Hari ini kota jakarta diguyur dengan derasnya hujan,membuat jalanan menjadi becek dan banyak genangan air. Suasana yang dingin juga pasti membuat siapapun tidak ingin bangkit dari tempat tidurnya, masih bergulat dengan selimut dan melanjutkan mimpi indah.
Tapi tidak dengan jasmine, pagi ini bahkan ia bangun lebih awal. Jam baru menunjukkan angka 06. 00 wib namun jasmine sudah rapi dengan pakaian seragamnya dan topi polos berwarna hitam.
Berhubung hujan sedikit mereda maka jasmine memutuskan untuk berangkat lebih awal karena takut hujan kembali deras.
"Neng jasmine tumben amat berangkatnya ga bawa motor"sapa satpam rumah jasmine yaitu pak udin
"iya. Soalnyakan jalanan becek terus kalo hujan ribet bawa jas hujan jadi ga usah bawa dulu deh" ujar jasmine menjelaskan
Pak udin hanya manggut-manggut sambil memegangi kumis setengah tebalnya itu.
"Mau dianter ga Neng?""Ga usah pak jasmine bisa naik angkot. Yaudah kalo gitu jasmine berangkat dulu ya pak. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Jasmine pun berlalu pergi.Disepanjang jalan ia hanya terdiam sambil sesekali bersenandung kecil. Memperhatikan kepadatan kota jakarta karena kemacetan dipagi hari. Ia melihat banyak orang yang sedang menepi dengan pakaian yang kotor. Mungkin
mereka terjatuh dari motor karena becek yang membuat ban roda menjadi licin.Jasmine sudah sampai halte. Ia kini menunggu angkot yang akan melintasi sekolahnya. Namun sebuah motor ninja dari kejauhan mengklakson jasmine dan berhenti tepat didepan jasmine.
Helm Full face itu pun terbuka dan menampakkan wajah yang tak asing bagi jasmine. Wajah yang memiliki sifat kepemimpinan dan tegas.
"Roby" seru jasmine kepada roby yang sedaritadi hanya memperhatikan jasmine.
Roby mempunyai wajah yang tampan. Dan Roby terbilang orang yang kaku, ia juga mempunyai sifat gengsi yang sangat tinggi. Namun jika ia diberi kepercayaan maka jangan anggap remeh ia memang orang yang diandalkan dalam masalah tersebut.
"Mau bareng?"Tanya Roby pada jasmine
Jasmine mengkerutkan keningnya, sejak kapan Roby peduli padanya tak biasanya dia seperti ini.
Jasmine menggeleng "enggak makasih. Lagipula gua naik angkot aja tuh angkotnya udah ada" ucap jasmine seraya menunjuk sebuah angkot dan beranjak pergi.
"Elu doang yang nolak boncengan gua" ucap Roby setelah angkot yang ditumpangi jasmine melaju
***
Derap langkah jasmine samar samar terdengar jelas. Berhembus dengan angin dingin yang sangat menusuk sampai Ke tulang tulang , terlihat setiap siswa memakai jaket untuk sedikit menghangatkan badan.
Jasmine memang berbeda dari semuanya. Mungkin orang yang melihat Jasmine hanya heran padanya.Jasmine memasuki kelas hanya beberapa orang yang ada dikelas. Wajar saja karena cuaca hari ini memang sangat tidak bersahabat. Jasmine duduk dibangkunya dan mulai membaca novel yang ia bawa.
Tak lama kemudian terdengar seseorang duduk disamping jasmine sambil membenarkan jaket yang dipake dan menggosok-gosokkan tangannya.
Leo. Ia melirik jasmine yang sedang baca dengan asiknya. Entah mengapa leo senang bila jasmine berada disampingnya. Ia tersenyum sambil memandangi jasmine. Namun yang dipandang tersadar dan balik melihat leo sekilas."Ngapain liatin gua? "tanya jasmine dingin.
Leo tergugup dan ia jadi salah tingkah.
"enggak. Eeh btw emang lu ga kedinginan? ""enggak"
"lu ga bawa jaket? "
"enggak"
"sweater atau apa gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Teen Fiction[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...