction[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...