Part 3

161 28 2
                                        

"Nih Makasih."
Ucap seorang lelaki sambil menyodorkan sebuah sapu tangan

"Ga perlu dibalikkin" jawab seorang wanita dingin dan datar

Lelaki tersebut pun menarik tangannya kembali dan sapu tangannya ia masukkan ke kantung celananya

"btw semalem lu ngapain ada ditaman?" tanya lelaki tersebut yaitu Leo yang ditumpahi es oleh jasmine semalam

Jasmine hanya diam sambil menatap lurus kedepan. Ia tak menghiraukan semua perkataan leo.

Leo tersenyum, ia terus berusaha agar bisa akrab dengan Jasmine.Ia ingin mencairkan suasana hati Jasmine yang dingin.
"semalam itu kan ada banyak anak-anak panti asuhan jadi gua seneng aja gitu ajak mereka main. Kasihan kan mereka harus hidup dipanti gitu" leo terus saja berbicara walaupun  dicuekki jasmine

Kriiing.. Kringgg..
Bel masuk pun berbunyi, tak lama kemudian seorang guru pkn yang terkenal disiplin yaitu pak komar masuk ke kelas Jasmine.

"anak-anak kerjakan buku paket halaman 129. Dikumpulkan!"

"pak ini 50 soal pak"keluh ketua kelas yaitu Robby

Pak komar melotot dengan sempurna "kerjakan!!

Hening. Semua murid mengerjakan tugas yang diberikan, mereka takut jika harus berhadapan dengan guru yang satu ini. Sementara itu, kini jasmine sedang kebingungan mencari sesuatu. Semua yang didalam tasnya ia keluarkan.

"pulpen gua dimana lagi?!"

"aarrgghh pasti gua lupa masukkin ke tas lagi nih bekas semalem!"

Jasmine berjalan pelan-pelan. Sebenarnya ia juga males Kalau harus bicara dengan pak komar. Tapi kalau ia tak minta izin, gimana ia bisa menulis.

"pak saya mau beli pul...

"sudah saya bilang berapa kali. Jadi orang itu harus teliti, disiplin jangan teledor. Minjam sana sama teman kamu. Ga boleh keluar kelas! " gertak pak komar dengan kumis yang gerak-gerak mengikuti arah bicaranya. 

Semua mata tertuju pada jasmine. Tapi seperti biasa jasmine selalu Santai. Dilangkahkan kakinya itu menuju bangkunya. Ia bingung harus pinjam pulpen pada siapa. Mana ada yang mau meminjaminya. Jasmine pasrah, ia duduk sambil melihat buku tulisnya yang masih bersih.

"pake punya gua nih" leo meminjami jasmine pulpen. Jasmine bingung untuk yang kedua kalinya.

"Nanti lu pake apa?"

"gampang. Kalau lu udah selesai gantian gua" leo tersenyum sangat manis sambil memberikan pulpennya pada jasmine. Jasmine pun mengambilnya daripada dia tidak menulis sama sekali.

Menit demi menit terus berjalan. Jam pelajaran pak komar hampir selesai, tapi leo belum menulis sama sekali. Ia terus memperhatikan jasmine yang terlihat buru-buru mengerjakan tugas. Sebenarnya ia khawatir, ia takut diomelin oleh pak komar karena belum mengerjakan tugas. Tapi, entah kenapa ia lebih khawatir kalo jasmine dihukum.

"Baik anak-anak sudah 2 jam. Waktunya kumpulkan tugas kalian, siapa yang belum selesai maju ke depan!"

Semua murid pun mengumpulkan tugasnya masing-masing. Tapi tidak dengan leo dan jasmine, mereka masih diam ditempat tak berkutik sama sekali.

Leo maju dengan kepala yang menunduk. Ia sebenarnya malu, karena ia anak baru tapi ia tak mematuhi tugas. 

"kamu belum selesai?" tanya pak komar dengan tatapan mengintimidasi

"saya belum sama sekali pak"

"Bersihkan taman pada jam istirahat!! "

"tapi pak saya..

"ga ada tapi - tapian. Siapa yang belum mengerjakan lagi?"

Seluruh kelas terdiam tak berani menatap mata yang ganas milik pak komar.

"saya pak"
Jasmine bangun dari tempat duduknya ia menghampiri pak komar yang sedang marah. Tak peduli ia akan dihukum seperti apa, ia hanya tak enak hati dengan leo. Ia merasa, leo dihukum karenanya.

"kalian berdua ikut bapak!"ucap pak komar berjalan keluar sambil diikuti leo dan Jasmine dari belakang.

Pak komar memberhentikkan langkahnya disebuah taman yang sangat kotor,  penuh daun dan sampah yang berserakkan dimana-mana.

"Bersihkan sampai semua selesai. Saya akan mengecek kerjaan kalian jika sudah selesai. Ingat jangan lari dari tanggung jawab. Makanya kalau tidak mau dihukum kalian harus disiplin. Jangan seenaknya aja." pak komar berbicara seperti orang yang sedang berpidato. Leo dan jasmine sama-sama memutar bola matanya jika berhadapan dengan pak komar. Rasanya ia ingin melambaikan tangan didepan kamera.

"iya pak" jawab mereka bersamaan dan langsung menjalankan hukuman yang diberikan.

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Para siswa dan siswi yang melintas memperhatikan leo dan Jasmine, ada yang membicarakan mereka diam-diam. Ada yang hanya mempertontonkan mereka.

"ya ampun itu anak baru kan? Ko dihukum si pasti kerjaan manusia robot itu tu"

"ih ga tau diri tu cewe"

"aduh pangeran gua kasian tuh. Gara gara tu cewe si"

"dasar cewe batu"

Jasmine tak menghiraukan mereka semua. Ia menganggap semua ocehan yang diberikan untuknya hanyalah sebuah lagu dari radio rusak yang tak pernah diperbaiki

"OMG. Eehh cocok deh lu kalo kaya gini tau gak. Kaya upik abu hahahaaha" ejek Vera dan teman-temannya. Mereka malah sengaja membuang sampah tepat dihadapan jasmine. Jasmine hanya menghela napas panjang ia tak mau berdebat dengan genk Pinky girls.

Liora tiba-tiba datang sambil membawa jus yang dipegangnya. "hai guys. Ada apa sih kayanya seru banget?"

"nih liat deh haha manusia robot jadi upik abu."

"Jasmine udah selesai belum?" pertanyaan tersebut membuat semua langsung mengarahkan pandangannya pada pemilik sang suara.

"Ka Leo. Lu ngapain? "tanya liora sambil memperhatikan leo yang kini sangat terlihat kusut sekali.

"Gua lagi dihukum!"

"pasti ini gara-gara lu kan!"ujar vera sambil menunjuk jasmine

"dasar manusia ga tau diri" seru sandra

"tau luh. Ga mikir jadi cewe"timpal chika

"kalian apa-apaan sih ga usah sok tau deh" leo berusaha untuk menghentikkan mereka semua agar tak menjeleki Jasmine.

"Lu ga usah belain kak! Cewe kaya gini tuh pantes diginiin. Lu gak liat gara-gara dia kan lu jadi kaya gini. Harus berapa kali gua ngomong jangan deketin kakak gua! Lu ga punya telinga? Lu ga punya mulut? Dasar cewek ga tau diri" semua kata-kata pedas dari mulut liora keluar. Sekarang mereka malah menjadi bahan tontonan para siswa siswi.

Liora melipat kedua tangannya sambil memutari jasmine perlahan-lahan. Jasmine hanya diam dan tetap berusaha sabar.

"lu punya aturan kan. Lu  Di didik kan sama orang tua lu"
Mendengar kata orang tua, Jasmine langsung menatap liora dengan tatapan tajamnya

"Wow. Santai dong ngeliatinnya, apa lu ga punya orang tua? Oh jangan-jangan lu anak broken home lagi"ucap liora dengan nada yang meremehkan.

PLakkkk...

Satu tamparan tepat dipipi liora. Jasmine sudah tidak tahan dengan ucapan liora yang sangat menusuk hatinya. Rasanya ia ingin menangis disitu jika mendengar kata-kata terakhir liora. Apa benar ia anak broken home? Pemikiran ia kepada orang tuanya pun tak sampai kesitu.

Leo kaget dengan apa yang terjadi. Ia memeluk adiknya yang masih diam terpaku sambil memegangi pipinya. Tak sangka Jasmine akan berbuat seperti itu. Leo tak habis pikir. Kenapa Jasmine marah saat ia dibilang anak broken home. Kalau ia bukan anak broken home pasti ia tetap santai seperti biasanya. Tapi dia kenapa ia harus sampai seperti itu.

"seharusnya kalau mau hina gua jangan sampe kelewatan. Mikir dulu punya otak kan?"ucap Jasmine sambil berlalu pergi.

Tbc....

Sorry kalau ga nyambung otaknya lagi ga bersahabat nih buat bikin cerita
Don't forget to VOMMENT!




JASMINE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang