Kadang hanya dengan hal sederhana bisa membuat kita bahagia. Itulah hakikatnya jatuh cinta. Sentuhan kecil bisa membuat kita merasakan ketegangan yang dahsyat. Pada umumnya jatuh cinta banyak definisinya. Banyak orang yang bilang orang yang jatuh cinta, bukan hanya merasakan cinta tapi harus siap juga dalam jatuhnya. Maksud jatuh disini adalah hal yang membuat hubungan renggang atau mungkin berlanjut ke perpisahan. Hal semacam itu dibuang jauh-jauh oleh pemikiran Leo. Leo hanya ingin jatuh cinta itu berdua selamanya menjaga keharmonisan sampai ajal menjemput, bahkan setelahnya.
Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa Leo sekarang sudah benar-benar jatuh cinta oleh gadis disampingnya yang asik membaca novel. Mungkin Leo belum tahu keseluruhan kisah hidup Jasmine, tapi Leo tahu bahwa Jasmine hanya menginginkan kebahagiaan dan perhatian. Sedaritadi Leo memandangi Jasmine, Jasmine merasa risih dan mulai mengakhiri kegiatannya.
"Yo, jangan kaya gitu dong! Enggak enak diliatin gitu"
Leo hanya tertawa mendengar ocehan Jasmine. Apalagi mendengar nama yang Jasmine sebut.
Leo mengacak-acak rambut Jasmine,
"Emangnya kenapa?""Enggak enak diliatin orang" Wajah kesal yang dibuat Jasmine membuat Leo makin terbahak-bahak.
Jasmine memang memiliki wajah yang cantik, tapi karena wajah datar yang selalu ia tampakkan dan sikap dinginnya membuat orang tak pernah melihat sisi cantiknya. Mereka hanya menilai melalui apa yang mereka kira benar tanpa melihat bagaimana kebenarannya. Leo yang melihat Jasmine berjalan keluar kelas, langsung mengikuti dari belakang.
Tiba-tiba Jasmine berhenti, Leo yang berada dibelakang Jasmine ikut berhenti dan menabrak Jasmine.
"Aduhh!!" Rintih mereka bersamaan.
"Ngapain pake berhenti?" tanya Leo.
"Lagian ngapain pake ngikutin?" tanya Jasmine balik.
"Suka-suka sama pacar mah enggak pa-pa"
"Emang mau ikut masuk juga?" Jasmine menunjuk papan tulisan yang berada didepan pintu.
Leo mengikuti arah telunjuk Jasmine, "Toilet wanita eehh?! Hehehe udah sana masuk. Gua tunggu dikantin yak! Nanti nyusul loh!!"
Jasmine geleng-geleng kepala dan tersenyum. Sepertinya begini lebih baik.
***
Kantin kini bertambah riuh dengan jeritan para kaum hawa saat ada Robby apalagi Leo dan juga beberapa anak futsal yang wajahnya diatas rata-rata. Ditambah lagi ada ketua osis yang ikut bergabung satu meja bersama Robby dan Leo, menambah jeritan-jeritan yang unfaedah. Leo celingukan mencari keberadaan Jasmine yang tak kunjung datang ke kantin. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut bergabung kedalam obrolan teman-temannya.
"Kalian jadi ikut lomba futsal?" tanya Tegar-----ketos.
"Iya jadi" jawab Robby santai
Tegar menyeruput es teh didepannya, "Jangan lupa proposalnya dibikin!"
"Siap siap" Leo mengangguk pasti.
"Eh, ngomong-ngomong emang sekolah kita bakal ada Camping bro?! " Danu yang sedaritadi diam ikut bicara karena suasana yang sedikit awkward.
"Iya ada, tapi khusus anak kelas 12 gitu. Katanya Refresh sebelum Ujian Nasional" Tegar menjelaskan.
"Loh, bukannya Ujian Nasional masih lama?" tanya Leo heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Teen Fiction[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...