"YANG ADA ELU YANG SO KENAL!"tiba-tiba beberapa seorang perempuan menghampiri jasmine.Leo bingung dengan kedatangan mereka apalagi ada adiknya yang ikut gabung bersama mereka
"Liora mereka siapa? "tanya leo"ka. Ini temen baru gua ini Vera, sandra, dan yang ini cika. Gua ikut genk mereka PINKY GIRLS! "jawab liora sambil memberitahu satu persatu temannya
Liora adalah adik leo satu satunya. Mereka saudara kembar namun tak identik, hanya berselisih 5 menit saja. Namun, sikap mereka sangat bertolak belakang. Leo anak yang ramah dan murah senyum tapi liora anak yang sangat cuek, judes dan sombong. Memang sih liora cantik tapi sayang sikapnya itu yang sangat menyebalkan.
Leo menarik lengan liora agar menjauh dari kawan-kawannya
"liora kakak ga mau kalau lu ikut genk kaya gitu!"Liora berusaha melepas cengkraman dari tangan leo
"suka-suka gua ka. Jangan suka ngatur gua mulu kek!""liat sikap lu jadi kaya gini. Ini hari pertama sekolah jangan bikin kakak kecewa"
Liora berlalu pergi menunju kawan-kawannya. Masih terlihat jelas bahwa jasmine masih duduk tanpa memperdulikan suasana didepannya.
"eehh Manusia robot jangan coba lu deketin leo lagi"ancam Vera ketua genk pinky girls sambil memandang jasmine remeh.
"ayo guys cabut! Oh iya eh nama lu siapa"tanya liora pada jasmine
Jasmine hanya terdiam sambil bangkit dari duduknya dan ingin beranjak pergi.
"eh ga punya mulut? Dasar hello kitty" liora memperhatikan jasmine dengan tatapan tak suka
***
Matahari kini sudah berada dipuncaknya menambah panasnya suasana. Begitu pula dengan hati jasmine yang kini sangat panas. Dirinya kini sial sekali, sudah mendapat masalah disekolah dan kini ia harus berjalan kaki menuju halte bus agar mendapat angkot.
Ditemani siang yang terik ini jasmine hanya sendiri. Ya sendiri adalah satu kata yang menemani hidupnya. dirinya terlalu larut dalam kesepian dan kesunyian hingga ia lupa bagaimana membuat hatinya bahagia.
Hari demi hari ia lalui tapi hidupnya seperti ini saja, tanpa warna. Seringkali ia memanjatkan doa agar ia dapat seseorang yang bisa mendengar keluh kesahnya dan dapat memberi saran yang baik untuknya.
sudah seribu kali ia coba agar akrab dengan yang lain. Tapi ternyata ia sudah terlalu nyaman sendiri.
"Kapan gua kaya mereka?"jasmine bergumam sendiri sambil memperhatikan sepasang sahabat yang tertawa dan bercanda bahagia.
"Enak banget sih dijemput papahnya"jasmine kini menitikkan air matanya jika melihat seseorang sangat bahagia jika berada disisi orang tuanya. tapi apa jika dibandingkan jasmine ia malah merasakan kesengsaraan bila mengingat orang tuanya.
Jasmine mencoba menghapus air matanya. Tak ingin ia terlihat lemah, semua ini skenario tuhan ia harus menjalankannya walaupun itu menyedihkan.
Bus yang ditunggu pun datang segera ia naik dan bus melaju dengan kecepatan rata-rata
***
"Non makan dulu"ujar pembantu Jasmine
"sebentar bi lagi ganti baju!. Bibi kalo panggil aku harus apa bi?! "
"eh iya jasmine. Nanti turun ya"
Jasmine duduk dimeja belajarnya sambil membuka sebuah buku hitam kecil yang bisa dibilang diary.kata demi kata ia tulis dalam buku tersebut, dengan seperti ini ia akan lebih lega bila menuliskan semua apa yang kini ia rasakan.
Dear diary,
Terimakasih wahai buku kecilku, karena selama ini kamu mau kutuliskan semua keluh kesahku. Dan sekarang aku juga ingin bercerita denganmu.
Tuhan aku ingin bertanya padamu. Apa aku ini tak pantas untuk bahagia?
Semua orang menganggap ku seperti angin lalu. Apa aku ini orang yang paling menjijikkan didunia?
Kenapa semua orang selalu menganggapku remeh.Tuhan, aku tidak menyalahkanmu. Aku hanya ingin engkau memberi kesabaran lebih untuk aku menjalani hidup ini.sudah berapa doa yang sama yang selalu kupanjatkan?. Tuhan kutunggu suatu hari nanti semoga ada seseorang yang mampu membuatku merasakan hidup.
JASMINETok.. Tok
"jasmine cepet makan dulu! "
"iya bi"ucap jasmine sambil menuju ruang makan.
Jasmine menyendokkan makan hanya satu centong nasi. Rasanya moodnya ini sudah hilang sedaritadi.
"kok dikit doang si jasmine"
"tak apa bi aku juga ga terlalu laper"
Selepas makan Jasmine masuk ke kamar untuk mengambil sweater dan beranjak pergi ke luar.
"loh non jasmine mau kemana? "tanya bibi
"mau cari udara diluar bi.Cuma sebentar kok"
"jangan jauh-jauh non"
"cuma keliling komplek"
Jasmine pun melangkahkan kaki untuk pergi ke luar.
"neng jasmine mau kemana? "tanya satpam rumah jasmine yaitu pak udin
"cari angin pak"
"angin kok dicari. Hhmm ga bawa motornya neng"
"engga pak mau jalan aja. Pak udin kalo mau pinjem pake aja buat boncengin pujaan hati bapak. Kuncinya minta sama si bibi ya"
"elahdalah. Nyungsep aku kalo pake motor neng jasmine"
"yaudah pak jasmine berangkat dulu pak"
"iya neng. Hati- hati"
Jasmine kini berjalan santai sambil menikmati udara malam yang dingin. Disepanjang jalan ia hanya bersenandung kecil sambil memerhatikan rumah-rumah yang sangat sepi. Tujuannya ia ingin ketaman di ujung komplek agar bisa melihat banyak orang-orang.
Ia hanya tak ingin memikirkan semua masalahnya. Meskipun jika pergi ke taman ia akan melihat beberapa orang tua yang menemani anaknya bermain dan itu akan membuat ia iri. Tapi ia juga senang melihatnya, karena anak-anak itu sangat beruntung tak seperti dirinya. Sejak kecil pun ia tak pernah diasuh oleh ibunya.namun jasmine akan tetap berusaha menjadi kuat didepan semua orang.
"hahahahha ayo sini kejar aku"ucap seorang anak perempuan yang sangat imut.
"hayo mau kemana nanti kakak tangkep loh"ucap seorang laki-laki
Jasmine hanya memperhatikan sambil menyeruput es yang ia beli. Tiba-tiba anak kecil tadi berlari ke arahnya dan bersembunyi dibelakangnya. Jasmine kaget ia reflek berdiri dan es yang ia pegang jatuh saat seorang lelaki menghampirinya
Jasmine panik ia merasa bersalah "Maaf gu..gua ga sengaja"
"jasmine"
Jasmine terdiam ternyata orang yang ia tumpahkan dengan es itu leo.
Tbc....
Nah. Boleh kali komennya ya!
Don't forget to Vomment oke❤❤
I. N

KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Teen Fiction[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...