Part 14

95 16 3
                                        

  Dalam keramaian ini hanya satu titik yang ia fokuskan. Dia, lelaki yang mampu mengubah warna dalam hidupnya. Dia bukan berarti yang terhebat dalam hidupnya, hanya saja jika bersamanya bibir yang tadi melengkung kebawah kini selalu tertarik keatas. Karenanya, ia paham akan kehidupan yang memang banyak ujian. Ia sudah tahu bagaimana sikap asli dari seorang Leo. Ia bukan lelaki yang dingin, arogan ataupun emosional, bukan! Ia hanya lelaki yang dianugerahi kelebihan dari setiap lekuk tubuhnya. Jujur, ia memang tampan. Bahkan sangat tampan. Tingkah lakunya ramah. Apalagi jika bersama Jasmine, ia kadang suka melucu. Walaupun leluconnya itu kadang terdengar garing. Tapi itulah dia.

Sebaliknya juga dengan Leo. Ia telah mengenal sikap Jasmine. Ia wanita yang berpikir dewasa, tak pernah marah. Dia berbeda, tak seperti wanita pada umumnya. Kadang banyak wanita yang akan marah saat kekasihnya sekedar mengobrol pada wanita lain, tapi Jasmine tidak. Itulah yang membuatnya tak ingin kehilangan yang seperti itu.

"Huuuuuuuhhhh..... Golll!"
Teriakan para pendukung tim sekolah Jasmine, bergemuruh nyaring dilapangan. Disahut susulan para gadis yang meneriaki para jagoannya. Apalagi disamping tempat duduk Jasmine ini, Alexa berulang kali meneriaki nama 'Leo.

Pertandingan selesai, tentulah tim sekolah Jasmine yang menang. Robby dan Leo
sama-sama menghampiri Jasmine. Jasmine tersenyum pada Leo, namun Robby juga ikut membalasnya. Keduanya telah berada dihadapan Jasmine. Jangan lupakan Robby yang sekarang suka bergabung pada Leo dan Jasmine. Terlihat seperti sebuah persahabatan. Namun, ada dua hati yang sama.

"Hari ini mau main ke rumah?"
Tanya Jasmine pada keduanya.
Mereka saling mengangguk.

"Oke, gua tunggu depan.Cepet kalian ganti bajunya!"

Jasmine melangkah pergi sambil meyampirkan tas dibahu kanan nya.

***

  Macet adalah hal yang biasa. Maklum padatnya ibukota Jakarta karena banyak kendaraan. Disaat seperti ini enaknya adalah mendengar sebuah lagu. Radio dinyalakan oleh Leo, terdengarlah sebuah lagu.

"Yo, nepi dulu deh bentar!" pinta Jasmine.

"Mau kemana?" Leo menengok kebelakang melihat Jasmine yang bersiap buka pintu mobil.

"Minimarket"

"Ngapain?" kali ini yang bertanya adalah Robby.

"Stok cemilan dirumah abis"

Setelah Jasmine pergi, Leo dan Robby hanya membahas tentang sepak bola. Hal yang wajar bagi para lelaki. Obrolan berakhir, beralih pada aksi mabar game online.

"Gc, Le! Noh musuhnya sebelah barat!"

"Iya sabar, nih otw yak!"

Keduanya terfokus pada ponselnya masing-masing, hingga tak sadar kehadiran Jasmine yang sudah duduk dimobil bagian belakang. Jasmine memutar bola matanya malas, ia keluar dan membuka pintu mobil bagian depan.

"Pindah" titah Jasmine yang dibalas dengan cengiran keduanya.

"Iya.. Iya" Leo keluar dan mengacak-acak rambut Jasmine, lalu langsung masuk kedalam mobil bagian belakang. Robby masih fokus pada ponselnya.

"Lu juga Rob!"

"Kok gua juga?!" Robby bingung.

"Iyalah, GC!!"

Robby pun pindah. Jasmine memakai seatbelt dan mulai menyalakan mobil.
"Untuk saat ini gua harus jadi supir kalian. Kalo Leo yang bawa nanti dipikirannya cuma ada Savage! "

JASMINE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang