"Ahhh, akhirnya gue masuk sekolah lagi" Teriak Liora sambil tersenyum senang.
"Iya, akhirnya bisa ngerjain si Jasmine lagi. Hehehe" timpal Vera.
Masa hukuman mereka sudah habis. Jadi, akhirnya Liora, Vera, Chika dan Sandra bisa masuk sekolah lagi. Genk mereka yang bertajuk 'Pinky Girls' bersatu kembali. Namun, ada sedikit perubahan bahkan kayanya tidak akan ada lagi seseorang dalam genk tersebut.
"Hmm, gue enggak bisa ganggu Jasmine lagi" Liora tersenyum simpul.
"HAH! Kenapa?" Vera, Chika maupun Sandra kaget mendengar pernyataan Liora.
Liora menghela napas perlahan,
"Gue sadar, gue terlalu egois. Seharusnya gue gak ngatur urusan kakak gue. Dan gue rasa Jasmine enggak seburuk yang kita kira"Lagi dan lagi Vera menjadi kesal. Berarti usaha Vera untuk mendapatkan Leo akan gagal? Tidak bisa dibiarkan. Idenya saat ini buntu, sekarang ia hanya ingin menyuarakkan isi hatinya. Terserah dengan tanggapan temannya. Dia tidak perduli.
"Gue gak mau tahu. Leo, kakak lu harus jadi milik gue! "
Liora terkejut, matanya membulat sempurna. Apa maksud dari perkataan Vera?
Chika dan Sandra hanya tersenyum licik mengikuti gaya Vera. Vera melirik Chika dan Sandra, mereka pun mengangguk seolah paham apa maksudnya. Mereka berdua lalu menarik Liora dan membawanya ke tempat rahasia mereka. Liora meronta-ronta minta dilepaskan.Namun nihil, tenaganya tak akan sanggup melawan mereka bertiga."Aduhh!" tubuh Liora dilemparkan begitu saja didalam sebuah gudang tua yang tak terurus. Tatapan Vera makin menyeramkan, tingkah lakunya seperti orang tak waras. Vera mengapit pipi Liora dengan tangan kanannya.
"Asal lo tahu yak! Selama ini tuh gue cuma manfaatin lo doang. Dan begonya lo welcome-welcome aja nerima gue. Gue tahu maksud awal lo nerima gue, pasti mau ikut pansos kan lo! Jangan mimpi. Karena lo udah bikin gue kesel, gue bakal kasih lo hadiah karena udah bikin hati gue ancur!"
Vera menghempaskan wajah Liora. Keringat dingin mengucur didahinya, kedua tangannya tak bisa bergerak karena dipegang sangat kencang oleh Chika dan Sandra.
"Enggak usah drama deh lu! Emang lu kira gue takut, hah? Gue... takut sama lu gitu? Hahahaha, gue bersyukur sekarang gue sadar sama tingkah lu. Tingkat kecantikan lu berapa sih? Kepedean banget jadi orang!"
Vera makin geram, wajahnya kini sudah berada didepan wajah Liora. Matanya makin melotot.
Cuuuhhh..
Liora meludahi Vera. Vera terkejut, dan didetik selanjutnya ia kelabakan mencari kain untuk menyeka ludah Liora.Chika dan Sandra menghampiri Vera, kesempatann itupun tak
disia-siakan oleh Liora. Ia menendang Chika dan Sandra, lalu menendang Vera hingga ia jatuh tersungkur. Liora berlari menuju pintu. Ah sial! Pintunya dikunci, dengan cepat ia membuka pintu tersebut dan melangkah pergi. Baru satu kaki ia langkahkan, rambutnya kini dijambak dari belakang oleh Chika."Mau kemana lo hah? EMANG LO PIKIR, LO BISA KABUR?" teriak Chika dan mulai menyeret Liora masuk. Liora hanya merintih kesakitan dan menangis. Ia takut, ia tak bisa melawan lagi.
"ADUH!"
BUGGGHH!!
Liora ditarik seseorang dan orang tersebut memukul Chika, hingga pinggir bibir Chika berdarah.Chika pingsan, Liora mendekati orang tersebut. Ia wanita, rambutnya yang lurus dan hitam. Liora seperti mengenalnya saat melihat postur tubuhnya.
"Ja... Jas.. Jasmine?" Liora tersenyum saat mengetahui bahwa itu Jasmine.
"Lu enggak pa-pa kan? Yaudah yuk kita pergi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE✓
Dla nastolatków[END] Sendiri. Satu kata yang menemani jasmine saat ini. Dalam kesehariannya tak pernah ada tawa,senyum ataupun bahagia semuanya hanya keajaiban yang tak mungkin terjadi. Hingga suatu hari nanti ia akan menemui seseorang yang akan membimbingnya me...